Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jambu Biji Menjadi Artikel Utama, Bagaikan Sebuah Ucapan Selamat Datang Kembali

24 Mei 2022   01:45 Diperbarui: 24 Mei 2022   01:51 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya, menulis adalah proses asah otak (mencerdaskan otak). Karena saat menulis, otak saya bekerja dan berpikir. Namun sebaliknya, jika tidak menulis maka otak diam tak digunakan. Seperti pisau, jika tidak digunakan maka lama-kelamaan akan tumpul dan mungkin bisa juga karatan.

Seseorang berkata pada saya. "Omong kosong dengan buntu. Bukan kamu yang tidak bisa menyelesaikan tulisan, tetapi kamu yang tidak paham dengan bahasan. Maka tulislah hal-hal yang kamu pahami."

Saat mendengar ia berkata demikian, jujur saya merasa ketakutan. Sebab ia mengatakannya sambil melotot dan tanpa senyuman. Namun setelah dipikirkan, perkataanya ada benarnya. 

Maka dari itu saya mencoba menulis yang ringan-ringan saja. Seperti tulisan saya kali ini. Meskipun ringan saya harap tulisan ini tidak berterbangan seperti debu. Biar saja ringan seperti kerupuk sebab kerupuk selalu nikmat di santap menjadi pelengkap makan baso, mie ayam atau soto.

Meskipun ada perasan menyesal telah berhenti menulis. Namun hikmahnya saya benar-benar merasakan manfaat menulis itu sendiri. Sebab hal-hal tersebut tidak saya dapatkan ketika tidak menulis. 

Beberapa manfaat menulis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menulis adalah proses mencerdaskan otak

Bagi saya, menulis adalah proses asah otak (mencerdaskan otak). Karena saat menulis, otak saya bekerja dan berpikir. Namun sebaliknya, jika tidak menulis maka otak diam tak digunakan. Seperti pisau, jika tidak digunakan maka lama-kelamaan akan tumpul dan mungkin bisa juga karatan.

2. Menulis Melatih Kepekaan Hati dan Panca Indera

Ketika hendak menulis, tentu kita berpikir apa yang akan ditulis. Sehingga tanpa sadar kita memperhatikan lingkungan sekitar dengan hati dan seluruh panca indera kita. 

Dimulai dari apa yang kita rasa, lihat, dengar dan akhirnya dicerna dalam otak. Untuk kemudian jari-jari tangan mengaplikasikan dalam bentuk tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun