Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Manfaat Pelabelan Kandungan Gula dan Kendala Masyarakat Memahami Maknanya

13 Juli 2024   04:48 Diperbarui: 13 Juli 2024   05:20 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diabetes mellitus, atau yang lebih dikenal sebagai diabetes, merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh. Penyakit ini telah menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia, termasuk di Indonesia. Pola makan yang tidak sehat, terutama konsumsi gula yang berlebihan, menjadi salah satu faktor utama penyebab peningkatan kasus diabetes. 

Kemudahan konsumen (anak-anak) mendapatkan produk-produk kemasan tinggi gula adalah faktor utama ancaman itu nyata menyerang generasi muda. Namun, kurangnya pengetahuan dan edukasi membuat masyarakat menganggap hal tersebut wajar dan tidak berbahaya. 

Mengatasi masalah ini, salah satu langkah yang diambil adalah pelabelan kandungan kadar gula pada kemasan produk. Namun, seberapa efektifkah pelabelan ini dalam mengatasi pertumbuhan penyakit diabetes?

Jika pertanyaan efektif atau tidak? Mungkin langkah ini tidak cukup signifikan merubah perilaku dan mencegah merebaknya diabetes di Masyarakat. Namun, tetap saja ada manfaat dari sebuah tindakan.

1. Peningkatan Kesadaran Konsumen

Pelabelan kandungan gula pada kemasan produk dapat meningkatkan kesadaran konsumen tentang jumlah gula yang terkandung dalam makanan dan minuman yang mereka konsumsi. 

Dengan mengetahui jumlah gula, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam memilih produk yang lebih sehat dan mengurangi asupan gula harian. Setidaknya orang tua akan melarang anak-anaknya jajan produk tersebut karena menyadari betapa tingginya kandungan gula dalam produk tersebut. 

2. Merubah Perilaku Konsumen

Dengan meningkatnya kesadaran konsumen diharapkan dapat mengarah pada perubahan perilaku konsumsi. Konsumen yang peduli dengan kesehatan mungkin akan lebih selektif dalam memilih produk dan menghindari produk dengan kandungan gula yang tinggi. Namun, perubahan perilaku ini tidak selalu terjadi dengan cepat. Banyak faktor lain yang mempengaruhi keputusan konsumen, termasuk harga, rasa, dan kebiasaan makan.

3. Peran Edukasi dan Kampanye Kesehatan

Pelabelan kandungan gula pada kemasan produk perlu didukung oleh program edukasi dan kampanye kesehatan yang efektif. Konsumen perlu diberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi gula berlebihan dan pentingnya memilih produk yang lebih sehat. Pemerintah, lembaga kesehatan, dan produsen harus bekerja sama dalam menyediakan informasi yang mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat.

4. Pengaruh pada Produsen

Pelabelan kandungan gula juga dapat memberikan tekanan pada produsen untuk mengurangi kandungan gula dalam produk mereka. Produsen yang ingin mempertahankan citra sehat dan menarik konsumen yang peduli kesehatan mungkin akan mengurangi penggunaan gula tambahan dan mencari alternatif yang lebih sehat

Kendala Memahami Makna Pelabelan Kandungan Gula 

1. Kompleksitas Label

Informasi kandungan gizi yang tercantum pada label kemasan produk sering kali sulit dipahami oleh konsumen. Penggunaan istilah teknis dan format yang rumit dapat membuat konsumen bingung dan tidak mampu memahami informasi dengan benar. Oleh karena itu, penting untuk menyederhanakan format label dan menggunakan istilah yang mudah dimengerti.

2. Keterbatasan Akses Informasi

Tidak semua konsumen memiliki akses yang sama terhadap informasi gizi. Beberapa kelompok masyarakat mungkin tidak memiliki pengetahuan yang cukup atau keterbatasan akses terhadap informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang sehat. Program edukasi dan kampanye kesehatan harus mencakup berbagai lapisan masyarakat dan menggunakan berbagai media untuk menjangkau lebih banyak orang.

3. Kepatuhan Produsen

Tidak semua produsen patuh terhadap regulasi pelabelan kandungan gizi. Beberapa produsen mungkin tidak mencantumkan informasi yang akurat atau sengaja menyembunyikan kandungan gula dalam produk. Pengawasan yang ketat dan penegakan hukum yang tegas diperlukan untuk memastikan bahwa produsen mematuhi regulasi dan memberikan informasi yang akurat kepada konsumen.

Pelabelan kandungan kadar gula pada kemasan produk memiliki potensi untuk mengatasi pertumbuhan penyakit diabetes dengan meningkatkan kesadaran konsumen dan mendorong perubahan perilaku konsumsi. Namun, efektivitasnya bergantung pada berbagai faktor. Seperti edukasi konsumen, kampanye kesehatan, dan kepatuhan produsen terhadap regulasi. 

Untuk mencapai hasil yang optimal, diperlukan kerja sama antara pemerintah, lembaga kesehatan, produsen, dan masyarakat dalam mempromosikan gaya hidup sehat dan mengurangi konsumsi gula berlebihan.

Dalam hal ini, penting bagi pemerintah untuk terus memantau dan mengevaluasi kebijakan pelabelan kandungan gula. Serta melakukan penyesuaian yang diperlukan berdasarkan hasil penelitian dan feedback dari masyarakat. Dengan langkah yang tepat, pelabelan kandungan gula dapat menjadi alat yang efektif dalam mengatasi pertumbuhan penyakit diabetes dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Terima kasih semoga bermanfaat.

Salam

Mutia AH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun