Negara dan aparaturnya berusaha memainkan tekniknya, mana yang perlu diatur secara dominan (aturan tariff dan aturan tambahan untuk mengatur proses), mana yang perlu dilepas sebagai sebuah anti kekuasaan yang diproduksi di masyarakat. Bahkan negara mencoba memaafkan kesalahan masa lalu dan mari berbenah diri, negara juga mengatakan mau ikut program silakan, mau tidak juga silakan, ini adalah hak anda. Kewajiban mampu dirubah sebagai hak, ini menunjukkan negara telah menyadari bahwa kekuasaan dominan itu tidak selalu utama dan tidak selalu berhasil.
Nah govermentality adalah sebuah relasi kekuasaan yang mempertemukan kekuasaan dominasi dan kekuasaan diri. Govermentality menurut Foucault, bertujuan untuk membuat kepatuhan baru, yang oleh kesadaran dirinya sendiri kemudian mampu bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh orang/sekelompok orang lain. Maka dengan demikian saya menganggap bahwa Tax Amnesty ini salah satu bentuk Governmmentality, mengatur mental (govern mentality) orang/sekelompok orang dengan berbagai teknik dan strategi agar orang/sekelompok orang menjadi sadar dan mau melakukan hal yang dimaui negara. Sekali lagi tidak dengan semata-mata menggunakan strategi kekuasaan yang mendominasi.
Semoga tax amnesty periode berikutnya lebih banyak menyadarkan orang untuk kemudian menjadi patuh sesuai kesadaran mereka sendiri. Salam Governmentality.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H