Mohon tunggu...
Mutia Rahmah (43222010079)
Mutia Rahmah (43222010079) Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB/Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Jurusan Akuntansi/Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Universitas Mercu Buana, Meruya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ki Ageng Suryomentaram

15 Desember 2023   10:45 Diperbarui: 15 Desember 2023   10:48 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ki ageng suryomentaram

alur keinginan
alur keinginan

6S
6S

Assalamualaikum wr. wb.

Hallo teman teman, Selamat kita bertemu lagi pada artikel yang aku tulis! Pada artikel kali ini, aku membahas tentang Diskursus gaya kepemimpinan ki ageng suryomentaram. Nah sebelum masuk ke pembahasan, kalian tau tidak siapa itu Ki Ageng Suryomentaram? Yuk kita cari tahu bareng bareng.

Ki Ageng Suryomentaram atau bisa kita sebut sebagai KAS merupakan putra ke-55 dari sebuah pasangan Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan Bendoro Raden Ayu Retnomandojo yang merupakan putri dari Patih Danurejo VI. Pada saat itu ki ageng suryomentaram memiliki nama bangsawan yaitu Bendoro Raden Mas (BRM) Kudiarmadji dan setelah berumur 18 tahun ia diberikan nama bangsawan Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Suryomentaram. Sama dengan saudara nya yang lain, KAS belajar di sekolah Srimanganti yang terletak di dalam lingkungan kraton nya. Tingkat pendidikan yang ditempuh jika sekolah di srimanganti tersebut setara dengan tingkat Sekolah Dasar saat ini. setelah lulus dari srimanganti ki ageng suryomentaram melanjutkan pendidikannya dengan mengikuti kursus Klein Ambtenaar yang merupakan kursus belajar bahasa Belanda, Inggris, dan bahasa Arab. Setelah ki ageng suryomentaram selesai menempuh kursus tersbut, ia bekerja di dalam kelompok kerja gubernur selama 2 tahun lebih. Nah, ki ageng suryomentaram sendiri memiliki kegemaran membaca buku dan juga belajar. terutama mengenai sejarah, filsafat, ilmu jawa, dan juga agama. Selain itu, ia juga berguru kepada K. H. Achmad Dahlan yang merupakan pendiri muhammadiyah. Ki ageng suryomentaram berguru kepadanya mengenai ajaran pendidikan agama islam dan juga mengaji.

Ki AAgeng Suryomentaram juga merupakan seorang guru di suatu bidang aliran kebatinan yang sudah dikenal dengan sebutan Kawruh Begja atau yang memiliki makna ilmu begja atau ilmu bahagia. Ada satu pesan dan ajaran yang penting dari ilmu begja dimana pesan ini sudah sangat populer di kalangan masyarakat, yaitu Aja Dumeh. aja dumeh sendiri memiliki makna kita sebagai manusia yang memiliki derajat yang sama tidak boleh menyombongkan diri, membusungkan dada, mengecilkan atau merendahkan orang lain karena diri kita lebih berpangkat tinggi memiliki kekuasaan dan harta kekayaan yang berlimpah. karena pada dasarnya manusia itu memiliki derajat yang sama, yaitu hanya seorang manusia atau hamba.

Aliran Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh ki ageng suryomentaram mengenai aliran - aliran kebatinan yang pada akhirnya terbentuknya Badan Kongres Kebatinan Indonesia disaat indonesia memasuki tahun tahun pascarevolusi. dimana pada saat itu ki ageng suryomentaram beserta para pengikutnya membuat sebuah acara penjamuan akbar dengan tema Junggring Salaka Agung. Pada acara tersebut ki ageng suryomentaram menekankan bahwa kegiatan tersbut hanyalah sebuah diskusi rasional yang di dalamnya membahas hal terkait dengan kawruh jiwa. pelaksanaan acara tersebut dimasa masa awal memang hanyalah sebuah forum untuk diskusi rasional. namun lambat laun pertemuan ini terlihat seperti sebuah kongres kawruh jiwa. bukan sekadar kongres biasa. dan hal tersebut membuat masyarakat bertanya tanya, apakah kawruh jiwa dianggap sama dengan ajaran islam oleh ki ageng suryomentaram? Dan masyarakat juga mulai berpikir bahwa pola rasional dari pemikiran kawruh jiwa lebih dapat diterima oleh mereka. karena aliran kawruh jiwa ini lebih mengedepankan diskusi logis, jadi apapun hasilnya dapat diterima oleh berbagai agama. Paling sedikit berbeda dari cara beribadahnya di tiap agama. Dan lebih pentingnya lagi, diskusi diskusi ki ageng suryomentaram tidak dianggap sebagai penyimpangan, sesat, atau bertentangan dengan agama. Namun, dengan tegas ki ageng suryomentaram menyatakan bahwa kawruh jiwa bukanlah syariat. Satu hal yang sangat menarik adalah sajuti melik bisa melakukan counter atas ketidakjelasan kebatinan melalui analisis kawruh, dan ia juga menjadikan kawruh sebagai epistemologi dalam kebatinan. yang dimana artinya, bahwa kawruh jiwa telah terbukti mampu menjernihkan secara alami argumen argumen kebatinan.

Rasionalisasi pemikiran ki ageng suryomentaram terutama kawruh jiwa menjadi terlihat unik ketika kedudukannya dalam kultur spiritialitas jawa pada prarevolusi ataupun pascarevolusi indonesia. Meskipun memiliki titik temu di akhir tujuan, kawruh jiwa juga memiliki karakter yang berbeda dengan aliran aliran kebatinan yang lainnya, yang sudah tumbuh subur mulai tahun 1990 an. berbeda dengan aliran kebatinan lainnya yang berusaha untuk menyejajarkan diri pada ajaran agama, kawruh jiwa justru sangat memiliki potensi diterima oleh orang yang beragama, apa pun itu agamanya.

Seperti yang sudah kita ketahui, masyarakat jawa memiliki pandangan tersendiri mengenai cara menjalankan hidup dengan baik, termasuk juga bagaimana cara kita menghargai orang lain yang lebih tua dari kita. dan hal ini yang biasa kita sebut dengan filosofi jawa. Filsafat jawa sendiri memiliki makna secara harfiaah yaitu kaidah atau nilai yang memiliki tujuan untuk menjalani kehidupan supaya berjalan dengan baik dan lurus. Kawruh jiwa yang dirumuskan oleh ki ageng suryomentaram juga dapat dimasukkan dalam metode psikoterapi. Kita akan menemukan bagaimana cara memvisualisasikan, menghadapi, dan menyelesaikan permaslahan dikehidupan masa kini untuk kita menemukan jari diri kita sendiri, dan kebahagiaan. itu semua merupakan elemen kunci dalam terapi psikologi. Namun dengan demikian, perkembangan zaman yang meningkat secara berkelanjutan membuat nilai nilai dan budaya yang diwariskan oleh para leluhur saat ini mulai hilang atau lunctur secara perlahan dan mungkin sudah sebagian orang meninggalkan dengan alasan sudah tidak sesuai dengan kehidupan zaman ini. Justru saat ini banyak sekali masyarakt yang lebih mengedepankan pola hidup dari negara asing, seperti korea, jepang, dan yang lainnyaa. selain itu, pola kehidupan saat ini juga dipengaruhi atau diperalat oleh teknologi yang sudah canggih. dimulai dari pakaian, bahkan makanan juga sudah tersedia didalam smartphone. kebutuhan dan keinginan masyarakat jadi lebih mudah untuk terpenuhi. bukan hanya senang keinginannya terpenuhi, manusia malah lebih banyak yang semakin tidak puas dengan hal tersebut. sehingga muncuknya banyak keinginan yang mereka ingin penuhi. semakin mudah dipenuhi, semakin banyak juga keingin mereka.

Dari sekian banyaknya ajaran Ki Ageng Suryomentaram yang diantaranya seperti ajaran nya mengenai Kawruh Beja yang telah dimuat dalam karya tembang Ki Ageng Suryomentaram dalam tajuk Uran-Uran Beja yang mengandung ajaran mengenai Ojo Dumeh (Jangan Sombong). Konsep ajaran ini di dapatkan ketika beliau masih menjadi kaum ningrat yang hartanya sangat banyak dimana yang kemudian hari memberikan peringatan kepada semua manusia agar tidak menjadi seseorang yang sombong selagi ia memiliki semat, derajat, dan keramat. Sebab semua itu hanya titipan dari tuhan dan ini merupakan salah satu diantara ajaran Ki Ageng Suryomentaram. Ilmu Bahagia Kawruh Begjamerupakan wejangan pokok dan wejangan yang mendasar Ki Ageng Suryomentaram dalam membangun keseluruhan pandanganya. Ilmu bahagia merupakan akar dari seluruh pemikiran pemikiran Ki Ageng Suryomentaram. Ilmu bahagia dimulai dari sudut pandang Ki Ageng Suryomentaram bahwa di seluruh dunia, tidak ada sesuatu yang pantas dicari, atau ditolak dengan sungguhan. Ilmu bahagia membahas mengenai hakikat kebahagiaan, yaitu kebahagiaan yang terlepas dari keinginan. Kebahagiaan diperoleh dengan menjadi pengawas dari keinginan Diri sendiri. Ilmu bahagia juga merupakan dasar pembahasan dalam menyusun konsep manusia Ki Ageng Suryomentaram. Ajaran-ajaran dari Suryomentaram sendiri tidak cenderung mengacu pada sebuah teks atau buku yang sudah dibuat oleh seorang penulis atau pengarang, melainkan ajaran ajaran ki ageng suryomentaram berpijak pada pengamatan dan pengalaman yang di renungkan sekaligus di praktikan nya sendiri dalam kehidupan kesehariannya. Maka dari itu sebelum menyampaikan ajaran-ajarannya kepada para sahabat dan masyarakat beliau telah mempraktikan nya untuk diri sendiri. Secara umum bisa dikatakan dari sekian banyak ajaran-ajaran yang di rumuskan oleh beliau berjalan dengan tidak bertolak belakangan dengan ajaran-ajaran Islam, ajaran beliau mengajarkan dan memberitahu nilai hidup yang sederhana yang hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang melarang hidup secara bermegah megahanan tetapi hal ini bukan berarti Suryomentaram mengajarkan untuk tidak bekerja atau bermalas-malasan. Tetap berkerja, namun gaya dihidupnya tidak terlalu berlebihan.

Keinginan yang bersifat mulur dan mungkret

Nasehat pokok ilmu bahagia dimulai dengan pembahasan mengenai keinginan, karep. Keinginan merupakan hulu alias pangkal dari munculnya masalah-masalah dan problem ketidakbahagiaan. Manusia banyak yang salah persepsi mengenai keinginan. Pada dasarnya keinginan merupakan penyusun dasar dari penciptaan manusia. Tanpa adanya keinginan, maka tidak akan ada manusia.

Karena kita masih dalam kandungan ibu, maka keinginan kita akan terkabul. Misalnya saja keinginan untuk mengembangkan kepala, tangan, dan organ dalam tubuh. Semua ini ada karena adanya keinginan. Lebih jauh lagi, ketika kita belum menjadi janin, dan masih berupa sperma dan sel telur yang belum menyatu, kita sudah memiliki benih keinginan untuk hidup. Sepanjang perjalanan hidup, keinginan akan mewarnai setiap pikiran manusia, emosi dan perilaku seseorang. Keinginan memiliki sifatnya tersendiri, yaitu apabila keinginan terpenuhi; maka keinginan akan bertambah lagi atau disebut mulur. Yaitu Bertambahnya keinginan seseorang saat terpenuhi dapat secara kuantitas (jumlahnya) atau kualitasnya. Contohnya seperti di saat kita baru saja mendapatkan gaji 1 bulan, kita sudah ingin membeli baju baru, saat keinginan tersebut sudah terpenuhi keinginan kita terhadap barang lain akan bertambah.

Misalnya, setelah baju baru terpenuhi muncul lagi keinginan kita untuk membeli celana dan rok juga.Setelah celana dan rok terpenuhi keinginannya, muncul lagi keinginan untuk membeli jam tangan atau hijab. Inilah arti dari Mulur, keinginan yang mulur.

Selain mulur, Keinginan juga dapat mungkret atau memendek apabila tidak keinginan tersebut terpenuhi. Sama dengan mulur, mungkretnya keinginan juga dapat secara kuantitas maupun kualitas. Keinginan akan terus mungkret sampai keinginan itu terpenuhi. Contohnya seperti, seseorang ingin membeli sepatu keluaran terbaru. Ketika ia menghampiri toko dari merek tersebut, ternyata harganya sangat mahal dan uang yang dimilikinya tidak cukup untuk membeli sepatu tersebut. Lalu dia berusaha untuk mencari toko yang sedang memberikan diskon besar besar an dari berbagai produk ori, ternyata harga diskon tersebut juga masih tidak terjangkau oleh uang yang dimilikinya. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk membeli produk sepatu bajakan atau kw dengan harga yang bisa dijangkau oleh uang yang ia miliki. Dapat kita simpulkan, mungkret sendiri merupakan sifat dimana standar keinginan kita akan menurunn Ketika keinginan kita tidak dapat terpenuhi. sebenarnya hal ini ada bagusnya juga ya, karena dengan begitu kita menyesuaikan kemampuan kita dengan keinginan diri kita sendiri.

Sebagai contoh umumnya, konsep sabutuhe yang merupakan tingkatan pertama dalam Enam Sa, jika dikonversikan ke dalam tangga kebahagian terdapat istilah Rasa Lezat yang mana memiliki arti jika seseorang telah memiliki yang namanya perasaan lezat maka ia hanya perlu makan seadanya tanpa perlu membeli makanan di restoran mahal. Begitu seterusnya hingga pada tingkatan terakhir yaitu sakepenake yang dalam tangga bahagia penyerahan diri artinya, orang yang telah mencapai tahap ini akan merasa selalu nyaman dengan kondisinya dan tidak akan menuntut atas hidupnya, dan lebih fokus dalam menyerahkan diri pada Tuhan sehingga akan terhindar dari tekanan hidup sehingga terhindar dari penyakit hati. Ki Ageng Suryomentaram melalui Kawruh Jiwa berkontribusi dalam pengembangan keilmuan jiwa dengan metode olah rasa sehingga dapat mengerti akan keinginannya dan menilai keinginan nya tersebut. Ajaran Kawruh Jiwa memberikan arahan untuk dapat memahami dan mengerti diri kita sendiri. Tujuan dari kawruh jiwa adalah untuk kita dapat menemukan dan mencapai menungso tanpa tenger yang artinya manusia tanpa ciri yang merupakan puncak ajaran KAS.

Berikut akan saya dijelaskan apa sih makna dari masing-masing 6 tersebut?

Yang pertama ada Sabutuhe, Dalam bahasa Indonesia berarti sebutuhnya, prinsip ini berhubungan dengan kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia sangatlah fleksibel dan dinamis dapat berbeda antara individu satu dengan individu lainnya. Menurut Maslow kebutuhan manusia terkelompokan dalam piramida kebutuhan yang mendasari manusia dalam berperilaku. Manusia dapat melangsungkan kehidupan karena adanya dorongan dari alam bawah sadar yang menurut Ki Ageng Suryomentaram disebut rasa hidup. Tindakan yang dilakuan oleh manusia terwujud karena adanya perasaan. Lapar, haus, mengantuk merupakan dorongan yang setiap manusia punya. Sebagaimana dalam teori psikoanalisis manusia lahir telah memiliki dorongan untuk bertahan hidup berdasarkan insting dan tidak disadari atau disebut id. Id merupakan aspek terpenting dalam kepribadian Manusia.Yang bekerja secara tidak sadar dan hanya berorientasi pada kenikmatan serta berusaha menghindari rasa yang tidak nyaman.Jika tidak dipenuhimaka akan menimbulkan emosi negative juga kecemasan atau perang batin. Apabila manusia mampu memahami rasa hidup dimana berupa dorongan keinginan untuk hidup, maka lahirlah pemikiran yang disebut Sebutuhe. Kita ambil contoh dari segi rumah atau tempat tinggal. Sebenarnya manusia itu cukup hidup didalam rumah yang sederhana, asri, rapih, dan dengan lingkungan yang nyaman. Namun, saat ini banyak masyarakat yang membangun atau membuat rumah terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan kebutuhan. selain rumah, kita juga dapat mengambil contoh di kendaraan. Manusia cukup memiliki mobil yang dapat menampung keluarga nya untuk jalan jalan mencari hiburan. Namun, saat ini banyaknya masyarakat yang memiliki mobil setiap masing-masing anggota keluarga dan bahkan ada yang mempunyai beberapa jenis mobil hanya untuk memenuhi hasrat mereka dan hanya untuk membuat diri nya terlihat keren seperti sultan, seperti itu sebutannya untuk saat ini. Banyak sekali manusia yang tidak dapat membuat prioritas kebutuhan atau mana yang kebutuhan pokok dengan kebutuhan tersier. Saat ini terkadang ada beberapa yang membeli sesuatu hanya untuk terlihat mewah.

Yang kedua ada Saperlune Seperlunya memiliki kemiripan dengan prinsip yang pertama secara makna, jadi sabutuhe itu berorientasi pada benda sedangkan saperlune lebih merujuk pada kepentingan. saperlune sendiri memiliki arti melakukan sesuatu yang dianggap perlu saja sehingga akan memunculkan sifat efisien dalam kehidupan. Dalam pandangan Ki Ageng Suryomentaram manusia hidup merupakan juru catat yang selalu mencatat setiap pengalaman dalam hidupnya kemudian dikelompokan kedalam sebelas bagian. Catatan tersebut oleh Ki Ageng Suryomentaram dikelompokkan kembali menjadi sebelas yaitu, harta & benda, kehormatan, kekuasaan, keluarga, kebangsaan, jenis, kepandaian, kebatinan, ilmu pengetahuan, rasa hidup. Dalam pendekatan psikoanalisis menyebutkan bahwa terdapat tiga hal dalam pembentukan kepribadian manusia yaitu, id, ego dan super ego. Seperlunya bekerja seperti ego (rasional) dalam teori psikoanalisis yaitu melakukan filter atas dorongan yang mucul dari id. Seseorang yang melakukan sesuatu berdasarkan pertimbangan dari ego maka akan muncul perhitungan untung-rugi dalam sebuah tindakan sehingga akan membuat tidak nyaman sebenarnya ego tidak bekerja sendiri dalam pengambilan keputusan, ego hanya memfasilitasi antara dorongan id yang bersifat primitif dengan super ego. Contohnya seperti ketika kita merasa lapar, maka makanlah seperlunya dan jangan berlebihan. Makan atau masak makanan yang ada dirumah saja, tidak perlu kita membeli makanan dari restoran yang mahal. kita juga bisa lihat dari segi belanja pakaian, yang kita perlukan adalah hanya sebatas pakaian yang menutupi aurat kita bukan untuk dilihat orang. Kalau ingin terlihat cantik atau tampan, bisa saja mencari ide kreatif style atau model berpakaian nya. Mau cantik atau tampan bukan berarti mengenakan pakaian yang harganya lebih atau paling mahal. bagus atau tidak nya pakaian itu dilihat dari bagaimana kita bisa merubah model berpakaian diri kita sendiri. Tidak perlu membeli pakaian yang harganya seharga motor. Setelah mampu menerapkan prinsip seperlunya manusia akan bertindak dengan mengedepankan fungsi dan kebutuhannya tidak lagi terikat oleh keinginan. Setelah dapat menerapkan prinsip saperlune dalam setiap kehidupan maka teranglah pemikirannya mengenai kebutuhan hidupnya sehingga menjadi tentramlah orang tersebut.

