Mohon tunggu...
Mutia Rahmah (43222010079)
Mutia Rahmah (43222010079) Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB/Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Jurusan Akuntansi/Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Universitas Mercu Buana, Meruya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ki Ageng Suryomentaram

15 Desember 2023   10:45 Diperbarui: 15 Desember 2023   10:48 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sekian banyaknya ajaran Ki Ageng Suryomentaram yang diantaranya seperti ajaran nya mengenai Kawruh Beja yang telah dimuat dalam karya tembang Ki Ageng Suryomentaram dalam tajuk Uran-Uran Beja yang mengandung ajaran mengenai Ojo Dumeh (Jangan Sombong). Konsep ajaran ini di dapatkan ketika beliau masih menjadi kaum ningrat yang hartanya sangat banyak dimana yang kemudian hari memberikan peringatan kepada semua manusia agar tidak menjadi seseorang yang sombong selagi ia memiliki semat, derajat, dan keramat. Sebab semua itu hanya titipan dari tuhan dan ini merupakan salah satu diantara ajaran Ki Ageng Suryomentaram. Ilmu Bahagia Kawruh Begjamerupakan wejangan pokok dan wejangan yang mendasar Ki Ageng Suryomentaram dalam membangun keseluruhan pandanganya. Ilmu bahagia merupakan akar dari seluruh pemikiran pemikiran Ki Ageng Suryomentaram. Ilmu bahagia dimulai dari sudut pandang Ki Ageng Suryomentaram bahwa di seluruh dunia, tidak ada sesuatu yang pantas dicari, atau ditolak dengan sungguhan. Ilmu bahagia membahas mengenai hakikat kebahagiaan, yaitu kebahagiaan yang terlepas dari keinginan. Kebahagiaan diperoleh dengan menjadi pengawas dari keinginan Diri sendiri. Ilmu bahagia juga merupakan dasar pembahasan dalam menyusun konsep manusia Ki Ageng Suryomentaram. Ajaran-ajaran dari Suryomentaram sendiri tidak cenderung mengacu pada sebuah teks atau buku yang sudah dibuat oleh seorang penulis atau pengarang, melainkan ajaran ajaran ki ageng suryomentaram berpijak pada pengamatan dan pengalaman yang di renungkan sekaligus di praktikan nya sendiri dalam kehidupan kesehariannya. Maka dari itu sebelum menyampaikan ajaran-ajarannya kepada para sahabat dan masyarakat beliau telah mempraktikan nya untuk diri sendiri. Secara umum bisa dikatakan dari sekian banyak ajaran-ajaran yang di rumuskan oleh beliau berjalan dengan tidak bertolak belakangan dengan ajaran-ajaran Islam, ajaran beliau mengajarkan dan memberitahu nilai hidup yang sederhana yang hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang melarang hidup secara bermegah megahanan tetapi hal ini bukan berarti Suryomentaram mengajarkan untuk tidak bekerja atau bermalas-malasan. Tetap berkerja, namun gaya dihidupnya tidak terlalu berlebihan.

Keinginan yang bersifat mulur dan mungkret

Nasehat pokok ilmu bahagia dimulai dengan pembahasan mengenai keinginan, karep. Keinginan merupakan hulu alias pangkal dari munculnya masalah-masalah dan problem ketidakbahagiaan. Manusia banyak yang salah persepsi mengenai keinginan. Pada dasarnya keinginan merupakan penyusun dasar dari penciptaan manusia. Tanpa adanya keinginan, maka tidak akan ada manusia.

Karena kita masih dalam kandungan ibu, maka keinginan kita akan terkabul. Misalnya saja keinginan untuk mengembangkan kepala, tangan, dan organ dalam tubuh. Semua ini ada karena adanya keinginan. Lebih jauh lagi, ketika kita belum menjadi janin, dan masih berupa sperma dan sel telur yang belum menyatu, kita sudah memiliki benih keinginan untuk hidup. Sepanjang perjalanan hidup, keinginan akan mewarnai setiap pikiran manusia, emosi dan perilaku seseorang. Keinginan memiliki sifatnya tersendiri, yaitu apabila keinginan terpenuhi; maka keinginan akan bertambah lagi atau disebut mulur. Yaitu Bertambahnya keinginan seseorang saat terpenuhi dapat secara kuantitas (jumlahnya) atau kualitasnya. Contohnya seperti di saat kita baru saja mendapatkan gaji 1 bulan, kita sudah ingin membeli baju baru, saat keinginan tersebut sudah terpenuhi keinginan kita terhadap barang lain akan bertambah.

Misalnya, setelah baju baru terpenuhi muncul lagi keinginan kita untuk membeli celana dan rok juga.Setelah celana dan rok terpenuhi keinginannya, muncul lagi keinginan untuk membeli jam tangan atau hijab. Inilah arti dari Mulur, keinginan yang mulur.

Selain mulur, Keinginan juga dapat mungkret atau memendek apabila tidak keinginan tersebut terpenuhi. Sama dengan mulur, mungkretnya keinginan juga dapat secara kuantitas maupun kualitas. Keinginan akan terus mungkret sampai keinginan itu terpenuhi. Contohnya seperti, seseorang ingin membeli sepatu keluaran terbaru. Ketika ia menghampiri toko dari merek tersebut, ternyata harganya sangat mahal dan uang yang dimilikinya tidak cukup untuk membeli sepatu tersebut. Lalu dia berusaha untuk mencari toko yang sedang memberikan diskon besar besar an dari berbagai produk ori, ternyata harga diskon tersebut juga masih tidak terjangkau oleh uang yang dimilikinya. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk membeli produk sepatu bajakan atau kw dengan harga yang bisa dijangkau oleh uang yang ia miliki. Dapat kita simpulkan, mungkret sendiri merupakan sifat dimana standar keinginan kita akan menurunn Ketika keinginan kita tidak dapat terpenuhi. sebenarnya hal ini ada bagusnya juga ya, karena dengan begitu kita menyesuaikan kemampuan kita dengan keinginan diri kita sendiri.

Sebagai contoh umumnya, konsep sabutuhe yang merupakan tingkatan pertama dalam Enam Sa, jika dikonversikan ke dalam tangga kebahagian terdapat istilah Rasa Lezat yang mana memiliki arti jika seseorang telah memiliki yang namanya perasaan lezat maka ia hanya perlu makan seadanya tanpa perlu membeli makanan di restoran mahal. Begitu seterusnya hingga pada tingkatan terakhir yaitu sakepenake yang dalam tangga bahagia penyerahan diri artinya, orang yang telah mencapai tahap ini akan merasa selalu nyaman dengan kondisinya dan tidak akan menuntut atas hidupnya, dan lebih fokus dalam menyerahkan diri pada Tuhan sehingga akan terhindar dari tekanan hidup sehingga terhindar dari penyakit hati. Ki Ageng Suryomentaram melalui Kawruh Jiwa berkontribusi dalam pengembangan keilmuan jiwa dengan metode olah rasa sehingga dapat mengerti akan keinginannya dan menilai keinginan nya tersebut. Ajaran Kawruh Jiwa memberikan arahan untuk dapat memahami dan mengerti diri kita sendiri. Tujuan dari kawruh jiwa adalah untuk kita dapat menemukan dan mencapai menungso tanpa tenger yang artinya manusia tanpa ciri yang merupakan puncak ajaran KAS.

Berikut akan saya dijelaskan apa sih makna dari masing-masing 6 tersebut?

Yang pertama ada Sabutuhe, Dalam bahasa Indonesia berarti sebutuhnya, prinsip ini berhubungan dengan kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia sangatlah fleksibel dan dinamis dapat berbeda antara individu satu dengan individu lainnya. Menurut Maslow kebutuhan manusia terkelompokan dalam piramida kebutuhan yang mendasari manusia dalam berperilaku. Manusia dapat melangsungkan kehidupan karena adanya dorongan dari alam bawah sadar yang menurut Ki Ageng Suryomentaram disebut rasa hidup. Tindakan yang dilakuan oleh manusia terwujud karena adanya perasaan. Lapar, haus, mengantuk merupakan dorongan yang setiap manusia punya. Sebagaimana dalam teori psikoanalisis manusia lahir telah memiliki dorongan untuk bertahan hidup berdasarkan insting dan tidak disadari atau disebut id. Id merupakan aspek terpenting dalam kepribadian Manusia.Yang bekerja secara tidak sadar dan hanya berorientasi pada kenikmatan serta berusaha menghindari rasa yang tidak nyaman.Jika tidak dipenuhimaka akan menimbulkan emosi negative juga kecemasan atau perang batin. Apabila manusia mampu memahami rasa hidup dimana berupa dorongan keinginan untuk hidup, maka lahirlah pemikiran yang disebut Sebutuhe. Kita ambil contoh dari segi rumah atau tempat tinggal. Sebenarnya manusia itu cukup hidup didalam rumah yang sederhana, asri, rapih, dan dengan lingkungan yang nyaman. Namun, saat ini banyak masyarakat yang membangun atau membuat rumah terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan kebutuhan. selain rumah, kita juga dapat mengambil contoh di kendaraan. Manusia cukup memiliki mobil yang dapat menampung keluarga nya untuk jalan jalan mencari hiburan. Namun, saat ini banyaknya masyarakat yang memiliki mobil setiap masing-masing anggota keluarga dan bahkan ada yang mempunyai beberapa jenis mobil hanya untuk memenuhi hasrat mereka dan hanya untuk membuat diri nya terlihat keren seperti sultan, seperti itu sebutannya untuk saat ini. Banyak sekali manusia yang tidak dapat membuat prioritas kebutuhan atau mana yang kebutuhan pokok dengan kebutuhan tersier. Saat ini terkadang ada beberapa yang membeli sesuatu hanya untuk terlihat mewah.

Yang kedua ada Saperlune Seperlunya memiliki kemiripan dengan prinsip yang pertama secara makna, jadi sabutuhe itu berorientasi pada benda sedangkan saperlune lebih merujuk pada kepentingan. saperlune sendiri memiliki arti melakukan sesuatu yang dianggap perlu saja sehingga akan memunculkan sifat efisien dalam kehidupan. Dalam pandangan Ki Ageng Suryomentaram manusia hidup merupakan juru catat yang selalu mencatat setiap pengalaman dalam hidupnya kemudian dikelompokan kedalam sebelas bagian. Catatan tersebut oleh Ki Ageng Suryomentaram dikelompokkan kembali menjadi sebelas yaitu, harta & benda, kehormatan, kekuasaan, keluarga, kebangsaan, jenis, kepandaian, kebatinan, ilmu pengetahuan, rasa hidup. Dalam pendekatan psikoanalisis menyebutkan bahwa terdapat tiga hal dalam pembentukan kepribadian manusia yaitu, id, ego dan super ego. Seperlunya bekerja seperti ego (rasional) dalam teori psikoanalisis yaitu melakukan filter atas dorongan yang mucul dari id. Seseorang yang melakukan sesuatu berdasarkan pertimbangan dari ego maka akan muncul perhitungan untung-rugi dalam sebuah tindakan sehingga akan membuat tidak nyaman sebenarnya ego tidak bekerja sendiri dalam pengambilan keputusan, ego hanya memfasilitasi antara dorongan id yang bersifat primitif dengan super ego. Contohnya seperti ketika kita merasa lapar, maka makanlah seperlunya dan jangan berlebihan. Makan atau masak makanan yang ada dirumah saja, tidak perlu kita membeli makanan dari restoran yang mahal. kita juga bisa lihat dari segi belanja pakaian, yang kita perlukan adalah hanya sebatas pakaian yang menutupi aurat kita bukan untuk dilihat orang. Kalau ingin terlihat cantik atau tampan, bisa saja mencari ide kreatif style atau model berpakaian nya. Mau cantik atau tampan bukan berarti mengenakan pakaian yang harganya lebih atau paling mahal. bagus atau tidak nya pakaian itu dilihat dari bagaimana kita bisa merubah model berpakaian diri kita sendiri. Tidak perlu membeli pakaian yang harganya seharga motor. Setelah mampu menerapkan prinsip seperlunya manusia akan bertindak dengan mengedepankan fungsi dan kebutuhannya tidak lagi terikat oleh keinginan. Setelah dapat menerapkan prinsip saperlune dalam setiap kehidupan maka teranglah pemikirannya mengenai kebutuhan hidupnya sehingga menjadi tentramlah orang tersebut.

Selanjutnya disini ada Sacukupe Dalam bahasa Indonesia adalah secukupnya berasal dari kata cukup yang dalam makna memiliki kedekatan dengan prinsip pertama sebutuhnya. Namun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa memiliki makna dapat memenuhi kebutuhan atau memuaskan keinginan, tidak merasa kurang. Ukuran cukup setiap orang berbeda-beda, untuk dapat mengerti ukuran cukup harus melihat seberapa besar kebutuhan yang kita perlukan bukan yang kita inginkan. Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya mengenai rasa, yang mengerti ukuran rasa hanya diri sendiri bukan orang lain, manusia harus mampu jujur dengan rasanya sendiri sehingga dapat mengawasi keinginan yang muncul setiap saat. Contoh dari sacukupe disini adalah ketika kita memiliki suatu keinginan, dan kita sudah memenuhi keinginan tersebut. Hati kita juga sudah merasa tercukupi, sudah sampai situ saja. Jangan ketika kita sudah merasa keinginan nya terkabul kan dan kita sudah merasa cukup, Malah mencari lagi keinginan berikutnya yang lebih tinggi. Dari hal tersebut aja namanya bukan secukupnya, Namun berlebihan. Ketika suatu keinginan sudah tercapai, bukan berarti kita harus mencari atau memiliki keinginan yang lainnya. apalagi ketika keinginan tersebut melebihi kesanggupan kita. Dan kita tetap ingin mewujudkannya, atau memaksakannya. ini bukan suatu hal yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun