Seperti yang telah dijelaskan pada sebelumnya, teori ini memiliki sebuah pemikiran bahwa  pengetahuan itu berasal dari pengalaman manusia.Â
Dalam hal ini pengalaman yang di peroleh anak dalam kehidupan sehari-hari di dapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulant-stimulant. Stimulasi ini berasal dari alam bebas (lingkungan sekitar) ataubisa juga dari hasil ciptaanorang dewasa dalam bentuk program pendidikan.
Teori ini dikemukakan oleh John locke (1632-1704) yang disebut dengan teori "Tabula Rasa". Beliau mengibaratkan anak yang lahir kedunia seperti kertas kosong (putih), dalam hal ini beliau beranggapan bahwa sewaktu anak dilahirkan seperti kertas yang kosong, yang belum mempunyai ide, belum bisa membaca, menulis, melihat dan yang lainnya.Â
Dan ide yang ada dalam pikiran manuasia ketika mulai berkembang dewasa itu berasal dari sebuah pengalaman. Misalnya anak yang masih berusia balita bisa mengetahui mana itu orang tuanya, hal ini didasrkan pada sewaktu ia masih bayi, ia dirawat, tedengar suaranya ketika menghiburnya dan yang lainnya.
Selain itu pemikiran filsafat empirisme ini sangat berpengaruh dalam pendidikan anak di sekolah dasar, dimana pada anak sekolah dasar juga harus memiliki kepribadian dan cara berfikir yang baik. karena sesuatu yang ditanam dari sejak kecil dengan baik maka suatu saat nanti akan memanen hasil yang baik pula.
Menurut Aristoteles, anak-anak belum bisa menggunakan kecerdasannya yang belum berkembang untuk mengikuti tindakan meraka. Maksudnya ketika masih usia kecil rasa kaingin tahuan mereka, rasa ingi mencobanya mereka sangat tinggi, namun perkembangan mereka belum lengkap, jika hal ini dibiarakan saja tanpa adanya pemanduan dari orang dewasa maka hal ini sangat berbahaya, karena anak sekolah dasar juga dibutuhkan bimbingan dan pengarahan dari orang-orang yang sudah dewasa sehingga pengalaman yang mereka alami akan bermakna dan menjadikan suatu ilmu pengetahuan yang baik.
Dari pernyataan diatas pemikiran filsafat empirisme yaitu pengetahuan didapatkan dari pengalaman yang dilaluinya (melihat, mendengar merasa, mencium), dari proses inilah anak bisa mendapatkan pengetahuan yang bermakna, selain itu pemikiran filsafat empirisme menghasilkan teori bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan kemampuan berfikir serta karakter yang ada dalam dirinya.
B. Implementasi Filsafat Empirisme
Dalam Pendidikan Anak
Filsafat empirisme ini bisa diterapkan dalam pendidikan anak, misalnya ketika anak ingin membeli mainan ditoko mainan, maka orang tua harus memberikan pengarahan, dan pendampingan.Â
Bahwasannya ketika ingin membeli sesuatu harus membawa uang, kemudian pada saat membayar anak diberikan pemahaman agar bersikap sopan, mengajarkan anak ketika membayar dengan uang berapa apakah ada pengembalian, atau cukup.Â
Dari pengalaman ini anak mendapatkan pengetahuan bagaimana cara beretika keika membeli, bisa menghitung uang pembayaran dengan pengembalian. Dari proses pengalaman inilah anak nantinya akan faham dan akan diterapkan setaip saat.