Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Tak Perlu Mahal dan Jauh, Healing Tipis-Tipis dalam Kota Pekalongan juga Asyik Kok!

28 April 2023   23:49 Diperbarui: 28 April 2023   23:55 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rasa jenuh dan stress memang tidak bisa diprediksi, terlebih jika stress tersebut membuat mood dan produktivitas bekerja menurun. Jika sudah demikian, saatnya melakukan aktivitas heal and chill ke luar rumah"

***

Setiap mendengar kata traveling, bayangan di otak saya selalu menyorot pada budget yang besar dan lokasi yang jauh. Misal, saya tinggal di Kota Pekalongan ingin traveling ke Kota Bandung. 

Padahal semua itu tak benar. Traveling juga bisa dilakukan di dalam kota dengan budget minimum. Kita bisa datang ke tempat-tempat bernuansa alam atau wisata kota yang berada dekat dengan rumah. 

Kamis, 27 April 2023 lalu merupakan hari yang galau untuk saya dan adik. Selalu berada di dalam rumah ternyata bikin kepala pening dan bosan. Kemudian, adik meminta saya untuk merekomendasikan tempat yang dirasa bisa bikin heal and chill.

Mulanya, saya sudah menjadikan Semarang sebagai destinasi traveling tipis-tipis yang kami tuju menggunakan kereta ekonomi. Namun ternyata, tiket yang hendak kami pesan sudah habis. 

Akhirnya, adik mengusulkan wisata dalam kota saja untuk sementara. Selain irit budget juga bisa sepuasnya menjelajah sudut-sudut ikonik Kota Pekalongan. Yap, setuju dan sudah tahu akan kemana. 

Dua buah sepeda onthel sudah kami siapkan sejak pukul 3 sore. Dengan semangat membara dan bekal seperlunya, kami siap menuju Gapura Nusantara, salah satu tempat ikonik yang disukai masyarakat Kota Pekalongan untuk berkumpul dan makan-makan. 

Melakukan trip tipis-tipis menggunakan sepeda ternyata punya manfaat tersendiri. Kami yang semula lemas akibat jenuh, jadi bersemangat kembali setelah melihat berbagai aktivitas sepanjang perjalanan. 

"Kayuh...kayuhhh... Ayo kayuh sepedanya"

Gapura Nusantara di sore hari (Dok.Pri) 
Gapura Nusantara di sore hari (Dok.Pri) 

Kami sampai ke Gapura Nusantara sekitar pukul 4 sore. Terlihat banyak orang sudah mulai berkumpul. Ada yang sedang mengambil foto, ngevlog, berjualan, makan bersama keluarga atau sekadar duduk-duduk di meja kursi yang disediakan Pemkot. Mereka terlihat begitu gembira. 

Saya dan adik, Rahma, tengah menikmati wisata dalam Kota (Dok.Pri) 
Saya dan adik, Rahma, tengah menikmati wisata dalam Kota (Dok.Pri) 

Wajah adik yang sejak pagi tadi terlihat jenuh kini terlihat sumringah kembali. Rencananya, kami akan wisata kuliner dengan membeli makanan-makanan pinggir jalan. 

Tapi sebelum itu, kami mendatangi salah satu pasar malam yang juga berada di dekat Gapura Nusantara. Pasar malam itu sudah ada sejak beberapa hari lalu sebenarnya. Saya tahu itu dari teman-teman yang upload keseruan menaiki wahana di media sosial. 

Salah satu wahana di Pasar Malam. Kami biasa menyebutnya kora-kora (Dok.Pri) 
Salah satu wahana di Pasar Malam. Kami biasa menyebutnya kora-kora (Dok.Pri) 

Bagi masyarakat Kota kecil seperti Pekalongan, kehadiran pasar malam cukup memberi energi yang menyenangkan. Pasar malam merupakan tempat healing murah meriah yang menawarkan berbagai wahana permainan seperti ombak banyu, Kincir ria, kora-kora, komedi putar, kereta api mini hingga rumah hantu. 

Waktu itu saya dan adik memutuskan untuk naik Kincir ria saja karena tidak berani dengan wahana lain. Takut pusing nanti di perjalanan pulang. Apalagi kami kan naik sepeda hehe

Sekitar pukul 5 sore, saya merasa lapar. Bunyi kruyuk-kruyuk di perut sudah memanggil Kami dengan kerasnya. Ahay, kami mencium aroma otak-otak yang begitu nikmat di sekitar lokasi pasar malam. 

Dan tara, kami pun menemukan pedagang tersebut dan membeli 10 bungkus otak-otak untuk  mengisi energi kami yang habis karena berkeliling dari satu sudut ke sudut lainnya.

Otak-otak bumbu kacang yang kami beli dengan harga murah meriah (Dok.Pri) 
Otak-otak bumbu kacang yang kami beli dengan harga murah meriah (Dok.Pri) 

Setelah puas dan kenyang makan otak-otak, saya dan adik memutuskan untuk kembali ke Gapura Nusantara. Kebetulan di depannya ada supermarket yang bisa kamu tuju untuk berbelanja camilan. 

Melalui supermarket berlantai 3 tersebut, kami bisa menjepret Gapura Nusantara dari ketinggian. Maklum, kami tak memiliki drone. 

Ramainya Gapura Nusantara dari lantai 3 supermarket (Dok.Pri) 
Ramainya Gapura Nusantara dari lantai 3 supermarket (Dok.Pri) 

Jujur, pengalaman traveling murah meriah ini sangat membuat saya dan adik bahagia. Saya jadi bisa terlepas dengan penatnya aktivitas di dalam rumah. 

Terlebih, adik sepertinya sedang ada problem dengan temannya. Dengan begitu, ini jadi kesempatan bagiku untuk mendukung dan memberi semangat padanya meski melalui perjalanan sederhana. 

Oke lanjut. Jalan-jalan kami tak sampai disitu saja. Saya dan adik memutuskan untuk pulang pukul 7 malam. Kami ingin menyaksikan pasar malam dengan lampu-lampu gemerlapnya. Itu bisa jadi bahan foto yang bagus untuk media sosial kami. 

Gambar Bianglala atau Kincir ria yang kami jepret (dok.pri) 
Gambar Bianglala atau Kincir ria yang kami jepret (dok.pri) 

Ombak banyu, wahana yang cukup menantang di pasar malam (dok.pri) 
Ombak banyu, wahana yang cukup menantang di pasar malam (dok.pri) 

Setelah berpuas diri heal and Chill di arena Gapura Nusantara hingga pasar malam, sekitar pukul 7 malam kami memutuskan untuk pulang. Yap, kami segera menuju ke parkiran untuk mengambil kembali sepeda yang akan kami tumpangi menuju rumah. 

BTW, selanjutnya, kami berkeinginan untuk menjelajah ke Kota lain, yang dekat-dekat dulu sajalah seperti Semarang, Tegal, Wonosobo hingga Jogja. Kami berencana menikmati Pesona Indonesia yang Tuhan ciptakan di area Jawa Tengah terlebih dahulu. 

Well, itu dia sepenggal cerita sederhana saya dan adik, jalan-jalan tipis di dalam Kota Pekalongan. Jujur, Bangga Berwisata di Indonesia menjadi hal mutlak bagi kami hingga saat ini.

Dan ya, sekali lagi. Berwisata tak harus mahal dan jauh. Jika di dalam kota ada tempat yang bisa membuatmu dan orang tersayangmu bahagia maka datangi dan nikmati. Semoga cerita ini bisa jadi inspirasi ya. 

Find me in the next travel story. Salam hangat semuanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun