Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Work, Life, dan Ibadah, Menjadikan Semua Kegiatan Bernilai Ibadah dengan Niat

23 Maret 2024   15:14 Diperbarui: 23 Maret 2024   15:16 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar:Pixabay.com

Work, Life, Ibadah Balance, Jadikan Semua Amalan Bernilai Ibadah dengan Niat Ikhlas Karena Allah SWT

Work, Life, Ibadah Balance, secara sederhana dapat dipahami sebagai keseimbangan antara profesionalisme dalam kerja, kehidupan dan ibadah kepada Tuhan yang Maha Esa. 

Work, life dan ibadah, memahami hal tersebut, tampak seperti tiga segmen kehidupan yang berbeda. Namun, sebenarnya ketiganya merupakan satu perbuatan manusia yang sama.  

Apapun dan bagaimana kita, bukankah selalu terlihat dan dinilai oleh Allah SWT? Tentu. 

Dapatkan kita meninggalkan sisi Ketuhanan (ibadah) ketika sedang melakukan kegiatan lain selain ibadah syari'at? Tidak. 

Dari jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa setiap perbuatan manusia di dunia punya pahala dan hisabnya masing-masing. Semua amal atau aktivitas baik kita di dunia dapat bernilai ibadah jika diniatkan untuk beribadah karena Allah SWT. Niat menjadi pondasi dalam setiap aktivitas yang kita lakukan di dunia ini. Apakah nanti aktifitas tersebut bernilai  ibadah atau tidak, semua tergantung bagaimana niat kita.

Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits riwayat Muttafaq alaih:

 

Artinya: "Sesungguhnya setiap amalan pastilah disertai dengan niat. Dan setiap pelaku amalan hanyalah mendapatkan apa yang ia niatkan."

Apakah yang kita lakukan terhitung sebagai ibadah? Semuanya tergantung niat masing-masing orang. Niat seseorang terletak pada hati yang kedalamannya hanya bisa dilihat oleh orang itu sendiri dan Allah SWT, tentunya. 

Jadi kita tidak bisa menilai apakah orang yang bekerja mencari nafkah berpahala atau Tentu kita tidak bisa menilai hal tersebut. Sebaliknya kita juga tidak bisa menilai salat seseorang mendapatkan pahala atau tidak. Karena perihal pahala adalah hak perogatif Allah SWT. Allah SWT memiliki kebebasan atas kehendak walaupun  pelaksanaannya tidak disukai atau keluar dari perhitungan kita (hamba). Makhluk sama sekali tidak bisa ikut campur. 

Maka berkaitan dengan work, life dan ibadah balance, kita hanya bisa melakukan apa yang dapat kita lakukan. Bekerjalah ketika waktunya bekerja, dan lakukan ibadah syari'at ketika waktunya. Untuk kemudian melakukan hal lain dalam kehidupan ini. Dengan catatan ketiganya merupakan perbuat baik yang tidak melanggar larangan Allah SWT dimana ketiganya selalu diniatkan ikhlas ibadah karena Allah SWT, InsyaAllah semuanya mendapatkan pahala. 

Work, life dan ibadah, dan agar ketiganya dapat dilakukan dengan baik, kita bisa memudahkan diri kita sendiri dengan melakukan hal-hal berikut ini:

1. Mengatur Jadwal Kegiatan

Mengatur jadwal kegiatan akan membantu kita untuk melakukan segala sesuatu dengan maksimal, teratur dan tidak berat sebelah. 

2. Membuat List Skala Prioritas Kegiatan


Dengan membuat list skala prioritas, kita bisa melakukan hal-hal yang penting dahulu. Untuk kemudian mencoret hal yang tidak penting dan bersifat sia-sia. 

3. Meluangkan Waktu Untuk Diri Sendiri (istirahat)

Hal ini penting dilakukan demi kesehatan fisik dan mental kita sendiri. Mustahil semua akan berjalan dengan baik dan lancar jika kita jatuh sakit. 

5. Tidak Mencampur Kegiatan

Apalah gunanya jadwal yang tersusun rapi jika kemudian kita sendiri mencampur aduk pekerjaan dan kegiatan. 

Misalnya dengan membawa pekerjaan kantor ke rumah. Sehingga saat di rumah, yang seharusnya bisa istirahat, bercengkrama dengan keluarga dan melakukan ibadah syari'at. Justru waktu tersebut digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor. Jika demikian terjadi, sepertinya kekacauan itu dimulai. Membawa pekerjaan ke rumah, jangan sekali-kali dicoba. 

Demikian ulasan dari saya, semoga bermanfaat dan terima kasih sudah membaca hingga akhir.

Salam
Mutia AH
Ruji, 23 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun