Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayang-Bayang Mantan

6 Mei 2021   14:26 Diperbarui: 6 Mei 2021   14:31 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Pixabay

Aku berdiri saat angkot berhenti di depan halte, baru selangkah, pria itu menarik tanganku.

"Enggak, Bang," katanya pada sopir angkot membuat angkot yang kutunggu berlalu begitu saja.

"Kamu?" protesku menatap pria itu tajam.

"Mau sampai kapan kamu bersikap seperti ini? Lari dan terus menghindar!"

"Aku ... " kata-kataku terputus. Ada rasa bersalah menusuk.

"La, kenapa kamu seperti ini. Apa salahku?" tanyanya kemudian.

"Sudahlah. Itu sudah berlalu!" kilahku mencoba menghentikan perbincangan ini.

"Aku hanya butuh penjelasan. Kenapa dulu kamu pergi gitu aja?"

"Maaf," kataku lirih. Bulir bening menetes di sudut mata ada rasa bersalah menusuk. Aku pejamkan mata mencoba melupakan semua bayangan Yudi dan peristiwa lima tahun lalu, di halte depan sekolah.

"Ela! Ayo pulang!"

Aku membuka mata, lamunanku buyar seketika. Mas Aryo telah berada di hadapanku, duduk di atas motor bututnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun