Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jambu Biji Menjadi Artikel Utama, Bagaikan Sebuah Ucapan Selamat Datang Kembali

24 Mei 2022   01:45 Diperbarui: 24 Mei 2022   01:51 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebahagiaan seseorang tidak dapat diukur oleh orang lain. Walaupun terkadang terlihat kecil di mata gajah terlampau besar di mata kancil. Begitu jika boleh diibaratkan. Setidaknya itulah yang saya rasakan pada malam hari ini. 

Bagaimana tidak bahagia dan merasa sepesial? Hari Senin yang biasanya menyebalkan karena hari Minggu yang ditunggu-tunggu ternyata berlalu seperti hari Sabtu dan hari-hari sebelumnya. Terjebak pada rutinitas yang itu-itu jika boleh menggerutu. 

Ternyata, ada yang berbeda di hari ini. Akun Kompasiana saya terasa lebih hidup karena ada notif-notif bermunculan. Pemberitahuan bahwa si A, B, C, memberi rating dan komentar. 

Ada apakah gerangan? Alhamdulillah Wasyukurilah, ternyata artikel kedua saya menjadi artikel utama. Bukan hanya bermanfaat jambu biji membuat saya kembali semangat menulis, setelah berbulan-bulan lamanya diam hanya memantau dari kejauhan. 

Bagi Kompasianer sekelas Mbak Widz Acek Rudi atau Mbak Siti Nazar, tentu artikel utama adalah hal biasa tetapi bagi saya luar biasa. 

AU kali ini terasa berbeda karena ini adalah pengalaman pertama mendapatkan angka istimewa. Biasanya hanya puluhan, kini ada peningkatan, view sampai ratusan. Semoga bisa mencapai ribuan, aamiin. 

Pencapaian ini seperti ucapan selamat datang dan apresiasi atas keputusan saya untuk kembali menulis. Bukan karena mengharapan reward bulanan. 

Akan tetapi bisa menulis lagi adalah anugerah Tuhan. Alhamdulillah, Saya masih diberi kesempatan dan kemampuan untuk berpikir dan berbagi kisah kehidupan. 

Pada awalnya tidak ada niatan untuk berhenti. Namun selalu saja ada alasan untuk tidak mengisi otak dengan hal-hal berarti. Entah karena males, sibuk atau merasa tidak ada hal yang pantas untuk dibahas. 

Sehari, dua hari, tiga hari hingga tak terasa sudah masuk hitungan bulan dan saya selalu kesulitan menyusun kata-kata. Pada akhirnya saya menyerah dan memutuskan untuk berhenti.

Bagi saya, menulis adalah proses asah otak (mencerdaskan otak). Karena saat menulis, otak saya bekerja dan berpikir. Namun sebaliknya, jika tidak menulis maka otak diam tak digunakan. Seperti pisau, jika tidak digunakan maka lama-kelamaan akan tumpul dan mungkin bisa juga karatan.

Seseorang berkata pada saya. "Omong kosong dengan buntu. Bukan kamu yang tidak bisa menyelesaikan tulisan, tetapi kamu yang tidak paham dengan bahasan. Maka tulislah hal-hal yang kamu pahami."

Saat mendengar ia berkata demikian, jujur saya merasa ketakutan. Sebab ia mengatakannya sambil melotot dan tanpa senyuman. Namun setelah dipikirkan, perkataanya ada benarnya. 

Maka dari itu saya mencoba menulis yang ringan-ringan saja. Seperti tulisan saya kali ini. Meskipun ringan saya harap tulisan ini tidak berterbangan seperti debu. Biar saja ringan seperti kerupuk sebab kerupuk selalu nikmat di santap menjadi pelengkap makan baso, mie ayam atau soto.

Meskipun ada perasan menyesal telah berhenti menulis. Namun hikmahnya saya benar-benar merasakan manfaat menulis itu sendiri. Sebab hal-hal tersebut tidak saya dapatkan ketika tidak menulis. 

Beberapa manfaat menulis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menulis adalah proses mencerdaskan otak

Bagi saya, menulis adalah proses asah otak (mencerdaskan otak). Karena saat menulis, otak saya bekerja dan berpikir. Namun sebaliknya, jika tidak menulis maka otak diam tak digunakan. Seperti pisau, jika tidak digunakan maka lama-kelamaan akan tumpul dan mungkin bisa juga karatan.

2. Menulis Melatih Kepekaan Hati dan Panca Indera

Ketika hendak menulis, tentu kita berpikir apa yang akan ditulis. Sehingga tanpa sadar kita memperhatikan lingkungan sekitar dengan hati dan seluruh panca indera kita. 

Dimulai dari apa yang kita rasa, lihat, dengar dan akhirnya dicerna dalam otak. Untuk kemudian jari-jari tangan mengaplikasikan dalam bentuk tulisan.

3. Menulis Memperpanjang Ingatan dan Membuka Wawasan

Untuk menulis kita akan mengumpulkan informasi-informasi. Dalam prosesnya tentu kita menggali informasi tersebut dari berbagi sumber sehingga wawasan kita semakin terbuka. Untuk kemudian menyimpannya dalam otak dan kembali mengingat segala informasi yang didapat ketika menuliskannya.

4. Menulis Melatih Kedisiplinan dan Keteraturan

Sadar atau tidak ketika menulis kita sedang mengorganisir kata-kata menjadi sebuah informasi yang mudah dipahami. Searogan-arogannya seseorang dengan menulis ia akan belajar untuk teratur. Setidaknya itu yang saya rasakan. 

Dengan menulis saya belajar untuk teratur dan mengikuti aturan. Seperti mengikuti aturan kaidah bahasa atau kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Meskipun belum sempurna setidaknya saya berusaha mengikuti semua aturan yang ada.

Selain apa yang disebut di atas tentu banyak manfaat lain dari menulis, yang saya yakin telah dirasakan juga oleh sahabat Kompasianer. Seperti menyalurkan hobi, meningkatkan kreativitas dan mendapatkan K-Rewards. Ah, yang disebutkan terakhir saya belum merasakan. Meskipun ingin tetapi itu bukanlah tujuan. Meski saya tidak bisa menolak jika itu diberikan. Jika K-REWARDS sebagai tujuan tentu saya sudah pergi dari Kompasiana dan tidak kembali lagi. Apakah ada yang sama dengan saya?

Salam Kompasianer

Mutia AH

Ruji, 24 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun