Mohon tunggu...
Mutia Wahyuningsih
Mutia Wahyuningsih Mohon Tunggu... Lainnya - seorang ibu, staf birokrat, dan mahasiswi doktoral

Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak // Nama Mahasiswa : Mutia Wahyuningsih // NIM : 67121020003 // Universitas Mercubuana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diskursus State of The Art Disertasi

15 Desember 2022   12:38 Diperbarui: 15 Desember 2022   12:42 4315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada titik ini, peneliti mungkin telah membaca cukup banyak artikel penelitian dalam bahasa Inggris. Beberapa di antaranya dimulai dengan beberapa halaman yang menguraikan bidang penelitian dengan memuat banyak kutipan. Berbagai perspektif dapat dicantumkan dan dijelaskan satu per satu. Bagian artikel ini sering mempersempit fokusnya dan akhirnya memperbesar topik artikel dengan mengecualikan topik atau pertanyaan lain. Ini bisa menjadi bacaan yang berat bagi sebagian orang, tetapi penting untuk mendefinisikan "State of the Art" dari pertanyaan yang dibahas dalam artikel tersebut.

Dokpri
Dokpri

Tampak bahwa topik sebuah penelitian (masalah penelitian) dapat muncul ketika melihat adanya gap teoritik antara state of the art dengan fenomena (yang terjadi di lapangan). Gap teoritik adalah perbedaan atau jeda yang terjadi antara state of the art dengan empiris/fenomena yang terjadi di lapangan. Teori yang ada ternyata perbedaan dengan yang terjadi di lapangan maka terjadi gap teoritik. Tinjauan pustaka menjadi hal penting untuk melihat sejauh mana ilmu pengetahuan telah berkembang hingga yang paling mutakhir.

State of the art bukan sekedar tinjauan kepustakaan : update terkini status penelitian.

Dokpri
Dokpri
  • Tingkat perkembangan ilmu pengetahuan atau teknologi termutakhir tentang topik yang dibahas dan dihasilkan oleh masyarakat peneliti seluruh dunia.
  • Menentukan dimana kontribusi peneliti dalam riset yang akan dijalankan.
  • Menentukan novelty (kebaruan) apa yang akan disumbangkan oleh peneliti.
  • Memastikan tidak terjadinya duplikasi, plagiarisme ide, dan redundancy / pengulangan penelitian
  • Gunakan 75 persen rujukan bersumber dari Jurnal Internasional, paten <10 tahun(Perlu kemampuan Sitasi).

State of the art digali dan disampaikan dengan literature review. Agar kita sebagai Peneliti mampu memaparkan State of the art dari penelitian kita maka kita wajib melakukan KAJIAN PUSTAKA atau LITERATURE REVIEW secara komprehensif terkait:

  • Pemahaman konsep-konsep yang terkait dalam penelitian kita
  • Teori, model-model, Kerangka Kerja, Standar, metode dan/atau teknologi yang akan diacu atau terkait dengan penelitian kita
  • Penelitian-penelitian dilingkup topik penelitian kita yang sudah ada sebelumnya hingga yang terkini.

Dokpri
Dokpri

State of the art (SOTA) atau tinjauan literatur memberikan ulasan tentang kontribusi yang relevan dari literatur yang ada. Tinjauan pustaka harus mengidentifikasi landasan teoretis suatu penelitian, mengidentifikasi tingkat kebaruan dan relevansi penelitian, dan membantu memperjelas serta menyempurnakan fokus, pertanyaan penelitian, dan hipotesis yang akan dibahas. Tinjauan pustaka juga harus memberikan pembenaran untuk fokus penelitian (Blessing & Chakrabarti, 2009). seorang peneliti harus melakukan Kajian Pustaka (Literature Review) laporan-laporan penelitian terkini (umumnya 5 tahun terakhir) dalam jumlah yang relatif banyak. Peneliti harus banyak MEMBACA, MEMBACA, dan MEMBACA secara AKTIF/KRITIS Paper-Paper terkini yang terkait dengan penelitiannya. Melalui literatur review tersebut peneliti harus mampu :

  • Mengidentifikasi dan memahami konsep-konsep, ide-ide, dan temuan-temuan utama, praktik umum, standar, dan/ tren penelitian sebelumnya hingga penelitian yang paling terkini yang terkait dan sesuai dengan penelitian kita. Mengetahui perkembangan dan menyadari apa yang sedang dilakukan peneliti lain adalah sebuah keharusan, dimana peneliti harus sering mencatat hal yang penting dan tulis setiap temuan yang telah dibaca.
  • Dari memahami poin 1 tersebut maka kita sebagai Peneliti harus mampu mengidentifikasi Kesenjangan-Kesenjangan Pengetahuan (Knowledge Gaps) apa saja yang masih ada: dapat berupa hal/aspek yang belum diteliti, masih berpotensi masalah, atau belum mampu dijawab oleh penelitian-penelitian yang sudah ada sehingga berpotensi untuk diteliti lebih lanjut. Salah satu kriteria penting untuk memilih literatur adalah memastikan bahwa literatur tersebut merupakan berasal dari sumber yang terpercaya, jurnal terkenal, terpublikasi dan peer-review. Lalu membuat daftar literatur dimana terdapat batasan pada jumlahnya, misal 10-20 jurnal untuk melakukan analisis dan jangan membuat ringkasan.
  • Dari identifikasi Knowledge Gaps di poin 2 inilah akhirnya kita sebagai Peneliti akan dapat memilih Knowledge Gap mana yang akan kita jawab dengan Penelitian kita? sehingga kita dapat merumuskan:
  • -- apa Keterbaruan (Novelty) dari Penelitian kita? (yang membedakan dan menjadi kelebihan penelitian kita dari penelitian-penelitian yang sudah ada)
  • -- Pertanyaan Penelitian (Research Questions) kita?
  • -- Kontribusi Pengetahuan (Knowledge Contribution) penelitian kita? (sebaiknya mampu disampaikan secara spesifik teori atau model apa yang akan di-enhance dari hasil penelitian kita?)
  • Dari aktivitas 1 s/d 3 di atas Peneliti juga akan mampu menemukan alasan/justifikasi akademik mengapa memilih Subjek Penelitian tertentu, Ruang Lingkup Penelitian, Metode Penelitian, Alat/Tools yang dipakai, Sampel yang dipilih, Model/ Kerangka Kerja/ Standar yang digunakan, dan hal-hal lain yang dilakukan dalam aktivitas penelitiannya.

Apabila sebuah Proposal Penelitian telah mampu melakukan aktivitas dan menyajikan hal-hal di poin 1 s/d 4 diatas maka dapat dikatakan Penelitian tersebut telah memiliki "State of the Art" yang baik serta memiliki novelty dan potensi knowledge contribution yang jelas.

MATRIX OF INTELLECTUAL MAP

No

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun