"Syukurlah, semoga betah ya!" gumam Sika sambil berlalu meninggalkan suaminya. Ia kembali ke dapur dan memilih mengambil air wudhu dari pada meneruskan pekerjaannya.
****
Sika menuangkan air teh dari teko ke dalam gelas besar, untuk kemudian membawa dan menyuguhkan pada suaminya yang baru saja pulang jumatan.
"Pah, aku masih kepikiran Adi." Sembari duduk di kursi samping suaminya, Sika membuka cerita.
"Adi, mengingatkan aku sama Fatih," lanjut Sika pada suaminya yang menatapnya penuh tanda tanya.
"Apa hubungannya Adi sama Fatih?" tanya Suami Sika keheranan.
"Mungkin tidak ada, tapi keduanya punya persamaan. Sama-sama anak Broken home," ujar Sika sembari menyeruput Es kopi dari gelas berembun di depannya.
"Mungkin Adi dan Fatih, belum menerima keadaan bahwa orang tuanya bercerai," lanjut Sika.
"Tapi Abdul itu baik loh, Bu, sama Adi," bela Suami Sika pada Abdul temannya.
"Mungkin! Tapi masalahnya Adi belum menerima bahwa orang tuanya bercerai dan menerima Abdul sebagai ayah tirinya."Â
"Mudah-mudahan, Adi sekarang betah mesantren di Ustadz Farhan ya," sahut Suami Sika.