Mohon tunggu...
Mutiara Fahira
Mutiara Fahira Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya seorang gadis pengarang.

Nona Capricorn, sang penyihir misterius.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Horor: Aroma Kekasih

2 Juni 2024   21:59 Diperbarui: 2 Juni 2024   22:41 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Fajira melihat foto nuansa hitam putih, Itu adalah foto jadul yang dia tebak adalah gambar sepasang kekasih. Matanya membelak, lelaki itu adalah lelaki yang dia temui lewat mimpi semalam. Lalu perempuan di sebelahnya sangat mirip sekali dengan dirinya. Fajira menerka kemungkinan itu adalah foto tante waktu muda dulu, mengingat tante pernah bilang wajah mereka sangat mirip. Buku catatan lusuh itu menarik perhatiannya.

***

Semarang, 12 November 1996

Akimaru lelaki keturunan Jepang, seorang pemilik toko bunga di kawasan Pecinan. Pertemuan manis itu ketika seorang perempuan datang berkunjung membeli bunga. Akimaru terkesima akan kecantikan perempuan bersurai hitam pekat dan berkulit pucat, Fang Hua namanya. Sedikit canggung dia meminta rekomendasi bunga yang cocok untuknya pada Akimaru. Tanpa berpikir panjang, pemuda itu menawarkan sedap malam.

Fang Hua heran, "Bunga ini tidak berbau, tapi saya menyukainya."

Sembari tersenyum lelaki itu berceletuk, "Dia akan mekar dan semerbak di malam hari, wanginya menenangkan sekaligus membawa keberuntungan. Saya kira bunga manis misterius ini akan cocok untuk nona."

Masih terekam jelas di benak Fang Hua, bagaimana senyum tulus lelaki bermata sipit itu menulari bibirnya untuk mengukir lengkung manis yang jarang terlihat. Sejak saat itu, Fang Hua sang perempuan canggung selalu mampir ke toko bunga itu setiap hari selasa dan jum'at. Bahkan Akimaru selalu hapal akan jadwal kedatangan perempuan itu. Oleh karenanya, dia selalu menyiapkan hadiah kecil untuk Fang Hua, perempuan pujaan hati. Hari selasa, lelaki itu memberi Fang Hua buket sedap malam segar. Lalu pada hari Jum'at dia memberikan perempuan itu parfum aroma sedap malam yang dia racik khusus nan khas.

Akimaru menyatakan perasaannya kepada Fang Hua. Tentu disambut baik oleh perempuan itu. Bersama Akimaru, Fang Hua selalu tersenyum. Akimaru selalu berhasil membuat dirinya terkesan. Sayangnya hubungan mereka ditentang orang tua Fang Hua. Ternyata mereka telah mengatur perjodohan untuk perempuan itu. Fang Hua yang terlanjur mencintai kekasihnya memutuskan kabur dari rumah saat itu pula. Malam diguyur hujan, Fang Hua nekat menemui Akimaru, demi menyampaikan niatnya.

Akimaru melihat perempuan itu di seberang jalan kehujanan. Terburu-buru dia keluar dari tokonya, dia panik dengan keadaan kekasihnya yang terlihat kacau, bahkan perempuan itu mengabaikan mobil melaju kencang ke arahnya, secepat kilat Akimaru berlari ke tengah jalan lalu mendorong tubuh kekasihnya menggantikan dirinya terkena hantaman keras.

Fang Hua mematung, merasakan cairan merah terciprat mengenai wajahnya. Netranya menangkap tubuh Akimaru tergeletak di jalanan bersimbah darah. Perempuan itu meraih tubuh kekasihnya dalam pelukan. Raganya begitu dingin dan kaku. Hati Fang Hua hancur berkeping-keping, karena dirinya kekasih hati mati.

Fang Hua dirundung duka amat dalam. Perjodohannya pun dibatalkan. Kesehatan mentalnya terganggu, apalagi perempuan itu mencoba bunuh diri dengan menelan racun. Beruntung kakaknya, menemukannya cepat. Perempuan itu berhasil diselamatkan tepat waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun