Mohon tunggu...
Mutiara Hafidzah Tri Haryani
Mutiara Hafidzah Tri Haryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IKM

....

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Begadang terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa

23 Februari 2021   08:19 Diperbarui: 23 Februari 2021   08:27 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat ini, pembelajaran secara daring (dalam jaringan) tengah diberlakukan. Hal tersebut dilakukan mengingat pandemi COVID-19 masih menyebar hingga saat ini. 

Pembelajaran secara daring termasuk pemberian tugas membuat mahasiswa sedikit kewalahan dalam menghadapi tugas tersebut. Bahkan mereka rela mengorbankan kesehatannya sendiri karena kurang tidur demi menyelesaikan tugas mereka.

Salah satu yaitu mahasiswi yang bernama Tia. Ia adalah mahasiswi semester 1 di salah satu  universitas di Sumatera Utara. Tia selalu belajar dengan keras dalam tiga bulan terakhir, mengerjakan tugas , bahkan tanpa ia sadari ia sudah kekurangan jam tidurnya. Ia selalu tidur kurang dari waktu tidur mahasiswi pada umumnya. 

Selain jam tidur, waktunya untuk bekerja di rumah pun makin berkurang, sehingga ia disalahkan oleh orang tuanya. Mereka menyangka anaknya malas bekerja,padahal anak mereka sudah terlalu kelelahan dengan perkara kuliahnya.

Pada tanggal 6 Januari 2021, Ia mengalami beberapa gejala depresi dan penyakit asam lambung. Karena kurang tidur. Ia memiliki gangguan yakninya terjadi perubahan mood secara drastis. Bahkan ia pernah meremas pecahan kaca dan menggoreskan tangannya dengan benda tajam karena beratnya beban yang harus ia pikul sendiri.

Dari cerita singkat yang dipaparkan,kita dapat mengambil beberapa pertanyaan. Pertama, apakah itu kebiasaan begadang? Kedua, Apakah begadang memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental? Ketiga, Apakah ada jurnal penelitian yang menyatakan bahwa begadang merupakan kebiasaan yang berbahaya? Keempat, Apakah ada dalil agama yang membahas mengenai tidur? Terakhir,Bagaimana kita dapat mengurangi kebiasaan tersebut? Mari kita bahas bersama-sama

Apakah itu begadang?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), begadang adalah berjaga tidak tidur sampai larut malam. Kebanyakan mulai melakukan begadang karena mengerjakan pekerjaan saat malam, tetapi karena sering dilakukan, tanpa disadari kegiatan saat begadang pun sudah tidak terlalu penting dan menjadi kebiasaan yang buruk dan dapat menimbulkan penyakit.

Apakah begadang memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental?

begadang memang memiliki pengaruh negatif terhadap kesehatan mental, yakninya sering mengalami penurunan konsentrasi, cemas berlebihan, perubahan mood yang drastis, bahkan muncul berbagai penyakit mental, salah satunya depresi , kecenderungan perilaku melukai diri sendiri, hingga ide bunuh diri.

Apakah ada sumber atau jurnal penelitian yang mendukung bahwa kebiasaan begadang itu berbahaya?

Dilansir dari medcom.id, ketika kurang tidur risiko mengalami gangguan mental pada mahasiswa meningkat rata-rata lebih dari 20%.Bahkan mencapai 21% ketika sedang tertekan. Beberapa masalah kesehatan mental yang muncul yaitu kecemasan, depresi, bahkan ide untuk bunuh diri.

Dampak begadang secara psikis yaitu dapat memberikan efek sulit konsentrasi berkepanjangan. Karena kurangnya istirahat saat malam hari akan membuat tubuh merasa lelah akibat aktifitas yang dilakukan saat begadang. Handoyo dalam buku 7 Aplikasi Olah Nafas (2005, h.30) menyatakan bahwa begadang memang dapat menguras tenaga yang dapat membuat tubuh menjadi lemah. Saat lelah,tubuh akan lebih terasa lebih mudah cepat pegal dan tubuh ingin cepat beristirahat kembali. Maka dari itu rasa lelah inilah yang akan membuat sulit berkonsentrasi.

Saat begadang dalam kurun waktu 24 jam, menurut studi tahun 2010 di Psychology Bulletin yang dikutip oleh Quamila (2018), bahwa orang yang sudah begadang seharian akan kehilangan konsentrasi dan kewaspadaannya. 

Studi lain juga menemukan bahwa dampak pada otak untuk fokus menurun hingga 0,10 % ,sama halnya dengan efek yang ditimbulkan oleh alkohol. Selain itu, reaksi yang dilakukan tubuh akan sedikit menurun. Setelah begadang 36 jam, kemampuan kognitif akan menurun jauh,lalu menjadi pelupa dalam jangka waktu pendek. Selain itu, reaksi tubuh akan semakin lambat dan rusak, hal ini bisa menganggu kewaspadaan.

Apakah ada dalil Al-Qur’an mengenai tidur?

Banyak ditemukan dalil mengenai tidur.Dalil Al-Qur’an mengenai tidur terdapat dalam surah Al-An’am ayat 60 yang artinya

“Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Selain dalam surah Al- An’am, terdapat dalam surah Yunus ayat 67

“Dialah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya dan menjadikan siang terang benderang. Sungguh, yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.”

Bagaimana cara kita untuk mengurangi kebiasaan begadang?

Cara mencegah begadang yaitu dengan adanya time management yang baik. Selain itu, perlu bagi kita untuk mengurangi kebiasaan mengulur waktu,agar dapat mengerjakan tugas dengan baik tanpa harus merasa terganggu dengan jam tidur. Serta perlunya kesadaran diri ketika kita selalu begadang,akan ada dampak yang menyerang tubuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun