Ada beberapa orang yang mengaku bahwa mereka sulit keluar dari jeratan pasangan toxic karena memiliki anak. Perempuan terkadang tak memiliki pilihan karena tak ingin anak mengalami broken home.Â
Dengan demikian, banyak orang mempertahankan rumah tangga meski sudah tak bisa diselamatkan bahkan cenderung membahayakan.
Ada satu cerita lagi yang berhubungan dengan self love. Beberapa waktu ini, saya membaca berita ramai mengenai youtuber gaming bernama Fat Cat yang bunuh diri karena ditinggal kekasihnya.Â
Padahal, Fat Cat mau memberikan apapun yang ia punya kepada mantan kekasih. Ia rela makan sayuran demi berhemat, padahal ia suka burger. Lalu tabungan yang ia kumpulkan rela diberikan ke mantannya hingga habis.Â
Nah, meski sudah diberi banyak hal oleh Fat Cat, nyatanya si mantan tetap memutuskan hubungan percintaan mereka. Akhirnya, Fat Cat mengambil tindakan ekstrim. Dia melompat dari jembatan sungai Yang Tze dan meninggal.Â
Cerita yang cukup memilukan. Dari Fat Cat, kita perlu belajar untuk mencintai diri sendiri terlebih dahulu sebelum mencintai orang lain. Kenyataannya, meski kita baik pada orang lain, orang belum tentu berbuat hal yang sama. Termasuk soal percintaan.Â
Mendahulukan orang lain itu bagus, namun bila itu mencederai perasaan diri sendiri. Maka itu termasuk perbuatan zalim terhadap diri sendiri.Â
Yuk, Mulai Cintai Diri Sendiri!
Tidak sedikit orang yang berpikir bahwa mencintai diri sendiri termasuk perbuatan egois. Padahal, mencintai diri sendiri dan egois merupakan dua hal yang berbeda.
Mencintai diri sendiri bukan berarti kamu egois, melainkan menghargai diri sendiri layaknya kamu menjunjung tinggi eksistensi orang lain.Â
Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencintai diri sendiri yaitu,
Pertama. Mengakui eksistensi diri. Mengapa diri ini dilahirkan ke dunia? Lalu apa tujuan Tuhan menciptakan kita di dunia? Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab secara individu.Â