Mohon tunggu...
Mutia Senja
Mutia Senja Mohon Tunggu... Penulis - Pembelajar

Salah satu hobinya: menulis sesuka hati.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Review Novel Ganti Suami

21 Juni 2022   13:00 Diperbarui: 21 Juni 2022   14:47 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski kita sepakat bahwa pihak penipu harus memperoleh imbalan yang sepadan, tidak semua tokoh harus menemui 'penghakiman' di akhir cerita. Saya rasa, pernyataan bartender (sepupunya yang boleh dilabeli sebagai orang baru) di halaman 307 terlalu blak-blakan menggambarkan kondisi Erlangga: "Mungkin itu balasannya, Ga. Lo pernah bikin bangkrut orang, sekarang lo yang bangkrut."

Di sisi lain, saya mencari kepuasan dengan membayangkan Erlangga terpaksa menjual SUV hitam kebanggannya. Setelah itu, biarkan pembaca menarik benang merahnya sendiri. 

Seperti Rayyan yang memilih putus hubungan setelah kondisi Nindy terpuruk, lebih dari cukup untuk menggambarkan sifat asli Rayyan tanpa banyak penjelasan. 

Meski begitu, saya menikmati halaman demi halaman buku ini seperti membaca kisah seorang teman. Orisinalitasnya sangat kental. Saya berharap semoga buku ini jadi salah satu obat bagi pasangan yang sedang diambang perpecahan.

Membaca bab terakhir, saya dipertemukan lagi dengan deskripsi fisik yang menurut saya berlebihan karena diulang-ulang, meskipun saya telah memakluminya di bab satu. 

Misalnya, deskripsi "perempuan berkerudung biru tua" dalam paragraf pertama, disebutkan lagi di paragraf ketiga dengan penyebutan serupa (hal. 293). Sama halnya di halaman 1 dengan dua subjek sekaligus: Laras dan Nindy. 

Laras dideskripsikan sebagai "perempuan berkerudung marun" dalam alinea kedua, lalu disebutkan lagi "perempuan berkerudung" dalam alinea ketiga. Sedangkan Nindy dideskripsikan sebagai "perempuan yang berambut kecoklatan". 

Menurut saya, akan lebih baik jika deskripsi semacam itu tidak terlalu sering disebutkan. Toh di paragraf selanjutnya, penulis memberitahu tokoh yang dimaksud. Ini semacam teka-teki silang yang hanya perlu membalik lembar halaman untuk mengetahui kunci jawaban.

Menyoal bisnis, Erlangga digunakan sebagai bidak oleh penulis untuk membagikan ilmu bisnisnya. Puspa Kirana memanfaatkan konflik dan dialog antar tokoh sebagai media penjelasan yang efektif. 

Saya mafhum sebab penulis lihai membuat percakapan tersebut seolah-oleh melibatkan pembaca untuk mengetahui pangkal masalah beserta penyelesaiannya. 

Hal ini terasa saat membangkitkan kembali Salaganesia. Tak dapat dipungkiri, tema bisnis dikolaborasikan dengan persoalan rumah tangga menambah nuansa baru yang unik. Inilah poin plus Ganti Suami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun