Kesimpulan
Konser musik virtual telah mengubah dinamika industri hiburan selama pandemi COVID-19 dan era new normal. Meskipun tidak bisa menggantikan pengalaman langsung secara keseluruhan, konser musik virtual memberikan alternatif menarik yang melampaui batasan fisik. Dengan menerapkan teori Interaksi Simbolik George Herbert Mead dan Herbert Blumer, kita dapat memahami bagaimana simbol-simbol dan interaksi sosial memainkan peran penting dalam menciptakan makna, identitas, dan pengalaman dalam konser musik virtual. Meskipun berada dalam lingkungan maya, konser musik virtual tetap mampu menyatukan komunitas musik dan memberikan pengalaman yang berarti bagi penonton.
Daftar Pustaka:
Hastuti, P., & Sos, S. (2020). Dinamika Ekosistem Industri Musik Indonesia Pada Masa Pandemi COVID-19. Masyarakat Indonesia, 46(2), 221-239
Limoko, J. E., & Sundari, O. E. (2021). Evaluasi Dampak yang Dirasakan Mahasiswa Conservatory of Music UPH dalam Pelaksanaan Pertunjukan Musik Virtual. Jurnal SENI MUSIK, 11(1), 1-22.
Siregar, N. S. S. (2012). Kajian Tentang Interaksionisme Simbolik. Perspektif, 1(2), 100-110.
Efendi, A., Astuti, P. I., & Rahayu, N. T. (2017). Analisis pengaruh penggunaan media baru terhadap pola interaksi sosial anak di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Penelitian Humaniora, 18(2), 12-24.
Aglaia, R. R., & Aesthetika, N. M. (2022). Peran media baru terhadap gelaran konser musik di era pandemi Covid-19: Studi kasus Pamungkas" The Solipsism 0.2". Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 6(1), 13-22.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H