Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Tak Perlu Mahal dan Jauh, Healing Tipis-Tipis dalam Kota Pekalongan juga Asyik Kok!

28 April 2023   23:49 Diperbarui: 28 April 2023   23:55 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gapura Nusantara di sore hari (Dok.Pri) 
Gapura Nusantara di sore hari (Dok.Pri) 

Kami sampai ke Gapura Nusantara sekitar pukul 4 sore. Terlihat banyak orang sudah mulai berkumpul. Ada yang sedang mengambil foto, ngevlog, berjualan, makan bersama keluarga atau sekadar duduk-duduk di meja kursi yang disediakan Pemkot. Mereka terlihat begitu gembira. 

Saya dan adik, Rahma, tengah menikmati wisata dalam Kota (Dok.Pri) 
Saya dan adik, Rahma, tengah menikmati wisata dalam Kota (Dok.Pri) 

Wajah adik yang sejak pagi tadi terlihat jenuh kini terlihat sumringah kembali. Rencananya, kami akan wisata kuliner dengan membeli makanan-makanan pinggir jalan. 

Tapi sebelum itu, kami mendatangi salah satu pasar malam yang juga berada di dekat Gapura Nusantara. Pasar malam itu sudah ada sejak beberapa hari lalu sebenarnya. Saya tahu itu dari teman-teman yang upload keseruan menaiki wahana di media sosial. 

Salah satu wahana di Pasar Malam. Kami biasa menyebutnya kora-kora (Dok.Pri) 
Salah satu wahana di Pasar Malam. Kami biasa menyebutnya kora-kora (Dok.Pri) 

Bagi masyarakat Kota kecil seperti Pekalongan, kehadiran pasar malam cukup memberi energi yang menyenangkan. Pasar malam merupakan tempat healing murah meriah yang menawarkan berbagai wahana permainan seperti ombak banyu, Kincir ria, kora-kora, komedi putar, kereta api mini hingga rumah hantu. 

Waktu itu saya dan adik memutuskan untuk naik Kincir ria saja karena tidak berani dengan wahana lain. Takut pusing nanti di perjalanan pulang. Apalagi kami kan naik sepeda hehe

Sekitar pukul 5 sore, saya merasa lapar. Bunyi kruyuk-kruyuk di perut sudah memanggil Kami dengan kerasnya. Ahay, kami mencium aroma otak-otak yang begitu nikmat di sekitar lokasi pasar malam. 

Dan tara, kami pun menemukan pedagang tersebut dan membeli 10 bungkus otak-otak untuk  mengisi energi kami yang habis karena berkeliling dari satu sudut ke sudut lainnya.

Otak-otak bumbu kacang yang kami beli dengan harga murah meriah (Dok.Pri) 
Otak-otak bumbu kacang yang kami beli dengan harga murah meriah (Dok.Pri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun