Sebagai contoh, seseorang akan minum ia bacakan bismillah, ia rasakan Allah sedang mengawasinya. Karena itu ia otomatis juga menjaga adab saat minum; tidak berdiri, minum tiga teguk dulu dlsb. Ia rasakan Allah ridla dengan minumnya.Â
Maka ketika ia mengucap bismillah, Allah menurunkan rahmanNya. Yang dengan karunia itu, minuman tsb disisi dunia tidak sekedar menghilangkan hausnya tapi juga penuh dengan keberkahan.Â
Apa bentuk keberkahannya? Yaitu dicukupkan kebutuhannya dari keinginan (nafsu) duniawinya. Karena rumusnya orang yang selalu merasa diawasi Allah pertanda ia adalah orang bertaqwa.Â
Orang yang bertaqwa akan selalu dijaga oleh Allah seluruh kebutuhannya. Keinginannya tidak banyak sehingga beban hidupnya tidak bertambah. Karena biasanya, orang yang beban hidupnya banyak itu dikarenakan banyak keinginan juga.Â
Apa bedanya orang yang minum tapi tidak mendapat keberkahan?
Ketika seseorang minum tanpa disertai Allah. Mungkin tidak membaca bismillah atau mungkin membaca bismillah tapi tidak mengingat Allah. Maka faidah minum tsb hanya menghilangkan haus saja tapi tidak menutup nafsunya.
Baca juga : Jangan Remehkan Ucapan Basmalah
Setelah minum, melihat orang jualan jus pingin beli, lihat minuman lainnya pingin juga dst trus begitu sampai terbawa mimpi. Itulah nafsu. Sifat nafsu itu kalau sudah menginginkan sesuatu maka harus didapatkan.Â
Karakter nafsu berbeda dengan godaan syetan. Kalau syetan yang penting maksiat. Contoh; orang akan mencuri sandal tapi batal karena mendengar adzan. Syetan pun membisikkan misalnya "nggak usah mencuri tapi lempari saja rumahnya". Â
Jika orang yang minum dengan menyertakan Allah maka tiap teguknya bernilai ibadah dan insyaallah akan mendapar ar Rahiim dari Allah berupa surga.
Jika kita ingin dimudahkan segala kebutuhan dunia dan keinginan akhirat maka kita harus menyertakan Allah dalam setiap aktifitas kita.