Peta tematik ini memiliki beberapa komponen penting di antaranya adalah:
-Judul peta : Menunjukkan tema atau topik peta.
-Legenda atau keterangan : Menjelaskan & warna yang digunakan.
-skala peta : Menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya.
-arah : Menunjukkan orientasi geografis biasanya dengan simbol Utara.
-data spasial : Informasi geografis terkait tema peta (curah hujan).
-sumber data : Menyebutkan asal informasi yang digunakan.
-garis batas : Menunjukkan batas administratif dan geografis.
-grid atau koordinat jaringan garis : untuk membantu penentuan Lokasi.
-keterangan tambahan : Informasi tambahan yang relevan dengan tema peta tersebut.
Komponen-komponen ini sangat membantu penyampaian informasi dengan jelas dan lebih akurat.
Dibawah ini menunjukan gambar salinan peta tematik di kertas kalkir berdasarkan curah hujan:
Dibawah ini menunjukan gambar salinan peta tematik di plastik transparansi berdasarkan curah hujan:
Secara keseluruhan penyalinan peta tematik (curah hujan) dapat kita simpulkan  sebagai, Visualisasi Data (Mempermudah kita dalam pemahaman distribusi curah hujan), Aksesibilitas (Memungkinkan analisis dan penggunaan informasi secara lebih praktis), Pembelajaran Interaktif ( Mendukung proses pembelajaran serta diskusi), Referensi Penelitian ( Menjadi sumber data untuk studi di masa mendatang), Perbandingan (Membantu membandingkan curah hujan antar wilayah).
Dengnan begitu penyalinan peta tematik curah hujan sangat bermanfaat dalam pengelolaan informasi dan perencanaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H