"Pernikahan bukanlah permainan. Pernikahan adalah jalan bagi manusia untuk memulai lembaran baru dan melupakan perasaan-perasaan yang pernah melekat di masa lalu"
***
Sebut saja namanya Nunik. Ia bercerita melalui platform Quora bahwa pasangan yang selama ini ia cintai berselingkuh di belakangnya. Hal yang membuat sedih, selingkuhannya adalah perempuan yang dulu pernah menjalin rasa dengan sang suaminya, alias si mantan.
Setelah ditanya mengenai alasan suaminya berselingkuh, si suami mengatakan belum bisa move on dari mantannya. Hal itulah yang membuat si suami kembali mengontak dan menjalin hubungan.
Nunik hanya bisa menangis mendengar jawaban itu. Ia tak menyangka jika suaminya belum bisa lepas perasaan dari mantan yang telah menjalin hubungan selama 5 tahun itu.Â
Bagaimana mungkin, si suami mau menikahi Nunik, tapi masih terlibat dengan perasaan masa lalu? Itu tindakan kejam mengingat suami Nunik pernah berjanji untuk setia. Siap menikah seharusnya siap melupakan mantan.
Tak habis pikir rasanya jika perselingkuhan tercipta karena seseorang belum berdamai dengan masa lalu. Jika belum bisa move on, lha mbok menyembuhkan diri dulu, bukan malah menjerat orang lain untuk menderita.
Saya jadi teringat dengan cerita lain, sebuah postingan "Spill the tea" di twitter yang curhat mengenai perempuan yang tak jadi menikah setelah mendapati calon pasangannya berselingkuh dengan si mantan.Â
Ternyata si lelaki belum move on. Alih-alih memulai hidup baru dengan si pencerita, ia malah menggunakan pernikahan sebagai tameng atas rasa sakit karena ditinggalkan oleh mantan kekasih.Â
Padahal jelas-jelas, si mantan kekasih memilih menikah dengan orang lain atas kehendaknya. Tapi si lelaki tak mau menjauh dan memulai hidup baru. Malah mengorbankan perasaan calon istrinya pula.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!