Nama : Mutia Damai Dayanti
NIM : 2410416320015
Kelas : C
Dosen Pengampu : Dr.Rosalina Kumalawati,S.Si,M.Si.
Program Studi : S1 Geografi
Mata Kuliah : Kartografi
PTN : Universitas Lambung Mangkurat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peta diartikan sebagai gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya. Peta juga diartikan sebagai representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat-sifat seperti kondisi daerah, karakteristik permukaan, dan elemen-elemen geografis lainnya. Ilmu yang mempelajari tentang pembuatan dan penggunaan peta disebut kartografi, sedangkan seseorang yang ahli dalam pembuatan peta disebut kartografer. Kartografer tidak hanya menggambarkan kondisi fisik suatu wilayah, tetapi juga mampu menyajikan data tematik yang lebih kompleks melalui peta.Â
Peta tematik adalah jenis peta secara khusus di rancang untuk menampilkan informasi tertentu atau tema spesifik mengenai suatu wilayah. Tidak seperti peta topografi yang menampilkan fitur geografis umum seperti gunung, sungai, dan jalan, peta tematik berfokus pada data atau fenomena tertentu, seperti iklim, distribusi populasi, tingkat curah hujan, penggunaan lahan, sumber daya alam, atau kondisi sosial-ekonomi.
Apa itu peta tematik?
Peta tematik biasanya di gunakan dalam analisis dan penyajian data yang berkaitana dengan aspek-aspek tertentu, seperti :
-Peta kepadatan penduduk.
-peta distribusi hasil pertanian.
-peta persebaran penyakit.
-peta tingkat urbanisasi.
Beriut beberapa contoh peta tematik yang mudah di pahami :
1. Peta Curah Hujan - Menunjukkan jumlah hujan di berbagai wilayah.
2. Peta Sebaran Penduduk - Memampilkan kepadatan  penduduk di setiap daerah.
3. Peta Pertanian  - Menunjukan jenis tanaman yang di tanam di berbagai wlayah.
4. Peta Wisata - Menampilkan  sebuah lokasi tempat-tempat wisata populer.
Dengan demikian, peta tematik membantu pengguna memahami pola, trend, atau hubungan dalam data yang sedang di pelajari serta peta ini menyajikan data khusus secara visual.sehingga mudah untuk di pahami. Peta ini menggambarkan variasi wilayah yang berguna untuk analisis iklim dan perencanaan sumber daya.
Dibawah ini adalah gambar peta tematik yang menggambarkan curah hujan di Sulawesi Utara. Dimana peta ini menunjukan perbedaan tingkat curah hujan di berbagai wilayah.
Peta tematik ini memiliki beberapa komponen penting di antaranya adalah:
-Judul peta : Menunjukkan tema atau topik peta.
-Legenda atau keterangan : Menjelaskan & warna yang digunakan.
-skala peta : Menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya.
-arah : Menunjukkan orientasi geografis biasanya dengan simbol Utara.
-data spasial : Informasi geografis terkait tema peta (curah hujan).
-sumber data : Menyebutkan asal informasi yang digunakan.
-garis batas : Menunjukkan batas administratif dan geografis.
-grid atau koordinat jaringan garis : untuk membantu penentuan Lokasi.
-keterangan tambahan : Informasi tambahan yang relevan dengan tema peta tersebut.
Komponen-komponen ini sangat membantu penyampaian informasi dengan jelas dan lebih akurat.
Dibawah ini menunjukan gambar salinan peta tematik di kertas kalkir berdasarkan curah hujan:
Dibawah ini menunjukan gambar salinan peta tematik di plastik transparansi berdasarkan curah hujan:
Secara keseluruhan penyalinan peta tematik (curah hujan) dapat kita simpulkan  sebagai, Visualisasi Data (Mempermudah kita dalam pemahaman distribusi curah hujan), Aksesibilitas (Memungkinkan analisis dan penggunaan informasi secara lebih praktis), Pembelajaran Interaktif ( Mendukung proses pembelajaran serta diskusi), Referensi Penelitian ( Menjadi sumber data untuk studi di masa mendatang), Perbandingan (Membantu membandingkan curah hujan antar wilayah).
Dengnan begitu penyalinan peta tematik curah hujan sangat bermanfaat dalam pengelolaan informasi dan perencanaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H