Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Memutuskan Childfree atau Punya Anak? Semua Itu Pilihan Terbaik Kok!

12 Februari 2023   14:03 Diperbarui: 16 Februari 2023   19:16 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memiliki anak . Sumber Gambar : Pixabay/sasint

Ketika membaca berita di atas, air mata saya mengalir begitu derasnya. Bayi sekecil itu harus menerima kekerasan hingga kematian karena orang tuanya yang abusive. 

Suara menangis si anak yang diyakini mengganggu saat bermain game online, membuat pelaku tega menyiksa anak sendiri hingga meninggal. Yang lebih mengerikan lagi, ternyata tindakan tersebut bukan pertama kalinya, namun sudah dilakukan semenjak si bayi berusia 4 bulan.

Wahaiiii orang tua! Anak tidak meminta dilahirkan ke dunia ini. Kalian lah memutuskan dan memohon kepada Tuhan untuk diberikan anak. Dengan demikian, tak seharusnya anak diperlakukan seperti itu hingga harus kehilangan nyawa.

Berdasarkan abstrak penelitian berjudul "Kekerasan Terhadap Anak oleh Orang Tua yang Stres" terdapat sebuah keterkaitan antara faktor stres hingga trauma masa lalu yang menyebabkan orang tua melakukan kekerasan pada anak.

Ilustrasi bayi menangis (Gambar : Pixabay/Ben_Kerckx)
Ilustrasi bayi menangis (Gambar : Pixabay/Ben_Kerckx)

Orang tua yang belum siap memiliki anak memiliki tekanan batin tersendiri ketika berhadapan dengan perilaku-perilaku anak seperti menangis atau merajuk tanpa henti.

Dari berita tersebut kemudian pikiran saya berkelana, ternyata ada benarnya juga pilihan childfree, apabila orang tua belum memiliki mental dan finansial yang cukup untuk membesarkan seorang anak.

Pasangan yang memilih untuk memiliki anak pun punya kebaikan tersendiri. Mereka bisa merayakan cinta dengan anggota keluarga baru. Memiliki keturunan baik yang mampu melengkapi kebahagiaan dan diharapkan menjadi penyambung trah selanjutnya.

Satu hal yang pasti, saat pasangan berniat menjadi orang tua, milikilah mental yang kuat dan kematangan finansial yang baik agar kedepannya, anak bisa hidup secara layak dengan kasih sayang yang cukup. 

Dalam kaitannya dengan polemik yang sedang terjadi saat ini, sebenarnya ada beberapa alasan mengapa pembahasan childfree membuat dunia medsos gonjang-ganjing. 

  • Childfree masih asing di telinga beberapa orang, terlebih untuk mereka yang terbiasa hidup di tengah masyarakat yang berprinsip bahwa menikah itu bertujuan melanjutkan keturunan.
  • Pembahasan childfree disampaikan oleh seorang influencer yang punya pengaruh cukup kuat di kalangan anak muda Indonesia
  • Cara penyampaian yang salah sehingga menimbulkan kemarahan masyarakat terutama bagi masyarakat konservatif, orang tua baru, atau orang tua yang mengalami childless (tak bisa dengan mudah punya keturunan)
  • Childfree dikaitkan dengan rahasia awet muda (pernyataan yang tak berdasar)

"Childfree merupakan salah satu rahasia awet muda"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun