Makanan diproses dan disalurkan ke seluruh tubuh oleh sistem pencernaan. Setiap organ, saluran, dan kelenjar dalam sistem pencernaan manusia bekerja untuk mengubah partikel makanan yang besar menjadi zat-zat gizi yang jauh lebih kecil. Proses pencernaan bukan dimulai dari dalam lambung, melainkan mulut. Selain itu, ada pula yang disebut dengan kelenjar pencernaan dan ragam enzim pencernaan. Manusia memerlukan makanan sebagai sumber energi. Tahukah kamu bahwa makanan yang kamu makan harus diproses dan dicerna terlebih dahulu untuk menjadi sumber energi. Mengapa demikian? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk pelajari sistem pencernaan manusia berikut ini!
Zat Makanan
Makanan yang dimakan oleh manusia, terdiri dari beberapa jenis zat makanan. Zat makanan adalah bahan makanan yang dikonsumsi dan diperlukan oleh tubuh. Zat makan dibedakan menjadi dua, yaitu zat makanan makro dan zat makanan mikro. Zat makanan makro adalah zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak. Sedangkan zat makanan mikro adalah zat makanan yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit.Â
Zat Makanan Makro, meliputi:
1. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, bahan pembentuk protein dan lemak,serta menjaga keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh. Zat ini mengandung unsur C, H, dan O. Karbohidrat dibedakan menjadi:Â
a. Monosakarida atau gula sederhana; merupakan gula yang tidak dapat dipecah menjadi gula yang lebih sederhana lagi.
b. Gula majemuk atau gula kompleks; merupakan gula yang dapat dipecah menjadi gula tunggal (monosakarida). Gula majemuk dibedakan menjadi:
1) Disakarida
2) Polisakarida
Setiap reaksi pemecahan glukosa akan menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat).
2. Lemak
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non- polar. Lemak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Lemak hewani (keju, daging, mentega, susu, dan minyak ikan) mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati (kelapa, kemiri, zaitun, alpukat, dan kacang tanah) mengandung fitostersol dan lebih banyak mengandung lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair. Lemak memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Sumber energi
b. Pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Pelindung organ tubuh
d. Sumber asam lemak esensial
3. Protein
Sumber protein dapat diperoleh dari tumbuhan (kacang-kacangan dan padi-padian) dan dari hewan (daging, ikan, susu, dan telur). Protein berfungsi sebagai sumber energi, bahan penting untuk plasma sel, zat pembangun, pengganti sel-sel yang rusak, pembentuk enzim, hormon, dan antibodi, serta mempertahankan viskositas darah. Sel dalam makhluk hidup disusun oleh protein. Dalam membran sel, terdapat protein yang berfungsi menjadi molekul reseptor dan fasilitator bagi molekul-molekul tertentu ketika melewati membran plasma. Sintesis protein dalam pembentukan enzim dan hormon membutuhkan asam-asam amino yang
telah diuraikan pada proses pencernaan protein. Protein dalam darah juga berfungsi dalam mempertahankan pH darah (sebagai buffer). Protein yang berlebih dapat disimpan dalam bentuk lemak dan glikogen. Larutan untuk menguji keberadaan protein pada makanan adalah biuret atau reagen Milllon Nase.Â
4. Air
Air memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai pelarut beberapa jenis makanan
b. Menjaga tekanan osmotik dalam sel
c. Mengangkut makanan ke jaringan tubuh
d. Menjaga keseimbangan suhu tubuh
Zat Makanan Mikro, meliputi:
1. Vitamin
Vitamin sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah yang kecil. Vitamin berfungsi sebagai regulator (pengatur). Zat ini juga berperan penting terhadap pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi. Kekurangan vitamin dapat menderita avitaminosis. Berdasarkan kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut. a. Vitamin yang larut dalam air, diantaranya vitamin B1, B2, B6, B12, dan C. b. Vitamin yang larut dalam lemak, diantaranya vitamin A, D, E, dan K.Â
2. Mineral
Mineral merupakan komponen yang vital bagi tubuh. Mineral penting untuk pembentukan hormon, tulang, gigi, dan darah. Kekurangan mineral mengakibatkan difisiensi. Mineral dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Unsur makro
Unsur makro adalah unsur yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak, seperti natrium (Na), kalium (K), kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), klor (Cl), dan belerang (S).Â
b. Unsur mikro
Unsur mikro adalah unsur yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, seperti mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), kobalt (Co), kromium (Kr), dan molybdenum (Mo).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H