Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bisakah Indonesia Melindungi Badak Layaknya Tiongkok yang Menjaga Kelestarian Hewan Panda?

14 Juni 2024   14:09 Diperbarui: 15 Juni 2024   08:00 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi badak (sumber:Pixabay/Jacqueline_Macou) 

Perburuan badak jawa terus terjadi. Ada 26 badak di Taman Nasional Ujung Kulon yang mati karena ulah pemburu jahat. Sampai kapankah kasus semacam ini bakal terus terjadi, apakah sampai semua aset berharga tersebut punah tanpa sisa? Bisakah pemerintah Indonesia mengambil tindakan tegas?

***

Vonis hakim telah dijatuhkan. Sejumlah pemburu badak di Taman Nasional Ujung Kulon telah mendapat hukuman 12 tahun penjara dengan denda maksimal Rp 100 juta. 

Meski para pemburu telah dijatuhi hukuman, akankah badak-badak yang telah mati hidup kembali? Tidak kawan. Hewan yang hampir punah karena jumlahnya kian mengecil itu telah mati dan tak bisa hidup lagi. 

Suatu hari saya melihat sebuah video di reels Instagram. Video singkat itu memperlihatkan Tiongkok memperlakukan panda-panda mereka dengan sangat baik. 

Panda dikenal sebagai hewan yang sulit untuk dikembangbiakan. Namun berkat usaha telaten, Tiongkok mampu mengubah jumlah panda yang semula berjumlah 1100 ekor pada tahun 1980-an berubah menjadi 1900.

Peningkatan jumlah ini sebagian besar berkat upaya perlindungan yang semakin intensif oleh pemerintah Tiongkok, kata Zhang Yue, seorang pejabat di administrasi.

Di Tiongkok, terdapat lokasi konservasi khusus yang menangani panda bernama Taman Nasional Panda Raksasa (Giant Panda National Park). Didirikan pada Oktober 2021, taman tersebut mencangkup area seluas 22.000 kilometer persegi serta telah memberi perlindungan pada 72 persen populasi panda liar.

Keberadaan kawasan konservasi ini telah secara efektif menjaga keamanan dan perkembangan berkelanjutan dari populasi panda liar, demikian menurut data administrasi tersebut.

Tiongkok tahu bahwa hewan tersebut aset berharga bagi negara. Sebab, tak ada negara lain yang memilikinya. Jika pun Korea Selatan memilikinya, lantas pada akhirnya akan dikembalikan ke Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun