Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ini merupakan sebuah sistem rancangan ilmiah yang diciptakan selayaknya otak manusia bekerja untuk meringankan pekerjaan manusia, maksudnya ialah sistem ini memiliki kemampuan untuk menafsirkan data eksternal dengan benar yang dirancang untuk meniru bentuk, sifat hingga cara kerja manusia guna meringankan pekerjaan kita.Â
Untuk belajar dari data tersebut, AI menggunakan algoritma penggunanya untuk mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel. Secara teknis, kecerdasan buatan adalah model statistik yang digunakan untuk mengambil keputusan dengan menggeneralisir karakteristik dari suatu objek berbasis data yang kemudian dipasang di berbagai perangkat elektronik. Jenis-jenis dari AI sendiri cukup beragam, yakni :
- Symbol-Manipulating AI
Sesuai dengan namanya, symbol-manipulating AI bekerja menghasilkan simbol tertentu yang bisa dibaca oleh penggunanya atau developer. AI jenis ini akan memanipulasi simbol-simbol abstrak hingga menghasilkan sebuah kesimpulan yang logis.
- Neural AI
Neural AI adalah jenis artificial intelligence yang populer dikembangkan oleh para ahli IT pada akhir tahun 1980an. Jenis AI ini bisa mentransmisikan pengetahuan ke neuran buatan dan koneksinya layaknya otak yang direkontruksi.
- Neural Networks
Neural networks diatur ke dalam beberapa lapisan yang saling terhubung lewat sebuah simulasi. Bagian paling atas dimulai dari lapisan input yang berfungsi sebagai sensor. Saat sensor menerima sebuah informasi, selanjutnya akan diproses di dalam sistem yang telah diatur sebelumnya.
Mungkin banyak dari kita yang tidak sadar, bahwa selama ini kita turut serta berpartisipasi dengan penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari baik secara pribadi, maupun secara global. Aktivitas yang merupakan bentuk penggunaan AI ini mencakup layanan Virtual Assistant (Google Virtual Assistant, Siri oleh Apple, Alexa oleh Amazon, dll), web-surfing atau melakukan pencarian di laman browser, menggunakan social media yang merekam jejak histori penggunaan (Instagram, Twitter, Facebook, TikTok, dll), subscribe pada layanan entertainment (YouTube, Spotify, Netflix, Disney+, dll), penggunaan auto-correct atau koreksi otomatis dalam penulisan, layanan chatbot atau bot pesan, iklan-iklan yang sering muncul ketika membuka suatu aplikasi di ponsel, layanan M-Banking, dan masih banyak lagi bentuk penggunaan AI yang tanpa sadar kita gunakan sehari-hari.
Adanya kemajuan berupa Artificial Intelligence ini merupakan sebuah implementasi dari perkembangan peradaban manusia yang telah berevolusi dari abad ke abad. Namun, dari setiap inovasi dan perkembangan yang ada, akan selalu memiliki sisi negatif yang turut serta ditimbulkan. Hal ini kembali lagi kepada bagaimana cara kita menyikapinya dan sejauh mana kita berani memanfaatkan inovasi tersebut.Â
Tentunya, sebelum ikut terjun dalam pemanfaatannya, diperlukan edukasi dan pengetahuan yang jelas dan memadai akan hal apapun yang hendak kita manfaatkan. Agar kita bisa memperoleh penuh manfaat dan kemudahan yang ditawarkan, serta tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan kerugian baik secara materiil maupun immateriil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H