Selanjutnya disini ada Sacukupe Dalam bahasa Indonesia adalah secukupnya berasal dari kata cukup yang dalam makna memiliki kedekatan dengan prinsip pertama sebutuhnya. Namun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa memiliki makna dapat memenuhi kebutuhan atau memuaskan keinginan, tidak merasa kurang. Ukuran cukup setiap orang berbeda-beda, untuk dapat mengerti ukuran cukup harus melihat seberapa besar kebutuhan yang kita perlukan bukan yang kita inginkan. Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya mengenai rasa, yang mengerti ukuran rasa hanya diri sendiri bukan orang lain, manusia harus mampu jujur dengan rasanya sendiri sehingga dapat mengawasi keinginan yang muncul setiap saat. Contoh dari sacukupe disini adalah ketika kita memiliki suatu keinginan, dan kita sudah memenuhi keinginan tersebut. Hati kita juga sudah merasa tercukupi, sudah sampai situ saja. Jangan ketika kita sudah merasa keinginan nya terkabul kan dan kita sudah merasa cukup, Malah mencari lagi keinginan berikutnya yang lebih tinggi. Dari hal tersebut aja namanya bukan secukupnya, Namun berlebihan. Ketika suatu keinginan sudah tercapai, bukan berarti kita harus mencari atau memiliki keinginan yang lainnya. apalagi ketika keinginan tersebut melebihi kesanggupan kita. Dan kita tetap ingin mewujudkannya, atau memaksakannya. ini bukan suatu hal yang tepat.

Dan yang selanjutnya adalah Sabenere Berasal dari kata dasar benar yang memiliki arti keselarasan antara pikiran dan realitas. Dalam prinsip sebenarnya bermakna dalam menjalankan tindakan dilakukan secara benar tidak melanggar aturan yang ada. Tindakan yang benar adalah tindakan yang memberikan rasa nyaman dan tidak akan menimbulkan konflik atau memberikan dampak negatif dengan lingkungan sekitarnya. Untuk mendapatkan rasa nyaman tersebut manusia perlu memahami dirinya dan kebutuhanya sendiri melalu prinsip sabutuhe, saperlune dan sacukupe, setelah dapat melampaui ketiga prinsip tadi maka akan munlcul sikap nyawang karep (mawas diri). Contoh sederhana adalah kita, mahasiswa. ketika pada awalnya kita memilih jurusan psikologi dan kita sudah masuk ke dalamnya. pada saat awal tahun perkuliahan masih bisa menerima semua yang dilakukan dan ditugaskan. Masih bisa menjalankan apa perintah tugas dari dosen, tugas dari dosen, dan menerima materi yang disampaikan oleh dosen. Namun, suatu saat tiba tiba merasa jenuh dan kesulitan. sehingga, merubah semuanya. prestasi yang dibayangkan tidak dapat diraih, Materi yang disampaikan dosen bagaikan angin yang lewat, sering meninggalkan kelas perkuliahan, dan menjadi pribadi yang menyendiri. ini yang dinamakan pikiran dan tindakan tidak selaras atau tidak konsisten. Di pikiran ingin menjadi mahasiswa psikologi yang berprestasi, lulus menjadi ahli psikolog. Namun, pada saat bertindak dia merasa jenuh dan segala menjadi tidak tercapai.

Nah, sebelum yang terakhir kita lihat dulu nih ada Sameshtine Berasal dari kata mesthi atau harus jadi memiliki arti seharusnya. Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap tindakan harus sesuai dengan aturan dan tidak melanggar norma. Prinsip ini memiliki hubungan dengan prinsip sebelumnya yakni, sebenarnya. Setelah manusia mengerti dan dapat mengendalikan keinginan melalui mawas diri maka akan menginjak pada pengetahuan tertinggi dalam hidupnya yakni, dapat mengenal dirinya sendiri atau pengetahuan diri sendiri. Ciri orang yang telah mencapai tingkatan ini adalah mengerti setiap tindakan, ucapan dan keinginannya sendiri sebagaimana dikutip dari Ki Ageng Suryomentaram, 2002. Setelah dapat mengenal dirinya sendiri manusia akan dapat menempatkan dirinya sesuai dengan keadaan di sekitarnya dan sesuai dengan kebutuhannya tanpa adanya konflik. Contohnya adalah ketika kita berada di lingkungan yang dimana banyak manusia yang hidup disana. Ketika berada disana, kita harus saling menghormati satu sama lain. Kita juga harus saling toleransi dan tidak boleh memaksakan kehendak. ketika disana ada seorang pemimpin, ya sudah semestinya atau seharusnya kita menghormati dan patuh terhadap apa yang diperintahkannya. Jangan ketika ada yang harus dikerjakan oleh kita, namun kita menolak seenaknya itu tidak boleh. kita harus melihat apakah kita sanggup melakukan nya, kalau sanggup harus kita membantu nya atau memenuhi perintahnya. Contoh lain dilingkungan kampus adalah tata tertib atau aturan yang dibuat oleh pihak kampus atau pun pihak dosen. Ketika di kampus diharuskan menggunakan baju yang memiliki kerah, Maka kita sebagai mahasiswa harus menuruti itu. tidak boleh memakan sepatu yang terbuka, ya berarti kita memakai sepatu yang tertutup. Selain tata tertib pihak kampus kita juga memiliki tata tertib dari dosen. Yaitu, dilarang menggunakan alat elektronik di saat sedag belajar, atau Diharuskan membeli buku paket, Diberikan nilai bonus ketika aktif dikelas. sering bertanya atau suka membantu menjawab pertanyaan dari teman yang lain. Nah, itu contoh penerapan prinsip ini dalam kehidupan sehari hari. Dalam memenuhi keinginan, prinsip ini dapat digunakan ketika memenuhi keinginan kita tidak boleh terlepas dari aturan dan norma yang berlaku di masyarakat ini. Tidak boleh memenuhi keinginan kita, namun membuat orang lain merasa rugi atas hal tersebut.

Nah, ini dia nih kesayangan kita yang terakhir disini ada Sapenake Prinsip terakhir adalah sapenake dalam bahasa Indonesia berarti seenaknya. Bukan berarti melakukan sesuatu sesuka hati atau semena-mena namun, bagaimana melakukan sesuatu harus enak, nyaman tidak terbebani atau mendapatkan tekanan. Dalam menjalani kehidupan manusia harus mampu menempatkan dirinya sehingga tidak ada gesekan dengan lingkungan sosial. contoh di prinsip Sebenarnya, yaitu seorang mahasiswa psikologi. sebenarnya wajar merasa jenuh di pertengahan jalan perkuliahan, Namun kita sebagai mahasiswa dan sebagai diri yang menjalankan perkuliahan tersebut harus paham diri sendiri. Kita harus menjalankan perkuliahan dengan nyaman, dengan yang menurut kita enak, kita menjalankannya enjoy dan tidak merasa tertekan atau terbebani. dan yang tahu bagaimana kita harus melakukan hal tersebut adalah diri kita sendiri. misalnya ketika kita merasa jenuh, bisa kita selipkan liburan atau me time yang bisa membuat otak dan tubuh kita ke refresh lagi. jadi, dengan begitu walaupun kita merasa jenuh, karena sudah melakukan apa yang ingin kita lakukan pikiran dan tubuh kita jadi merasa sudah di isi daya nya, dan merasa juga nih kalau kita peduli terhadap mereka. sehingga tidak akan terjadi ledakan yang akan membawa dampak negatif.

Jadi, kesimpulan dari artikel yang aku tulis adalah pahami apa si sebenarnya mau nya diri kamu, dan pahami diri kamu itu seperti apa. Turuti keinginan diri kamu, tapi dengan batasan atau prinsip 6 SA tadi. Menuruti keinginan namun tidak berlebihan juga. Jadi, seperti itulah artikel yang saya tulis. saya minta maaf apabila ada salah penggunaan kata atau salah penulisan. Dan semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat bagi yang membaca. Terimakasih dan sampai jumpa di artikel berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun