Mohon tunggu...
Mutiara Ramadhina
Mutiara Ramadhina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNJ

Pendidikan Sosiologi 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyelami Dunia Baru Hiburan: Konser Musik Virtual di Era New Normal

16 Juni 2023   12:28 Diperbarui: 16 Juni 2023   12:38 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi kehidupan penduduk dunia pada seluruh lapisan pekerjaan. Termasuk para pekerja yang bergelut dalam industry hiburan music. Selama ini, para pekerja yang terlibat dalam ekosistem penyelenggaraan pertunjukan music amat mengandalkan kerumunan penonton secara langsung (Hastuti, P., & Sos, S. 2020). Namun, situasi pertunjukkan music berubah sejak mewabahnya pandemic COVID-19. Hal ini menyebabkan kegiatan-kegiatan tatap muka yang melibatkan banyak orang harus dilaksanakan secara virtual (Limoko, J. E., & Sundari, O. E. 2021). 

Konser musik, yang biasanya dihadiri oleh ribuan penggemar dengan energi yang luar biasa, kini mengalami transformasi signifikan di era new normal. Dalam situasi ini, konser musik virtual muncul sebagai alternatif yang menarik dan memberikan pengalaman music secara live tanpa menghadapi risiko penyebaran virus.

Pemahaman Teori Interaksi Simbolik:

Teori Interaksi Simbolik mengusulkan bahwa manusia memberikan makna pada dunia melalui interaksi sosial. George Herbert Mead dan Herbert Blumer adalah dua tokoh utama dalam pengembangan teori ini. Mead berpendapat bahwa makna diberikan kepada objek-objek melalui proses interaksi sosial, sedangkan Blumer menekankan pentingnya simbol dan tindakan sosial dalam memahami dunia. Menurut Efendi, Astuti, dan Rahayu (2017) Interaksi sosial adalah salah satu ciri utama manusia sebagai makhluk sosial dan proses ini berjalan secara dinamis seiring pertumbuhan dan perkembangan hidup individu yang bersangkutan.

Konser Musik Virtual: Simbol dan Interaksi Sosial:

Dalam konteks konser musik virtual, simbol-simbol memainkan peran penting dalam menciptakan makna bagi penggemar musik. Melalui platform virtual, seperti streaming konser secara langsung atau melalui aplikasi khusus, simbol-simbol seperti video, audio, dan komentar dapat menghubungkan para penonton dengan musisi dan penggemar lainnya. Simbol-simbol ini menciptakan interaksi sosial yang unik di dunia maya.

Dalam teori Interaksi Simbolik, interaksi sosial dianggap sebagai proses saling mempengaruhi antara individu-individu. Di konser musik virtual, interaksi ini terjadi melalui komentar, pesan, dan emoji yang dikirim oleh penonton kepada musisi dan antara penonton itu sendiri. Mereka berbagi pengalaman, ekspresi emosi, dan membangun hubungan sosial meskipun berada dalam lingkungan virtual.

Makna dan Identitas dalam Konser Musik Virtual:

Teori Interaksi Simbolik juga menyoroti pentingnya makna dan identitas dalam interaksi sosial. Di konser musik virtual, makna diberikan pada tindakan individu, seperti mengirim komentar atau reaksi emosional terhadap pertunjukan musik. Penonton menciptakan identitas mereka melalui partisipasi aktif dalam konser musik virtual dan interaksi dengan orang lain. Mereka merasa terhubung dengan komunitas musik melalui simbol-simbol yang mereka gunakan.

Dampak pada Pengalaman Konser Musik:

Konser musik virtual memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan konser langsung. Interaksi melalui simbol-simbol di dunia maya membentuk persepsi dan pengalaman penonton. Meskipun tidak ada kehadiran fisik di tempat konser, konser musik virtual dapat memicu emosi dan reaksi yang kuat pada penonton. Hal ini menunjukkan bahwa teori Interaksi Simbolik masih relevan dalam konteks konser musik virtual di era new normal.

Kesimpulan

Konser musik virtual telah mengubah dinamika industri hiburan selama pandemi COVID-19 dan era new normal. Meskipun tidak bisa menggantikan pengalaman langsung secara keseluruhan, konser musik virtual memberikan alternatif menarik yang melampaui batasan fisik. Dengan menerapkan teori Interaksi Simbolik George Herbert Mead dan Herbert Blumer, kita dapat memahami bagaimana simbol-simbol dan interaksi sosial memainkan peran penting dalam menciptakan makna, identitas, dan pengalaman dalam konser musik virtual. Meskipun berada dalam lingkungan maya, konser musik virtual tetap mampu menyatukan komunitas musik dan memberikan pengalaman yang berarti bagi penonton.

Daftar Pustaka:

Hastuti, P., & Sos, S. (2020). Dinamika Ekosistem Industri Musik Indonesia Pada Masa Pandemi COVID-19. Masyarakat Indonesia, 46(2), 221-239

Limoko, J. E., & Sundari, O. E. (2021). Evaluasi Dampak yang Dirasakan Mahasiswa Conservatory of Music UPH dalam Pelaksanaan Pertunjukan Musik Virtual. Jurnal SENI MUSIK, 11(1), 1-22.

Siregar, N. S. S. (2012). Kajian Tentang Interaksionisme Simbolik. Perspektif, 1(2), 100-110.

Efendi, A., Astuti, P. I., & Rahayu, N. T. (2017). Analisis pengaruh penggunaan media baru terhadap pola interaksi sosial anak di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Penelitian Humaniora, 18(2), 12-24.

Aglaia, R. R., & Aesthetika, N. M. (2022). Peran media baru terhadap gelaran konser musik di era pandemi Covid-19: Studi kasus Pamungkas" The Solipsism 0.2". Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 6(1), 13-22.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun