Â
State of the Art didefinisikan sebagai tingkat pengembangan mencakup pada peralatan, prosedur, proses, teknik, hingga teori yang dicapai pada waktu tertentu dan merupakan hasil dari penerapan metodologi terkini. Penentuan State of the Art dapat didasarkan pada tiga hal, yaitu: data, proses, dan analisis.
- Pada penggunaan data sebagai hal yang digunakan untuk menentukan state of the art, penulis dapat menggunakan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan menerapkannya pada masalah baru.
- Proses penentuan State of the Art dapat dilakukan dengan cara mengubah atau memodifikasi metode pada suatu penelitian. Cara ini lebih sulit dari cara yang pertama karena membutukan pemahaman yang lebih dalam terhadap topik dari penelitian yang diajukan.
- Menggunakan analisis sebagai penentu State of the Art dapat dilakukan dengan memberikan analisis yang tajam dan berbeda pada suatu penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Jika data dan proses penelitiannya sama dengan jurnal lain namun terdapat perbedaan pada analisis, maka hal ini dapat digunakan untuk membuat karya ilmiah yang berbeda.
Untuk memperoleh State of the Art yang kuat, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu: kontribusi, orisinalitas, dan keterbaruan.
- KONTRIBUSI, secara sederhana, kontribusi berarti dampak positif yang dapat diberikan dari penelitian yang telah dilakukan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Apabila penelitian benar-benar dilakukan, hasil dari penelitian dan seberapa penting untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat menentukan tingkat state of the art. Semakin besar nilai kontribusi yang ditawarkan pada suatu jurnal ilmiah, maka semakin kuat State of the Art yang akan dibentuk.
- ORISINALITAS, Orisinalitas adalah keaslian dari penelitian yang dilakukan dimana penelitian belum pernah dilakukan sebelumnya. Kriteria ini merupakan salah satu bentuk spesifik dari kontribusi ilmiah yang mana belum ada peneliti lain yang pernah melakukan hal yang sama sebelumnya. Apabila penelitian yang dilakukan sudah pernah dilakukan sebelumnya, maka orisinalitas penelitian tersebut adalah rendah. Hal ini berarti penelitian ini tidak memberikan suatu kontribusi baru yang spesifik untuk masyarakat pada umumnya.
- KETERBARUAN, keterbaruan adalah kontribusi ilmiah yang secara spesifik menambah pengetahuan secara teoritis maupun praktik dari suatu disiplin ilmu.
Perbedaan utama antara keterbaruan dengan orisinalitas adalah pada keterbaruan penelitian yang diusulkan merupakan suatu pengembangan yang dapat memperbaiki penelitian yang sudah dilakukan atau benar-benar baru secara teoritis, seperti penemu teori fuzzy. Sedangkan orisinalitas, hanya terbatas pada konteks tidak terjadi tindakan plagiarisme terhadap penelitian-penelitian lain.
Membuat dan menentukan State of the Art itu tidak mudah, namun hal tersebut akan mudah apabila kita tidak mudah menyerah. Untuk para mahasiswa program magister ataupun program doctoral yang akan melakukan penelitian tugas akhir, buatlah karya seperti pekerja seni agar menghasilkan karya yang unik dan menarik. Bagi mereka yang telah berhasil mengerjakan penelitiannya sebagai tugas akhir maka bersuka cita lah dengan hasil penelitian anda sebagai sebuah karya state of the art.
SUMBER
Blessing, L. T. M., & Chakrabarti, A. (2009). Writing Up: Publishing Results. In DRM, a Design Research Methodology (s. 215-230). London: Springer. https://doi-org.proxy1-bib.sdu.dk/10.1007/978-1-84882-587-1
Huda, N. 2017. Subtansi Dan State Of The Art Penulisan Artikel (Social Humaniora), Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Sekolah IlmuLingkungan(SIL). Universitas Indonesia
Susanto. 2021. State of the art penelitian [online]. Tersedia : https://notes.its.ac.id/tonydwisusanto/2021/07/26/state-of-the-art/
Susanto, Rudi Umar. 2021. Terampil Membuat State of Art dalam Karya Tulis Ilmiah. [online]. Tersedia : https://duta.co/terampil-membuat-state-of-art-dalam-karya-tulis-ilmiah