Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ikan Invasif Bukan untuk Dilepas ke Alam, Kenali Pidana dan Bahayanya bagi Lingkungan!

28 Februari 2024   14:12 Diperbarui: 29 Februari 2024   15:03 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ikan Red Devil (Sumber : SHUTTERSTOCK/Alexander Sitnikov)

Salah satu pertanyaan yang sebenarnya pernah mencuat di otak saya. Ada beberapa cara ikan invasif masuk ke perairan Indonesia. 

Pertama, mereka sengaja dilepasliarkan oleh oknum tak bertanggungjawab dengan dalih kasihan. Kasihan karena seharusnya ikan-ikan itu hidup di alam bukan di kolam atau aquarium. Lho, lho, kalau kasihan harusnya gak dipelihara sejak awal donk!

Kedua, Red Devils sengaja dilepaskan pedagang nakal dalam bentuk telur ketika petani membeli benih ikan untuk diternakkan. Nantinya, ketika berada di keramba, Red Devil akan tumbuh bersama ikan ternak seperti Nila, Mujaer dan sebagainya. 

Ketiga, orang sengaja melepaskan Arapaima karena tak kuat memberi pakan. Bayangkan saja, 1 Arapaima bisa memakan daging-dagingan seperti ayam, katak atau ikan ukuran sedang setiap waktunya. Bagi orang yang dananya pas-pasan, tekor kan akhirnya.

Saya pernah menonton video youtube bernama Spearfishing Danau Toba. Pemilik video suka membuat konten berburu ikan di Danau Toba dengan menyelam. Nah, episode yang saya tonton berkenaan dengan  menangkap ikan Red Devil. 

Menurut pemilik akun, rasa ikan Red Devil dan ikan Mujaer ketika dimasak sangat berbeda, padahal ukurannya sama. Ikan Mujaer punya daging yang lumayan tebal dan berasa gurih manis. Sedangkan Red Devil dagingnya lebih tipis dengan rasa hambar. 

Mungkin itu alasan Red Devil kurang disukai sebagai ikan konsumsi sehingga tidak banyak dicari. Imbasnya, perkembangan dan persebarannya kian meresahkan. 

Well, tanggungjawab pecinta ikan, pedagang ikan, pemerintah dan masyarakat perlu ditingkatkan untuk menghindari menyebarkan ikan sembarangan ke perairan.

"Kok kasihan ya ikan Arapaimanya di kurung mulu di dalam kolam. Kalau dilepasin ke danau atau sungai sekitar rumah gimana ya? Biar dia bisa hidup di alam bebas"

Jangan pernah terpikir untuk merealisasikan pikiran di atas ya! walau ada kata "Kasihan" di dalamnya. Sebab, melepasliarkan ikan invasif ke perairan sekitar bisa berbahaya. Ikan invasif jenis apapun, punya sifat predator dan rakus. 

Pelepasliaran ikan invasif dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem, menurunkan keanekaragaman hayati, dan bahkan mengancam kelangsungan hidup spesies asli di perairan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun