2. Menetapkan tujuan yang akan dicapai dalam konseling atau psikoterapiÂ
Dengan mengetahui tujuan yang ingin dicapai akan memudahkan proses konseling menjadi lebih terstruktur dan terarah. Jika masih belum dapat menentukan tujuan yang jelas, jangan khawatir! Karena psikolog akan membantu kamu untuk bersama-sama menentukan apa yang akan menjadi target konseling.Â
3. Jangan khawatir mengenai apa yang harus dikatakan pertama kali pada psikologÂ
Psikolog akan mengarahkan pembicaraan sehingga akan berjalan efektif. Psikolog juga akan membantu menciptakan suasana menjadi luwes, fleksibel, dan santai untuk membantumu agar merasa lebih rileks. Ketika rileks, maka kamu tidak akan sulit untuk menyampaikan apa saja yang ingin disampaikan atau ditanyakan.Â
4. Menyampaikan permasalahan juga apa yang dipikirkan dan dirasakan dengan apa adanyaÂ
Ada beberapa alasan yang membuat klien dalam ruang konseling ragu untuk menyampaikan fakta. Bisa jadi karena rasa malu, belum sepenuhnya percaya dengan psikolog, keinginan untuk berubah yang belum kuat, khawatir mendapatkan judgement, dan masih banyak lagi.Â
Psikolog dalam proses kerjanya akan mengumpulkan fakta-fakta sebagai dasar untuk membangun hipotesis. Hipotesis ini yang akan dibutuhkan dalam merancang tahapan konseling atau psikoterapi yang cocok dengan kepribadian klien.Â
Seluruh proses kerja ini bersifat confidential atau rahasia yang diikat dengan kode etik profesi psikolog. Jadi kamu tidak perlu khawatir apa yang dibicarakan dalam sesi konseling akan diketahui orang lain.Â
5. Menyiapkan diri jika psikolog menggali mengenai pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkanÂ
Pada kasus tertentu, ketika apa yang terjadi di masa lalu menjadi sebab munculnya keluhan di masa kini maka psikolog akan menggali lebih dalam mengenai pengalaman tidak menyenangkan yang pernah dialami.Â
Hal ini akan beresiko menimbulkan perasaan tidak nyaman. Hal ini perlu dipertimbangkan terlebih dulu sehingga resiko yang mungkin terjadi bisa diminimalisir.Â