Mohon tunggu...
Muthiah Aprillia Uswanas
Muthiah Aprillia Uswanas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo! salam kenal, semoga membantu yaa

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenaikan Harga Bahan Pangan di Tengah Pemulihan Ekonomi yang Masih Belum Optimal Karena Pandemi

21 Juni 2022   17:42 Diperbarui: 21 Juni 2022   18:16 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pedagang sayur tradisional. merdeka.com/shutterstock

berlokasi di Asia dan Afrika Sub-Sahara (PBB, 2020). Karena permintaan pangan telah mengalami kontraksi karena penurunan pendapatan, mata pencaharian produsen makanan dan sistem makanan lebih lanjut terpengaruh: sistem pangan diperkirakan kehilangan 451 juta pekerjaan, atau 35 persen dari pekerjaan formal mereka (Torero, 2020). Demikian pula, PBB memperkirakan bahwa sekitar sepertiga mata pencaharian sistem pangan berisiko karena pandemi (UN, 2020).

Kesimpulan

Dalam beberapa bulan terakhir, pandemi mengakibatkan pergerakan naik untuk banyak indeks harga pangan BLS. Kenaikan harga yang besar untuk produk daging terjadi di seluruh papan, dan penurunan harga untuk jagung sebagian besar didorong oleh energi dan tidak mempengaruhi pembelian makanan konsumen AS. 

Harga untuk makanan yang mudah rusak dengan umur simpan pendek sangat terpengaruh, dan gangguan dalam produksi dan distribusi susu dan telur menyebabkan volatilitas harga terbesar di semua indeks harga BLS. 

Pergeseran dari konsumsi makanan institusional dan restoran terhadap makanan di rumah konsumsi menciptakan gangguan jangka pendek dan guncangan dalam perekonomian, terutama untuk makanan yang mudah rusak. 

Guncangan ini berdesir melalui ekonomi dan mempengaruhi harga yang dibayar konsumen di toko kelontong.  Pandemi COVID-19 juga mempengaruhi pengumpulan data harga BLS, dengan upaya pengumpulan indeks harga konsumen untuk makanan yang terpengaruh lebih dari indeks harga BLS lainnya. Namun, data harga terus dikumpulkan, berkontribusi pada produksi indeks harga berkualitas tinggi yang menginformasikan kepada publik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun