Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Ingatan Acak: Aku Buat Adik Tidur di Bukit

13 Juli 2023   19:24 Diperbarui: 13 Juli 2023   19:39 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Pixabay.com

Aku bingung, kenapa ibu menangis? Aku kasihan melihat ibu. Jadi ingin menangis juga, tetapi bibi tiba-tiba datang dan membopongku.

Bibi membawa aku pergi ke rumah uwa di sebelah dan mengajakku bermain boneka milik Tuti. Di rumah Uwa, banyak teman-teman, ada Susi, Rina, Ijum dan lainnya.

Hari itu, bibi sangat baik. Biasanya bibi galak dan jutek. Sepertinya  bibi tidak suka padaku. Selalu marah-marah. Suaranya jelek sekali kalau sedang marah. Terdengar berisik di telinga seperti ember pecah yang dipukul. Juga seperti balon yang dikempiskan dengan dicubit sisi ujung kanan dan kiri.

Bibi mengajakku main tetapi kemudian, diam-diam bibi lari ke jalan dan tidak mengajakku pergi.

Seperti pawai saat Agustusan, banyak orang di jalan. Aku pulang ke rumah. Ternyata di rumah juga sama, banyak orang juga. Ada Mbah Kung, Mbah Putri juga ada banyak tetangga-tetangga lain

Aneh, sedang ada banyak tamu tapi ibu duduk saja di kursi sambil menangis. Hari itu ibu terus saja menangis, entah kenapa.

Tiba-tiba, Mbah Putri menggendongku dan menciumi pipiku berkali-kali. Sambil menangis, aku melihat uwa menggendong  adik di depan dengan jarik. Kemudian orang-orang mengikutinya. Ada juga Pak Rus, orang yang suka berdoa kalau ada kenduri. Pak Rus bawa payung kertas berwarna putih. Payung itu buat memayungi uwa dan adik.

Sejak itu aku tidak melihat adik di rumah lagi. Kata ibu adik pergi jauh dan tidak akan pulang. Ibu tidak sayang aku. Adik boleh pergi jauh tetapi kalau aku main ke desa sebelah suka dimarahi. "Jangan jauh-jauh, nanti diculik?" pesan ibu, selalu.

Aku tidak tahu kenapa adik tidur tidak bangun-bangun? Kenapa semua orang jahat? Adik ditinggal tidur sendirian di bukit. Tapi kata kakak, itu gara-gara adik sakit dan mati.

Jahat! Kakak bilang aku yang buat adik sakit. Tidak! Aku sayang adik, aku tidak suka adik sakit. Aku suka gendong adik. Aku tidak suka adik tidur di bukit. Aku ingin adik pulang dan tidur di ranjang sebelah.

*****
Hari itu aku baru masuk sekolah SD Sendang. Belum pakai baju merah putih, aku pakai baju baru waktu lebaran. Bersama Kak Mul, aku pergi ke sekolah dan diantar sampai bangku kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun