Kalau memang mau datang, lha mbok pastikan sudah tidak ada perasaan apa-apa. Jika masih ada rasa, lebih baik memilih stay di rumah atau bekerja keras untuk mencari orang lain yang lebih worth it.Â
Mantan adalah sosok yang pernah dekat dengan kita. Bisa jadi, ia merupakan orang yang memiliki andil menyakiti atau membuat bahagia ketika bersamanya.Â
Namun demikian, ketika seseorang disebut mantan, itu artinya ia menjadi sosok yang harus dilupakan untuk selamanya. Hanya masa lalu yang selintas mampir.
Sebenarnya saya kurang tahu alasan seseorang datang ke nikahan mantan dengan kondisi ia belum move on. Akibatnya, orang tersebut mengganggu jalannya pernikahan karena menangis.Â
Saya pernah mendapat cerita dari seorang kawan, sebut saja namanya Rani. Rani punya pengalaman tak enak. Waktu itu Rani datang ke pernikahan mantannya di daerah Magelang.Â
Menurut Rani, ia sebenarnya sudah move on dan punya pasangan baru. Tapi ternyata, si mantan Rani belum bisa move on, padahal dia yang memutuskan hubungan terlebih dahulu akibat dijodohkan.Â
Ketika Rani datang ke pernikahan dan bersalaman dengan kedua mempelai, Â istri si mantan langsung bermuka masam, termasuk orang tua si perempuan. Padahal Rani hari itu datang bersama pasangannya.Â
Entah apa yang diceritakan mantan Rani sehingga istri si mantan bisa bad mood melihat kedatangan Rani. Sejak saat itu, Rani sadar kalau keputusannya datang adalah salah. Begitulah serba-serbi percintaan yang belum selesai.Â
Melihat beberapa pengalaman, kalau kamu mau datang ke pernikahan mantan, pastikan bahwa kamu,Â
Pertama. Sudah move on dari mantanmu dan datang untuk mengucapkan selamat berbahagia. Tak ada keinginan lain untuk pamer pasangan baru atau mengganggu jalannya acara dengan tindakan tak perlu.Â
Kedua. Jangan merekam dan membuat konten yang berisi adegan menderita seperti menangis atau merajuk-rajuk untuk menarik atensi publik. Itu sangat memalukan.Â