Mohon tunggu...
Mutiara Fadhillah Ata
Mutiara Fadhillah Ata Mohon Tunggu... Programmer - mahasiswa psikologi

hobi saya adalah jalan-jalan masak dan suka mencari hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Momen Singkat yang Melekat bersama Anak-Anak Istimewa di SLB YPPC Banda Aceh

9 Agustus 2024   12:49 Diperbarui: 9 Agustus 2024   22:47 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak istimewa di SLB YPPC BANDA ACEH

Pada hari kamis tanggal 25 juli 2024 saya berkunjung ke salah satu sekolah anak istimewa dibanda aceh yaitu SLB YPPC. Kegiatan saya disana, adalah melihat cara guru-guru mengajar anak-anak istimewa dan bermain bersama mereka. Nah dikelas yang saya kunjungin ada kurang lebih 15 orang anak Tuna Grahita, Tunanetra dan Hiperaktif. Tuna grahita adalah disabilitas intelektual yang dimana penyandang ini memiliki kemampuan intelektual dan kognitif dibawah rata-rata. Mereka penyandang Tunagrahita mengalami kesulitan untuk belajar, berkomunikasi dan memecahkan masalah. Tunanetra adalah mereka yang tidak memiliki penglihatan sama sekali atau buta total sampai dengan mereka yang masih memiliki sisa penglihatan tetapi tidak mampu menggunakan penglihatannya untuk membaca tulisan  biasa berukuran 12 poin dalam keadaan cahaya normal.  Hiperaktif adalah anaka yang melakukanaktivitasnya dengan sangat aktif dan cenderung sulit untuk dikendalikan, kondisi ini biasanya ditandai dengan sulit memusatkan fokus dan konsentrasi, tidak bisa duduk tenang dan berbicara terlalu cepat.

            Pada jam 8 pagi semua murid-murid di SLB YPPC dikumpulkan di satu ruangan untuk melaksanakan senang pagi bersama selama kurang lebih 15 menit, setelah selesai senam pagi mereka kembali ke kelas masing-masing dan lanjut belajar. Selama proses belajar mereka tidak boleh memakan bekal dan minuman manis mereka hanya boleh minum air putih. Pasti muncul pertanyaan kenapa karena jika mereka langsung memakan bekal dan meminum minuman manis mereka akan sulit diatur dan tidak fokus belajar, jadi pada jam 10 mereka keluar main-main nah di situ mereka boleh memakan bekal apa saja yang mereka bawa dari rumah, setelah makan mereka tidak bisa duduk diam lagi karena sudah makan makanan manis-manis karena anak-anak istimewa jika kebanyakan makan manis atau Sugar Rush mereka jadinnya terlalu aktif dan tidak  bisa diam setelah mengkomsumsi gula. Setelah anak-anak keluar main-main mereka biasanya tidak masuk lagi untuk belajar mereka hanya menunggu jemputan dari orang tua merka untuk pulang kerumah masing-masing.

            Seperti kejadian yang saya lihat di sana, anak yang memiliki disabilitas Tunagrahita kesulitan dalam belajar dan berkomunikasi tapi mereka paham intruksi yang diberikan. Jadi kita harus sabar dalam menghadapi dan mengajarinya. Di sini saya mau bercerita apa yang guru lakukan untuk menghadapi anak istimewa penyandang tuna grahita, Tunanetra dan Hiperaktif.

            Yang pertama ada Rajas, adik istimewa penyandang dis abilitas tuna grahita. Rajas ini memiliki program khusus yaitu mengenal huruf, angka, belajar makan dan minum sendiri, mengabil dan meletakkan sesuatu pada tempatnya misalnya menyakut tas begitu sampai dikelas, memakai kaus dan sepatu sendiri. nah Rajas ini sudah bisa makan sendiri walaupun jika ia bosan ia langsung minta disuapin oleh gurunya. Rafas juga anak yang harus sesuai moodnya, jika mood dia lagi kurang bagus maka ia akan tantrum, gak ada yang boleh mendekati dan mengajaknya main serta bicara ia akan marah.

Yang kedua ada Zaki, adik istimewa ini penyandang disabilitas tuna grahita. nah karena zaki ini baru 2 bulan disekolah. Selama 1 bulan pertama dibimbing oleh guru pertama baru diserahkan ke guru ke-2 yang sekarang mengajari Zaki, ia baru satu minggu diguru ke 2 ini, jadi guru hanya mengamati  saja karena dari mengamati itu kita tau apa kegiatan sehari-hari yang dilakukan Zaki, baik yang disukai dan tidak disukai. Nah selama pengamatan yang dilakukan oleh guru Zaki ini ia  tidak suka suasana yang ribut, jika teman-temanya ribut maka ia menjerit untuk menyuruh teman-temannya supaya tidak berisik,  ia terlalu asik sendiri jadi gak mau bergabung bersama teman-teman lain  itu terlihat drai ia yang duduk diam tanpa mau ikut bermain bersama. Zaki ini suka melukai dirinya sendiri, jadi muka dan tangannya ada bekas luka cakaran dan gigitan.

Yang ketiga ada nabila, adik istimewa ini penyandang disabilitas Down Syndrom, nabila ini suka melempar siapapun yang ada disekitarnya susah dibilangin tapi pas sama saya ia mau bertos dan nabila ini suka mengigit tangannya sendiri sampai ada bekas diseperempat tangan bekas gigitannya. Nabila ini akan marah-marah jika diantar sekolah oleh ibunya.

Yang keempat ada Cut Safara Ghafira, adik istimewa ini penyandang disabilitas Tunanetra, icut ini buta dari lahir ia juga memiliki respon yang kurang, diajak bicara kurang nyambung, dan peniru handal mengapa begitu karena waktu kita bertanya namanya ia mengikuti apa yang kita ucapkan misalnya satu icut ikut bilang satu. Icut ini gak bisa bersadar karena ia langsung tertidur walaupun sambil berdiri bersender dimeja ia akan tidur jadi ia didirikan tanpa sadaran. Jadi tugas guru disitu sering-sering bangunin icut dengan cara dipangil dan digoyangkan sedikit tangannya. Program khusus icut ini adalah harus tahu jalan yang dilalui, tahu belok kiri dan kanan jika sudah hafal maka akan dikenalkan huruf melalui huruf Braille.

Yang kelima ada wildan, adik istimewa ini penyandang disabilitas tunanetra ia mendapatkan tuna netra ini waktu sudah mengerti setelah mengalami kecelakaan, katanya dunia ini hitam gelap, kalau wildan bisa tahu warna dunia ini gak mungkin wildan ada disini katanya, wildan disekolah diajarin mengunakan huruf Braille saja supaya bisa membaca dan menulis. Wildan beda dari icut karena wildan mendapatkan kondisi ini setela kecelakaan sedang kan icut dari lahir.

Yang keenam ada Stave, adik istimewa ini penyandang disabilitas Hiperraktif ia tidak bisa duduk tenang walaupun hanya 5 menit jadi Stave keliling-keliling kelas, memegang apapun yang menarik perhatiannya. Staven ini keturunan asli Cina yang beragama budha tapi ketika ia diputarkan video huruf hijaiyah ia senang kali, Staven ini menurut yang didengar dari cerita gurunya. Nampaknya dia hanya aktif seperti biasanya tapi orang tuannya merasa ia terlalu lasak jadi dikurung dilantai 2 rumahnya supaya tidak lasak, jadi pas petama datang ke sekolah ia seperti melihat dunia baru yang penuh warna-warni jadi semua disentuhnya karena rasa penasarannya yang tinggi, dan tidak pernah melihat itu sebelumnya. Guru tahu hal ini karena cerita cari ibunnya langsung dan hasil pengamatan disekolah.

Yang ketujuh ada Muhammad Alfat, adik istimewa ini penyandang disabilitas Tuna grahita ia memiliki mood yang berubah-ubah, kontrol emosi yang kurang, tidak suka diganggu, tidak mau bersosial atau bermain bersama teman-temannya. Alfat ini anak yang cemburu jika ada orang baru ia ingin menjadi pusat perhatian lebih daripada teman-temannya yang lain.

Yang kedelapan ada Ainun, adik istimewa ini penyandang disabilitas Tuna Grahita ia semuanya harus tergantung mood. Ainun ini anak yang centil, manja dan mau diperhatikan lebih, jika ia sudah nyaman dengan satu orang maka ia akan nurut apa yang dikatakan orang tersebut. Ainun ini suka sama cowok ganteng jadi dia mendekati mereka dengan ngambek-ngambek manja mau diperhatikan.

Yang kesembilan ada Imam, adik istimewa ini penyandang disabilitas Hiperaktif ia tidak bisa berfokus pada satu kegiatan. Imam suka bermain piano, bahkan seharian bermain pianopun imam suka. Tapi saat bermain piano, imam tidak fokus dengan piano, ia suka berjalan dan mengambil barang lainnya. Imam berkali-kali mengambil fuzzle dan memainkannya, imam juga berulang kali mematikan dan menghidupkn piano. Imam juga berulangkali mengambil buku bacaan dan alat tulis. Imam tidak suka menulis, tapi imam mengambil cat krayon dan mencoret-coret piano. Satu karakter imam lainnya, ia tidak bisa makan di hadapan orang lain. Imam memilih makan di bawah meja agar tidak dilihat orang lain. Saat pulang sekolah imam lebih sering dijemput mamanya. Iman juga  tidak bisa fokus pada satu kegiatan yang membuat guru sedikit kesulitan dalam mengajarinnya. Program khusus imam adalah bermain piano sehingga sekarang imam sedikit bisa bermain piano. Imam juga diajarkan mendengar cerita dan bermain gunting/tempel gambar agar fokus imam terlatih.

Yang kesepuluh ada Muntasir, adik istimewa ini penyandang disabilitas Tuna Grahita ia kesulitan menulis dan berbicara, Muntasir juga suka mencari perhatian dari gurunya dan akan merasa cemburu atau marah jika gurunya berbicara atau memberi perhatian kepada siswa lain bahkan ia akan memukul anak yang diajak bicara atau diperhatikan oleh gurunya. Hal ini terlihat dari tindakannya yang berusaha menarik perhatian gurunya agar memperhatikannya kembali. Muntasir juga mencari perhatian melalui perilaku tidak pantas, salah satu perilaku yang menjadi kebiasaannya ialah membuka baju atau celana sembarangan. Hal ini menjadi salah satu caranya untuk mengekspresikan diri atau menarik perhatian gurunya.

            Dari hasil pengamatan saya guru-guru di SLB YPPC mengajari anak-anak istimewa dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan perhatian lebih. Guru-guru disana mengikuti mood muridnya ketika mengajari mereka, karena kalau mood mereka lagi tidak bagus  mereka gak bakalan mau mendengar intruksi apapun. Guru-guru disini pun menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua murid supaya tahu perkembangan lebih lanjut anak dan murid mereka. Jadi kebanyak orang tua dan murid karena nyaman mau anak mereka sampai selamanya dengan guru tersebut.

            Hampir semua anak-anak istimewa ini ketika sudah nyaman sama guru mereka masing-masing  tidak bakalan mau dengan guru lain, mereka mau hanya dengan guru lain ketika bersalaman saja. Jadi mereka hanya mendengar intruksi yang diberikan guru mereka masing-masing. Setiap satu orang guru di SLB YPPC mendampingin 5 orang anak istimewa, pasti bakalan muncul pertanyaan mengapa karena 1 guru harus fokus dalam mengajari beberapa murid, mereka tidak terlalu butuh pelajaran tentang teori saja mereka lebih membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang ekstra. Karena mereka setiap hari jum'at dan sabtu memiliki program khusus masing-masing  disetiap anak program khusus ini berupa terapi yang sesuai dengan ketunaan dan syndrom masing-masing anak.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun