Tentu, karena sedari awal niat saya bersilaturahmi, saya tak membawa banyak uang menuju ke sana. Dengan demikian, saya menolak secara halus agar ia tak merasa kecewa. Namun, saya bisa melihat raut wajah Ratna tampak kesal. Tapi, ya mau bagaimana lagi?Â
Dua jam kemudian, saya berpamitan. Ratna yang semula terlihat senang kemudian nampak datar. Mungkin ia kecewa karena saya tak membeli produknya. Saya tak menyalahkan ia mau usaha mencari uang, namun seharusnya lebih membaca waktu dan situasi.Â
Tentang Adab Bertemu Sahabat Lama
Setelah pulang dari rumah Ratna, adik saya bertanya ke saya,Â
Kok niatnya bertamu melepas kangen malah di prospek MLM, Mbak?Â
Waktu itu saya hanya bisa bilang ke adik sembari bercanda, agar jangan sampai seperti itu. Silaturahmi haruslah silaturahmi, bukan diganggu dengan hal lain. Apalagi jika sudah lama tak saling bertemu.Â
Ada beberapa adab tak tertulis yang bisa saya bagikan ketika bersua dengan sahabat lama,Â
- Tanyakan kabarnya dan keluarga
- Hindari pertanyaan-pertanyaan atau obrolan sensitif.Â
- Jangan menganggap diri paling baik dan dominan
- Jangan menjadikan teman sebagai lahan prospek
- Berkomunikasilah dengan baik dan menyenangkan
- Jangan jadikan teman sebagai lahan untuk berhutang
- Hormati selalu cerita-cerita yang teman sampaikan, tentang mengenang masa lalu misalnya.Â
Demikianlah beberapa poin yang bisa dilakukan ketika bertemu dengan sahabat lama. Memang, terkadang kita juga tak bisa menebak perubahan yang terjadi dalam diri manusia.Â
Bisa jadi, ia tak paham mengenai adab yang ada atau ia memang sedang butuh uang sehingga tak mengindahkan aturan tak tertulis soal bersilaturahmi. Entahlah.
Namun, semua itu bisa jadi pembelajaran saya kedepannya, untuk memurnikan pertemuan, harus fokus pada komunikasi dan membangun interaksi positif saat bertemu sahabat lama.Â
Jujur, sejak saat itu saya tak lagi berkomunikasi dengan Ratna. Sebab, tiap saya chat dia, jawabannya pasti soal akan membeli produknya atau tidak. Wow! Masih aja ya.
Saya tak paham prosedur penjualan ala MLM itu seperti apa kok sampai Ratna harus memaksakan diri menjual produk pada orang yang sudah lama tak ia temui. Sekarang Ratna sudah menikah dan kami benar-benar lost contact.