Jakarta ( 09/05/2024 ) - Childfree adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak secara sengaja. Keputusan ini bisa berasal dari berbagai alasan pribadi, seperti preferensi gaya hidup, pertimbangan finansial, kekhawatiran akan lingkungan, atau pilihan untuk fokus pada karier atau hubungan romantis. (Sapinatunajah et al., 2022)
Dikutip dari kompas.com ada berbagai alasan mengapa beberapa pasangan memutuskan untuk childfree, yaitu :
- Faktor ekonomi
- Faktor yang mendasari childfree yang paling sering adalah faktor finansial atau ekonomi suatu pasangan, biasanya mereka melakukan ini karena menganggap bahwa finansial mereka apabila mempunyai anak maka biaya hidup mereka akan lebih banyak dari sebelumnya. Hal tersebutlah yang memicu suatu pasangan untuk memilih childfree.
- Faktor Kesehatan
- Keputusan ini juga biasanya didasari oleh masalah kesehatan. Bagi seseorang yang memiliki penyakit tertentu mungkin merasa khawatir tidak dapat membagi waktu untuk merawat dirinya sendiri dan anak. Jadi, menurutnya childfree adalah keputusan yang tepat.
- Keputusan Bersama
- Pada faktor ini biasanya pasangan sebelum melaksanakan pernikahan mereka bersepakat untuk tidak mempunyai anak atau childfree lantaran ada faktor yang tidak mendukung dalam mempunyai anak, atau karena pasangan tersebut tidak ingin sama sekali mempunyai anak atau childfree.
Fenomena childfree atau keinginan untuk tidak mempunyai anak saat sudah menikah mulai banyak muncul di Indonesia. Fenomena childfree ini mulai meranjak semenjak salah satu konten kreator Gita Savitri yang mengumumkan di bahwa ia dan suaminya memutuskan untuk tidak mempunyai anak atau childfree. Dilansir dari viva.co.id Gita Savitri memberikan pernyataan seperti, enggan ingin memiliki anak dikarenakan ingin awet muda, memiliki anak adalah sebuah tanggung jawab yang besar, jika tidak memiliki anak banyak hal preventif yang bisa dilakukan, dan ingin hidup bahagia bersama dengan pasangan tanpa adanya buah hati ( viva.co.id ).
Pernyataannya tersebut tentu saja menuai pro dan kontra, terlebih Gita Savitri merupakan seorang influencer yang dengan mudah nya dapat menginfluence orang banyak termasuk para pengikutnya yang didominasi oleh generasi millenials dan generasi Z.
Melihat fenomena ini, Ketua Forum Genre Kota Depok Daffa Nayudhistira memberikan tanggapannya.
"Melihat bagaimana isu childfree semakin diperbincangkan di kalangan kita, rasanya seperti ada pergeseran besar dalam cara kita memandang kehidupan dan masa depan. Banyak dari kita, termasuk saya, memilih untuk menunda atau bahkan tidak punya anak karena berbagai alasan yang kita anggap penting. Lingkungan online juga berperan besar dalam memperkuat keputusan ini, dengan memberikan dukungan dan informasi yang kita butuhkan. Tapi tentu saja, ini bukanlah pilihan yang diambil oleh semua orang di generasi kita. Setiap individu punya pandangannya masing-masing." Kata Daffa (26/04/2024)
Childfree ini juga berdampak pada menurunnya tingkat keinginan menikah hingga tiga tahun terakhir. Menurut Badan Pusat Statistik Nasional sejak tahun 2021 hingga 2023 angka pernikahan terus mengalami penurunan. Bisa dilihat pada grafik berikut.
Terlihat pada grafik pada tahun 2023 angka perempuan yang berstatus menikah mengalami penurunan drastis, terutama di wilayah kota DKI Jakarta.
Usia 20-24 tahun merupakan usia ideal bagi perempuan untuk menikah, namun angka pernikahan terus mengalami penurunan sejak tiga tahun terakhir. Tidak sedikit dari generasi millenials yang memutuskan untuk childfree dan generasi Z yang berencana untuk childfree.
"Saya merasakan adanya tekanan dari keluarga dan masyarakat sekitar yang menganggap memiliki anak sebagai hal yang wajar dan diharapkan. Beberapa orang mungkin merasa bahwa dia tidak memiliki anak, dia mungkin engga akan ngerasain kebahagiaan yang sejati atau tidak akan memahami arti sejati dari keluarga. Namun, saya percaya bahwa setiap orang memiliki hak untuk menentukan jalannya sendiri, termasuk dalam hal memiliki anak." Kata Sarah (28) seorang teller bank, belum menikah, dan ia termasuk kedalam generasi millenials.
"Aku sih sama kak Sarah. Di kalangan Gen Z kayak aku pun juga berpikir bahwa memiliki anak adalah pilihan yang sangat pribadi. Kita kan hidup di dunia yang semakin kompleks dan penuh dengan tantangan. Kita ingin memastikan bahwa kita bisa memiliki stabilitas finansial dan kebebasan untuk menjalani hidup sebelum mempertimbangkan untuk memiliki anak gitu, jadi aku pro childfree sih" Kata Aulia (22) mahasiswa magang, belum menikah dan termasuk dalam generasi Z.
Tidak hanya karena alasan pribadi, banyak millenials dan gen z yang menjadikan childfree menajdi sebuah trend. Melalui pernyataan Sarah dan Aulia, dapat disimpulkan bahwa trend childfree di kalangan millenials dan Gen Z dipengaruhi oleh tekanan sosial dan keluarga terkait ekspektasi untuk memiliki anak. Mereka menghadapi pandangan tradisional yang menempatkan nilai tinggi pada peran sebagai orangtua, namun mereka juga menyoroti kompleksitas kehidupan modern yang membutuhkan stabilitas finansial dan kebebasan sebelum mempertimbangkan memiliki anak.Â
Pilihan childfree dianggap sebagai hak individu untuk menentukan jalannya sendiri, menyoroti pentingnya otonomi dan kebebasan dalam pengambilan keputusan hidup. Dengan demikian, tren ini mencerminkan respons generasi millenials dan Gen Z terhadap dinamika sosial dan ekonomi yang semakin kompleks di zaman ini.
Maka dapat disimpulkan bahwa generasi millenials dan generasi Z semakin cenderung memilih childfree, bukan hanya karena tren, tetapi juga karena pertimbangan gaya hidup, finansial, dan lingkungan. Pengaruh konten digital, termasuk dari influencer seperti Gita Savitri, memperkuat pemikiran ini. Hal ini juga berdampak pada menurunnya tingkat pernikahan. Keputusan ini mencerminkan pemahaman bahwa memiliki anak adalah pilihan pribadi, menandai pergeseran budaya yang mendukung kebebasan individu dalam membuat pilihan hidup.
Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Produksi Media OnlineÂ
Dosen Pengampu : Indriani
Kelompok 5 :
- Mutiara Latifah Oktaviani 2106015204
- Athar Maulana Ahmad 2106015203
- Muhammad Dhafi Azhari 2106015280
- Amartian Bagus Prataman 2106015278