Mohon tunggu...
Dodi Muthofar Hadi
Dodi Muthofar Hadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Manjadda Wajadda

"Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu tulisan bisa menembus puluhan bahkan ribuan kepala"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Semilir Angin di Pagi Hari

15 Oktober 2015   08:44 Diperbarui: 21 Oktober 2015   12:18 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewi : "Ya dah semoga mendapatkan solusinya yang terbaik, aamiin"

Wati, Umi, Dewi : “Assalamu’alaikum warohmatullah”

Sheih Hadi, Heru, Agus, dan Dodi : “Wa’alaikumussalam warohmatullahi wabarokaatuh”

Rombongan Ibu-Ibu dan anak-anak itu sudah mulai masuk mobil, dan Dewi berada di depan pegang setir bareng Imam disampingnya yang menjadi penunjuk jalan, sedang yang di belakang ada Wati dan anak sulungnya Fatimah, juga Umi dan Aisyah putrinya. Mobil Sport berwarna putih itu melaju berlahan meninggalkan area pemancingan.

Area pemancingan itu adalah salah satu aset padepokan Al Furqon. Dan masih ada aset yang lainnya yang ada di daerah itu diantaranya persawahan dengan produksi tanaman organik termasuk produksi padi organik. Sebagai penyuplai kebutuhan pokok untuk para santri dan keluarga besar padepokan Al Furqon. Juga ada lahan ditengah dusun yang ditanami tanaman hidroponik, dari bermacam sayuran juga dengan sistem "pemupukan" organik. Sebagai penyuplai sayuran untuk lalapan ataupun dimasak untuk keluarga besar padepokan.

Sebenarnya di sisi timur kampung ada area peternakan yang berisi bermacam-macam peternakan dari kelompok peternak di dusun Cibening. Ada ternak itik, kambing PE, sapi, kerbau bahkan kuda dengan istal yang terpisah dari kandang yang lain. Memang agaknya seperti "berlebihan" namun bagi mereka dari pada belikan mobil para penduduk dusun lebih suka membeli ternak dan berkebun, sehingga jarang ditemukan mobil di situ meskipun ada juga yang membuat jasa rental mobil namun bukan milik padepokan.

Dari gapura utama padepokan Mobil itu terlihat dari arah kanan Gapura melewati padepokan lurus ke arah selatan. Di mana sebelah kanan jalan adalah persawahan yang saat itu sedang musim padi dan di sebelah kiri jalan yang mereka lewati adalah perkampungan. Sedangkan jalan yang ke arah barat lurus dari gapura utama padepokan akan berujung pada sebuah kampung dimana di sana ada rumah berderet mirip perumahan yang diperuntukkan bagi ustadz atau ustadzah yang sudah berkeluarga.

Dilihat dari tengah-tengah jalan antar dua kampung itu, ke arah selatan dan utara adalah persawahan yang cukup luar seperti membentuk huruf “H”. Di ujung persawahan sebelah utara kurang lebih 500 meter dari jalan itu ada jalan perempatan beraspal dua arah utara dan selatan adalah jalan utama atau jalan provinsi. Dan diujung persawahan bagian selatan juga ada perempatan jalan ke utara ke arah kota kecamatan dan ke selatan ke jalan propinsi. Memang sedikit agak terpencil namun dengan suasana yang seperti itu lebih nyaman dan tenang bagi santri untuk menghafal Al Quran dan menghayati maknanya.

 

 bersambung.......

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun