Mohon tunggu...
Muti Syarofani
Muti Syarofani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Impementasi Pemikiran Filsafat Empirisme dalam Pendidikan Anak

4 Januari 2022   00:12 Diperbarui: 4 Januari 2022   00:18 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


PENDAHULUAN


Filsafat berasal dari dua kata yaitu philo dan shophia. Filsafat dapat diartikan sebagai proses berfikir secara mendalam untuk mencari sebuah kebenaran tentang sesuatu. 

Dengan adanya filsafat manusia bisa berfikir secara kritis dan sistematis, serta bisa memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan aspek kehidupan manusia. Tidak hanya dalam kehidupan manusia saja, namun filsafat ini juga mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan.

Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan serta mengembangkan porensi yang ada dalam diri kita baik itu berupa jasmani, maupun rohani, sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam ajaran agama islam. Dengan pendidikan pula bisa membawa kehidupan yang bermakna, yang penuh dengan keharmonisan, serta kebahagiaan.

Filsafat dengan pendidikan mempunyai keterkaiatan yang erat satu sama lain, baik dalam pendidikan secara teoritis maupun pendidikan secara praktik. 

Dalam hal praktik pendidikan filsafat menjadi landasan teori dalam kegiatan belajar mengajar. dalam hal ini filsafat pendidikan dapat diartikan sebagai hasil pemikiran secara mendalam berkaiatan dengan dunia pendidikan, baik dalam proses maupun tujuannya.

Empirisme adalah salah satu doktrin yang menekankan pada pengalaman dalam memperoleh pengetahuan. Kata Empirisme ini berasal dari bahasa inggris yaitu empiricism dan experience yang berarti berpengalaman. Hal ini sependapat dengan A.R Lacely yang mengatakan bahwa empirisme ini adalah salah satu aliran filsafat yang berpandangan jika pengetahuan baik secara keseluruan atau persial itu didapatkan pada pengalaman yang menggunakan panca indera.

Berdasarkan uraian di atas empirisme dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tidak hanya didapatkan dari proses belajar mengajar secara formal, tetapi pengetahuan ini bisa diperoleh dari pengalaman atau kejadian di lingkungan sekitra kita. Pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman ini akan mudah diingat, serta diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Terlebih lagi anak sekolah dasar yang mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, dan ingin mencoba berbagai sesuatu yang menarik ketika ia melihatnya. Dengan adanya rasa keingintahuan kemudian mencobanya, anak akan mendapat pengetahuan yang berarti bagi dirinya sendiri, bisa juga membedakan mana sesuatu yang boleh dikerjakan atau sesuatu yang tidak boleh dikerjakan.


PEMBAHASAN

A. Pemikiran Filsafat Empirisme

Seperti yang telah dijelaskan pada sebelumnya, teori ini memiliki sebuah pemikiran bahwa  pengetahuan itu berasal dari pengalaman manusia. 

Dalam hal ini pengalaman yang di peroleh anak dalam kehidupan sehari-hari di dapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulant-stimulant. Stimulasi ini berasal dari alam bebas (lingkungan sekitar) ataubisa juga dari hasil ciptaanorang dewasa dalam bentuk program pendidikan.

Teori ini dikemukakan oleh John locke (1632-1704) yang disebut dengan teori "Tabula Rasa". Beliau mengibaratkan anak yang lahir kedunia seperti kertas kosong (putih), dalam hal ini beliau beranggapan bahwa sewaktu anak dilahirkan seperti kertas yang kosong, yang belum mempunyai ide, belum bisa membaca, menulis, melihat dan yang lainnya. 

Dan ide yang ada dalam pikiran manuasia ketika mulai berkembang dewasa itu berasal dari sebuah pengalaman. Misalnya anak yang masih berusia balita bisa mengetahui mana itu orang tuanya, hal ini didasrkan pada sewaktu ia masih bayi, ia dirawat, tedengar suaranya ketika menghiburnya dan yang lainnya.

Selain itu pemikiran filsafat empirisme ini sangat berpengaruh dalam pendidikan anak di sekolah dasar, dimana pada anak sekolah dasar juga harus memiliki kepribadian dan cara berfikir yang baik. karena sesuatu yang ditanam dari sejak kecil dengan baik maka suatu saat nanti akan memanen hasil yang baik pula.

Menurut Aristoteles, anak-anak belum bisa menggunakan kecerdasannya yang belum berkembang untuk mengikuti tindakan meraka. Maksudnya ketika masih usia kecil rasa kaingin tahuan mereka, rasa ingi mencobanya mereka sangat tinggi, namun perkembangan mereka belum lengkap, jika hal ini dibiarakan saja tanpa adanya pemanduan dari orang dewasa maka hal ini sangat berbahaya, karena anak sekolah dasar juga dibutuhkan bimbingan dan pengarahan dari orang-orang yang sudah dewasa sehingga pengalaman yang mereka alami akan bermakna dan menjadikan suatu ilmu pengetahuan yang baik.

Dari pernyataan diatas pemikiran filsafat empirisme yaitu pengetahuan didapatkan dari pengalaman yang dilaluinya (melihat, mendengar merasa, mencium), dari proses inilah anak bisa mendapatkan pengetahuan yang bermakna, selain itu pemikiran filsafat empirisme menghasilkan teori bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan kemampuan berfikir serta karakter yang ada dalam dirinya.

B. Implementasi Filsafat Empirisme

Dalam Pendidikan Anak
Filsafat empirisme ini bisa diterapkan dalam pendidikan anak, misalnya ketika anak ingin membeli mainan ditoko mainan, maka orang tua harus memberikan pengarahan, dan pendampingan. 

Bahwasannya ketika ingin membeli sesuatu harus membawa uang, kemudian pada saat membayar anak diberikan pemahaman agar bersikap sopan, mengajarkan anak ketika membayar dengan uang berapa apakah ada pengembalian, atau cukup. 

Dari pengalaman ini anak mendapatkan pengetahuan bagaimana cara beretika keika membeli, bisa menghitung uang pembayaran dengan pengembalian. Dari proses pengalaman inilah anak nantinya akan faham dan akan diterapkan setaip saat.

Belajar dari pengalaman adalah niscaya yang luar biasa yang akan selalu diingat sampai nanti, berbeda dengan belajar secara teori terkadang setelah mendapatkan teori sesuatu itu akan terlupakan.

Dari sini kita mengetahui bahwa penerapan filsafat empirisme dalam pendidikan tidak hanya didapatkan dari seorang guru melainkan bisa juga didapatkan dari orang-orang disekitar lingkungan kita. Hal ini dibuktikan ketika orangtua mengajarkannya kepada anak, dan anak tersebut akan mengiplementasikan dalam kehidupannya sehingga nantinya akan mendapatakan sebuah pengetahuan dari pengalaman yang ia miliki.


PENUTUP

Dalam hal ini dapat disimpulkan teori empirisme adalah sebuah pengetahuan bisa didapatkan dari proses pengalaman, tidak hanya dari konsep pemberian teori saja. Ketika lahir anak hanya diibaratkan dengan kertas kosong putih yang belum memiliki pengetahuan, setelah berkembangnya usia anak mulai mengerti dan memahami sesuatu dari pengalaman yang dilaluinya. pengalaman inilah akan mendapatkan sesautu yang berkesan, yang mudah diinagt, sehingga bisa diimplemstasikan dalam kehidupan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA


Djamaluddin, Ahdar. "Filsafat Pendidikan." Istiqra' 1, no. 2 (2014).
Nurgiasah, Heru. Filsafat Pendidikan. Jawa TengaSh: CV. Pena Persada, 2020.
Siddiq, Mohammad, and Hartini Salama. "Paradigma Dan Metode Pendidikan Anak Dalam Perspektif Aliran Filsafat Rasionalisme, Empirisme, Dan Islam." Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-thariqah 3, no. 2 (2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun