Mohon tunggu...
Mutaqin
Mutaqin Mohon Tunggu... Penulis - Guru dan seorang freelancer

seorang content writer untuk tema yang meliputi pendidikan, sosial, kebijakan publik, hukum serta yang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketika Wacana Konsesi untuk Ormas Keagamaan Menambah Potret Buram Pertambangan di Indonesia

9 Juli 2024   12:53 Diperbarui: 9 Juli 2024   12:53 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan dampak negatif bagi sosial masyarakat, aktivias penambangan tidak jarang menjadi sumber konflik sosial yang terjadi di banyak daerah dari sengketa lahan hingga diskriminasi atau pun intimidasi oleh aparat bagi masyarkat yang memprotes keras penambangan di daerahnya. Dengan resiko dan tantangan yang demikian pelik, kiranya harus diakui ormas keagamaan untuk saat ini masih jauh kapasitasnya untuk dikatakan mampu mengelola tambang dengan baik.

Sebagai manifestasi dari unsur masyarakat, ormas keagamaan memiliki peran sentral dalam sosial kontrol terhadap pemerintahan yang sedang berjalan. Dengan masuknya ormas keagamaan ini ke dalam industri pertambangan melalui badan usahannya maka fungsi sosial kontrol dari ormas keagamaan tersebut berpotensi akan melemah karena tercemar oleh dorongan pragmatisme untuk mencapai keuntungan dalam berbisnis pertambangan. 

Kritik-kritik membangun terhadap pemerintah yang diperlukan sebagai masukan yang terkadang disampaikan secara tajam dan tegas dari lapisan masyarakat sebagaimana yang selama ini banyak dilakukan oleh ormas keagamaan besar seperti NU dan Muhammadiyah dikhawatirkan akan berkurang dan melemah dengan iming-iming proyek pertambangan.

Dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara, ormas keagamaan selama ini dianggap unsur non pemerintahan yang dapat memberikan tekanan cukp kuat kepada entitas politik yang menjalankan roda pemerintahan dan tidak jarang menjadi tempat pengaduan rakyat kecil atas tindakan sewenang-wenang aparatur pemerintah khususnya terkait dengan masalah penambangan yang menimbulkan masalah bagi penghidupan masyarakat lokal di sekitar proyek penambangan.

Namun dengan adanya konsesi tambang ini besar kemungkinan kondisi ini akan bergeser, ormas keagamaan tidak ubahnya sebagai perpanjangan tangan pemerintah dan bukan tidak mungkin ia akan berada dalam pusaran konflik sosial sebagai pihak yang berhadapan langsung dengan masyarakat, menjadikan perannya 180 derajat berubah bukan sebagai pembela sebagaimana yang selama ini terjadi. Konflik sosial dalam lingkaran pertambangan, jika konsesi ini berjalan maka konflik sosial yang terjadi di dalamnya bukan lagi secara vertikal-horizontal yaitu benturan antar unsur masyarakat berhadapan dengan uusur pemerintah, namun menjadi vertikal-vertikal yaitu antara unsur masyarakat berhadapan dengan unsur masyarakat.

Mengaburkan Peran Penting Ormas Keagamaand Dalam Ekosistem Demokrasi yang Sehat
Namun lebih dari itu semua, bahaya dari konsesi pertambangan bagi ormas keagamaan ini adalah pengaruhnya terhadap kelangsungan demokrasi itu sendiri di Indonesia. Konsesi ini akan secara kuat mengarahkan mereka ke dalam lingkaran politik praktis dan sukar mencegah tumbuh suburnya hubungan transaksional dengan para politisi beserta segala kepentingannya, terlebih di saat dinamika politik tanah air dewasa ini yang seakan kehilangan penyeimbang poros politik dari kalangan partai.

Ada harapan besar organisasi-organisasi besar non partai bisa memaksimalkan perannya terkait pengawasan dan juga sebagai penekan bagi pemerintah karena terdapat kekhawatiran masuk akal atas melemahnya kekuatan oposisi dari partai politik untuk membatasi rezim pemerintahan yang berkuasa dengan kenyataan banyaknya partai politik yang merapat ke dalam poros pemenang pasca pilpres kemarin.

Pemanfaatan sumber daya alam tidak dapat dinafikan merupakan salah satu dumber daya yang sangat berpotensial untuk memajukan sebauh negara jika dikelola dengan baik dan bijaksana. Negara-negara di Timur Tengah meruapan contoh kongkret bagaimana sumber daya alam dgunakan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan mendanai berbagai proyek pembangunan baik di bidang pendidikan, kesehatan dan yang lainnya. 

Dan dengan penuh kehati-hatian dan banyak pertimbangan, konsesi penambangan bagi ormas keagamaan telihat lebih banyak ancaman bencananya yang meliputi potensi ancaman benacana alam, bencana sosial dan tentunya bencana bagi kelangsungan demokrasi itu sendiri. Jangan sampai wacana baik untuk memaksimalkan sumber daya alam melimpah yang ada, kita maklumkan dengan segala cara yang resikonya jauh dan mungkin diluar perkiaraan saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun