Dengan demikian, ketika kamu diberi kesempatan untuk berkuliah, entah melalui beasiswa atau uang pemberian orang tua, kamu wajib bersyukur.Â
Jangan pernah menyepelekan dengan tindakan bermalas-malasan. Bahkan melakoni pergaulan bebas, yang biasanya menghambat aktivitas perkuliahan.Â
Beberapa waktu lalu, melalui twitter @calo_terminal, saya membaca curahan hati seorang kakak yang kecewa pada adiknya.Â
Dia mengatakan belum memaafkan adiknya walau sudah datang masa lebaran. Wajarkah menurut pendapat kalian jika si kakak bertindak demikian?Â
Menurut saya, wajar bila si kakak kecewa berat terhadap perilaku si adik. Melihat besarnya pengorbanan si kakak untuk membiayai adiknya kuliah---yang tak semua orang bisa menikmati.Â
Namun, si adik malah menyia-nyiakan kesempatan dan memilih untuk berkeluarga secara accident. Padahal, seandainya si adik mau bersabar, bisa jadi ia punya gelar dan merasakan leganya menjadi wisudawati.Â
Tindakan menikah karena pergaulan bebas bukan saja dilarang agama, tapi juga mencederai kepercayaan orang-orang tersayang, yang sudah mau membiayai dengan peluh dan darah.
Tapi Ra, kakak si cewek juga gak berhak donk nuntut adiknya untuk jadi ini dan itu, walaupun ia sudah membiayai kuliah?
Memang, manusia tak bisa berekspektasi atau menuntut orang lain untuk menjadi ini dan itu, tetapi bukan berarti itu dijadikan alasan untuk mengkhianati harapan orang tersayang.
Seandainya mau introspeksi dan bersyukur, betapa beruntungnya orang yang bisa masuk ke PTN atau PTS, lalu menggali banyak pengetahuan di dalamnya, termasuk soal berorganisasi dan memperluas pertemanan.Â