Mohon tunggu...
Mutiara Aisha
Mutiara Aisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan Belum Meratanya Pembangunan di Indonesia

31 Oktober 2022   22:30 Diperbarui: 31 Oktober 2022   22:33 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Populasi manusia yang tinggal di Indonesia mencapai 266,79 juta jiwa yang menempati urutan keempat di dunia, dan ketiga di Benua Asia, serta pertama di Asia Tenggara. 

Dengan populasi penduduk yang besar ini seharusnya Indonesia memiliki sumber daya manusia yang banyak dan berkualitas. Tetapi Kembali lagi ke masalah kemiskinan yang menghambat proses peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia di Indonesia sehingga tidak banyak sumber daya manusia yang berkualitas di negara ini.

Dengan adanya hambatan-hambatan di atas maka tujuan pembangunan yang dimiliki oleh Negara Indonesia belum dapat tercapai secara merata hingga saat ini.

Ketidakmerataan pembangunan di Indonesia sangat berdampak terutama pada daerah perbatasan. Daerah perbatasan yang dimaksud disini adalah daerah yang berada di wilayah perbatasan antara Negara Indonesia dengan wilayah negara lain. Ada beberapa faktor yang mendasari mengapa pembangunan di Indonesia tidak merata terutama di daerah perbatasan, diantaranya:

  • Minimnya perhatian pada daerah perbatasan

Kurangnya perhatian terhadap daerah perbatasan Indonesia dapat dikarenakan oleh cukup sulitnya akses untuk menuju ke daerah tersebut.

  • Indonesia negara banyak pulau

Karena Indonesia merupakan negara dengan banyak pulau yang besar hingga kecil sehingga pembangunan yang harus dilakukan menjadi terpencar dan sulit terencana dengan baik.

  • Keberagaman geografis yang dimiliki

Daerah perbatasan termasuk daerah yang terisolasi secara gografis, maksudnya gegografis yang ada di Negara Indonesia tidak sama antara daerah satu dengan daerah lainnya. Adanaya isolasi geografis yang dikaitkan dengan kurangnya aksesbilitas menjadikan semakin sulitnya rencana pembangunan sampai ke daerah perbatasan. Potensi bencana alam juga menjadi kesulitan tersendiri untuk pelaksanaan pembangunan.

  • Penolakan masyarakat terhadap perubahan yang dilakukan pada saat pembangunan

Karena biasanya masyarakat perbatasan masih minim akan sosialisasi terhadap pembangunan maka banyak masyarakat di daerah perbatasan berasumsi pembangunan ini sebagai perusak lingkungan karena memakan banyak tempat / lahan.

  • Minimnya infrastruktur sebagai penghubung willayah

Lagi-lagi masalah sulitnya akses ke daerah perbatasan membuat pembangunan infrastruktur penghubung seperti jembatan, jalan beraspal, bandara, dermaga sulit dibangun. Karena pemerintah biasa memprioritaskan pembangunan infrastruktur penghubung di daerah-daerah yang mudah dijangkau meskipun letak daerah tersebut jauh dari kota.

  • Pendidikan yang rendah di daerah perbatasan

Karena daerah perbatasan termasuk daerah pelosok maka pendidikan yang tersedia uga banyak yang masih minim. Pentingnya pendidikan di daerah perbatasan juga belum banyak disadari oleh masyarakat disana sehingga masyarakat belum sepenuhnya memiliki pandangan yang luas dan maju sehingga pemerintah masih sulit untuk melakukan pembangunan di daerah ini.

  • Kurangnya dana pemerintah untuk melangsungkan proses pembangunan

Pemerintah di daerah perbatasan pun masih banyak yang tidak mempunyai dana yang cukup untuk melaksanakan pembangunan di wilayah mereka. Meskipun beberapa dari mereka sudah mengajukan permohonan dana kepada pemerintah pusat tetapi sering kali tidak kunjung ada pemberian dana yang diberikan dari pemerintah pusat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun