Mohon tunggu...
Muthia Nafis Rangkuti
Muthia Nafis Rangkuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi

Saya adalah mahasiswa semester 4 jurusan Psikologi yang berminat dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lansia dan Internet: Peran Internet Terhadap Psikologis Lansia

25 Juni 2024   16:50 Diperbarui: 25 Juni 2024   18:20 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: katolikana.com

Seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi semakin tidak terbendung lagi. Hal tersebut terjadi dengan melihat lonjakan besar pada teknologi komunikasi, yang mana di era modernisasi sekarang ini, internet menjadi pilar teknologi komunikasi yang mengalami peningkatan besar dalam penggunaannya. 

Berdasarkan data statistik Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang terkoneksi oleh internet pada tahun 2024 adalah lebih dari 221 juta jiwa dimana hal tersebut naik sebanyak 1,31% dari tahun sebelumnya. 

Selanjutnya, APJII (2024) mengelompokkan pengguna internet di Indonesia berdasarkan generasi, didapatkan bahwa pengguna internet di Indonesia menyeluruh dalam berbagai kalangan usia dengan pengguna internet yang berusia 60 tahun keatas tidak sebanyak pengguna internet pada usia remaja dan dewasa. Dengan adanya hal tersebut, sangat disayangkan apabila lansia tidak diberikan pengenalan terhadap internet karena internet telah menjadi kebutuhan sehari-hari yang juga memiliki manfaat bagi psikologis lansia.

Mengapa Internet Masih Sedikit Digunakan oleh Lansia?

Di era modernisasi ini, lansia sebaiknya mengikuti arus perkembangan teknologi komunikasi, seperti penggunaan internet. Namun, banyaknya stereotip masyarakat yang mengatakan bahwa lansia tidak dapat mempelajari hal-hal baru apalagi yang berbau teknologi. Hal tersebut dibenarkan oleh Johansson (dalam Riani & Halim, 2019), yang mengatakan bahwa lansia memiliki penurunan dalam mempelajari hal-hal baru. 

Meskipun demikian, bukan berarti lansia tidak dapat mempelajari hal-hal baru, tetapi lansia hanya butuh waktu dan proses yang lebih untuk dapat beradaptasi dengan hal baru tersebut. Menurut Elfiani (dalam Situngkir dkk, 2022) kejadian tersebut terjadi karena seiring bertambahnya usia, fungsi kognitif manusia akan menurun. 

Santrock (2011) mengatakan bahwa ketika manusia menua, penurunan fungsi kognitif yang dapat terjadi adalah kecepatan dan ketepatan berpikir yang berkaitan dengan panca indera, atensi, memori motorik, visual, fungsi pembedaan, perbandingan, dan kategorisasi. Oleh karenanya, untuk mempelajari hal-hal baru, lansia memerlukan bantuan agar dapat beradaptasi.

Apasih Cara untuk Membantu Lansia Beradaptasi dengan Internet?

Adapun beberapa cara yang dapat membantu lansia untuk beradaptasi dengan internet, sebagai berikut:

1. Dukungan sosial

Memasuki fase lansia, sangatlah memerlukan dukungan sosial dari orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman, ataupun caregiver-nya. Dalam penelitian Khuzaimah dkk (2021) didapati bahwa dukungan sosial sangat dibutuhkan oleh lansia karena dukungan sosial berhubungan dengan tingginya kebahagian lansia. 

Sarafino (dalam Mahmuda & Jalal, 2021) membagi dukungan sosial menjadi lima macam dimana salah satunya adalah dukungan instrumental, yaitu memberikan bantuan kepada lansia baik itu materi dan bersifat nyata. Apabila dikaitkan dengan membantu lansia menggunakan internet, hal tersebut sejalan dengan Ashari (2018) yang mengatakan bahwa memberikan semangat pada lansia dapat menjadi solusi dari lansia yang mengalami hambatan dalam mengadopsi teknologi baru. 

Dalam hal ini, keluarga ataupun caregiver dapat memberikan akses internet pada lansia, secara perlahan mengenalkan lansia dengan internet, dan dengan sabar membantu lansia untuk menggunakan perangkat pintar internet (smart devices).

2. Pelatihan kognitif

Terkait aspek kognitif, lansia mengalami penurunan kognitif akibat usia yang menyebabkan lansia sulit untuk mempelajari hal-hal baru. Berdasarkan Riani & Halim (2019), melakukan aktivitas kognitif, seperti menonton berita, membaca koran, dan membaca buku secara rutin dapat memberikan kontribusi yang baik dalam fungsi kognitif dan atensi lansia. 

Adapun hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan senam otak yang mampu membantu lansia untuk meningkatkan daya ingat dan mempelajari hal-hal baru (Triestuning, 2018). Dengan demikian, apabila lansia memiliki fungsi kognitif yang baik, maka akan mudah untuk mereka memahami dan beradaptasi dengan penggunaan internet.

Bagaimana Manfaat Internet pada Psikologis Lansia?

Mengenalkan internet pada lansia dapat memberikan manfaat berupa menurunkan tingkat kesepian yang dialami lansia. Hal tersebut karena dalam internet, lansia dapat menggunakan media sosial yang dijadikan sebagai alat komunikasi dimana lansia dapat berinteraksi dengan keluarga, teman, ataupun sosial secara real-time sehingga memberikan kenyamanan bagi lansia. Dengan adanya komunikasi tersebut, lansia merasa mendapatkan dukungan dimana berperan dalam menunda kecemasan, meningkatkan keterikatan, dan mengurangi kesepian (Li dkk, 2024). 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Taiwan, lansia yang menggunakan media sosial berupa Line memiliki rasa kesepian lebih rendah daripada lansia yang tidak menggunakan Line (Hsu dkk, 2021). Hal tersebut sejalan dengan Li dkk (2024) dimana lansia yang menggunakan internet dapat mengurangi kesepian.

Selain itu, internet juga dapat menjadi sarana hiburan dan informasi bagi lansia dimana di dalam internet, lansia dapat mengakses media hiburan dan media informasi dengan mudah. Zhou & Peng (dalam Li dkk, 2024) mengatakan bahwa dengan lansia bermain internet, dapat memenuhi kebutuhan berinteraksi sosial lansia, mendapatkan informasi, dan meningkatkan kualitas dari hidup lansia. 

Adapun hal lain mengatakan bahwa apabila lansia menggunakan internet, hal tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup lansia. Hal tersebut sesuai dengan Madanih & Purnamasari (2021) mengatakan bahwa lansia yang menggunakan media sosial lebih bahagia dibandingkan dengan lansia yang tidak menggunakan media sosial. Bahkan, Tiodora & Mulyono (2022) mengatakan bahwa penggunaan teknologi memperlihatkan pengaruh yang positif bagi peningkatan kualitas hidup lansia. Dari hal tersebut, terlihat bahwa pentingnya internet bagi kehidupan lansia pada zaman sekarang.

Jadi, Bagaimana Hubungan Lansia dengan Internet?

Berdasarkan hal yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa lansia membutuhkan internet karena pada zaman sekarang ini, internet telah menjadi kebutuhan sehari-hari. Namun, masih terdapat lansia yang buta dengan internet sehingga diperlukannya pengenalan dan pemberian edukasi mengenai penggunaan internet pada lansia. 

Internet yang memiliki kegunaan untuk berkomunikasi, hiburan, dan informasi berdampak pada psikologis lansia, yaitu mengurangi rasa kesepian dan meningkatkan kualitas hidup lansia. Meskipun demikian, penggunaan internet berlebihan juga tidak baik terhadap kesehatan mental sehingga sebaiknya lansia menggunakan internet dengan bijak.

Referensi:

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2024). Survei Internet APJII. Retrieved from https://survei.apjii.or.id/survei?emailSent=1

Ashari, R. G. (2018). Memahami Hambatan dan Cara Lansia Mempelajari Media Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15(2), 155-170.

Khuzaimah, U., Anggraini, Y., Hinduan, Z. R., Agustiani, H., Siswadi, A. G. (2021). Dukungan Sosial dan Kebahagiaan Lansia Penghuni Panti Sosial di Medan. Psikologia, 26(1), 121-142.

Hsu, L. J., Yueh, H. P., & Hsu, S. H. (2021). Subjective Social Capital and Loneliness for the Elderly: The Moderator Role of Line and Facebook Use. Social Media and Society, 7(3). https://doi.org/10.1177/20563051211043906

Li, Q., Yang, C., Zhao., Z., Yang, C., Chen, Z., Huang, D., Yin, W. (2024). The relationship between Internet use and loneliness of middle-aged and older adult people: the moderating effect of residence. Front. Public Health. 

Madanih, R., & Purnamasari, O. (2021). Hubungan Penggunaan Media Sosial Sebagai Alat Komunikasi dengan Kebahagiaan Lanjut Usia di Indonesia. Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis, 5(1), 99-109

Mahmuda, U., & Jalal, M. (2021). Dukungan Sosial Dalam Menumbuhkan Kebermaknaan Hidup Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 -- Jakarta Selatan. SULUH, 8(2), 113-117.

Riani, A. D., & Halim, M. S. (2019). Fungsi Kognitif Lansia yang Beraktivitas Kognitif secara Rutin dan Tidak Rutin. Jurnal Psikologi, 46(2), 85-101.

Santrock, J.W. (2011). Live-span development (13th ed). New York: McGraw-Hill.

Situngkir, R., Lilli, S., & Asmiranda, W. (2022). Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Interaksi Sosial Pada Lansia Di Desa Malimbong Kecamatan Messawa. Jurnal eperawatan Florance Nightingale (JKFN), 5(1), 20-25.

Tiodora., & Mulyono, S. (2022). Pengaruh Teknologi dalam Peningkatan Kualitas Hidup Lansia. Journal of Innovation Research and Knowledge, 1(9), 777-784.

Triestuning, E. (2018). Pengaruh Senam Otak Terhadap Peningkatan Short-Term Memory pada Lansia. Nurse and Health: Jurnal Keperawatan, 7(1), 86-92. DOI: https://doi.org/10.36720/nhjk.v7i1.37

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun