Mohon tunggu...
Mutiara Nur Adiningtyas
Mutiara Nur Adiningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Listening to music

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Upaya Sterilisasi untuk Pengendalian Populasi Kucing Liar

6 Juni 2022   19:40 Diperbarui: 6 Juni 2022   19:43 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu juga, sterilisasi memiliki beberapa manfaat untuk hewan itu sendiri, apalagi jika hewan tersebut tidak pernah dikawinkan. Kastrasi hewan merupakan salah satu upaya yang dapat membuat pertumbuhan hewan menjadi baik, selain itu kastrasi juga dapat mengurangi resiko gangguan pada prostat.

Gerakan untuk menekan populasi kucing liar dapat dilakukan dengan cara "TNR" atau tangkap -- sterilisasi -- kembalikan. Gerakan TNR dapat menekan ledakan populasi yang dapat berujung menjadi hama di lingkungan.

Tindakan yang dilakukan pertama kali ialah tangkap, proses penangkapan kucing liar sedikit sulit mengingat ada kucing liar yang galak atau juga trauma dengan manusia, jadi harus diperhatikan keselamatan baik untuk manusia maupun hewannya.

Sebelum di steril sebaiknya diperiksakan untuk cek kesehatan dan dipindahkan ke kandang yang lebih layak dan nyaman dengan pakan dan air minum yang tersedia, tidak lupa juga litter box yang digunakan sebagai toilet kucing.

Tindakan yang dilakukan selanjutnya yaitu neuter atau sterilisasi hewan dengan kondisi yang sehat dan dipastikan benar-benar dalam keadaan yang diperbolehkan untuk dilakukannya sterilisasi.

Lalu tindakan selanjutnya yaitu return atau kembalikan. Pengembalian kucing liar juga harus dalam keadaan sehat. 

Biasanya pada jantan normalnya lebih cepat pulih yang memakan waktu paling lama 1-2 hari. Lain halnya dengan betina karena proses sterilisasinya operasi buka perut sehingga perlu berhari-hari penyembuhannya.

Diusahakan saat dikembalikan harus pada lokasi pada saat kucing tersebut ditangkap, mengingat habibat kucing tersebut memang berada di lingkungan luar. Jika dikembalikan pada bukan habibatnya, bisa beresiko kucing tersebut tidak nyaman yang berujung stress dan tertekan.

Program TNR ini bisa dirundingkan dan dilakukan kesepakatan dengan warga sekitar supaya bisa mudah dalam proses pengumpulan hewannya. 

Dilakukannya sosialisasi mengenai zoonosis dan animal welfare pada warga sekitar juga dibutuhkan sehingga masyarakat sekitar akan bisa lebih hati-hati dan sesame makhluk hidup pun akan dapat mengerti satu sama lain.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun