"Berangkat-berangkat," suara kondektur bus memberi aba-aba pada penumpang yang masih di bawah. Aku bergegas naik dan duduk nyaman di bangku dengan hati tak berhenti mengucap Alhamdulillah.
Hingga bisa kembali melaju di jalanan menuju kota Bekasi, aku menjaga mata untuk tak tetap terjaga. Entah sebab tertidur atau bukan. Aku tak ingin kejadian tadi berulang.
Hingga bus sampai terminal Bekasi aku tak tidur lagi. Hingga berpisah dengan Santi dan bertemu Mas Yoga, hati tak berhenti mengucap hamdallah. Semua yang terjadi malam itu, kusimpan rapat dalam memori. Menjadi rahasia pengalaman paling menyedihkan sekaligus menegangkan. Hingga hari ini, baru kubongkar dan mengurainya dalam cerita untuk sahabat Kompasiana.
Tamat
Mutia AH
Ruji, 29 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H