Biodata Ustad Ismail Qosim
Nama Lengkap: Ismail Qosim, S.Pd,. M.Pd.
Lahir: Sampang, 09 Juni 1995
Orang Tua: KH. Qosim Asy'ari dan Ny. Azizah Ishak (Kumalah)
Pendidikan: S1 dan S2 Institut Agama Islam Alkhoziny, Buduran Sidoarjo.
Biografi Singkat Ustad Ismail QosimÂ
Lora Ismail atau dikenal Ustad Ismail Qosim (lahir di Sampang pada 09 Juni 1995) adalah pendakwah muda Nahdlatul Ulama, Dewan A'wan Ma'had Darut Tauhid Buker (Madar), di Desa Karanganyar, Tambelangan, Sampang, Madura, Jawa Timur.
Namanya dikenal karena ceramahnya yang milenial, lucu, tegas dan hangat. Sebagai seorang mubaligh muda yang berasal dari Madura, Ustad Ismail memiliki keunikan dalam berdakwah. Video-video ceramahnya telah menyebar di berbagai platform seperti Tiktok dan Youtube Shorts, sehingga masyarakat dari berbagai lapisan mudah mengenali dan mencintainya.
Masa Kecil Ustad Ismail Qosim
Ustad Ismail Qosim merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara pasangan KH. Qosim Asy'ari dan Hj Ny. Azizah Ishak. Masa kecil Ustad Ismail Qosim dihabiskan untuk belajar agama Islam. Waktu kecil, ia belajar agama Islam dengan Ayah sendiri, KH. Qosim Asy'ari dan para paman beliau. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Alkhoziny Buduran, Sidoarjo dibawah asuhan R.K.H. Abdul Mujib Abbas dan sekarang diteruskan oleh R.K.H. Abdus Salam Mujib dan semua saudaranya.
Diketahui ayah Ustad Ismail Qosim bernama Kyai Qosim Asy'ari. Ayahnya merupakan keturunan dari Syekh Fathul Bari, tokoh Mursyid Thoriqoh An Naqsabandiyah. Ia adalah ulama besar di kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur. Sedangkan Ibunya, bernama Nyai Azizah, masih memiliki ikatan famili dari keluarga yang tawadu' dan taat beragama.
Sejak kecil, orang tua Ustad Ismail Qosim sudah memasukkan anaknya tidak hanya di sekolah yang berkultur agama. Namun Sikap netral ayahnya memutuskan agar Ustad Ismail kecil juga mengenyam sekolah Umum. "kelak orang berilmu akan sulit menyampaikan ilmunya tanpa selembar kertas (ijazah)" itulah pesan sang ayah kepada Ustad Ismail kecil. Dan itu terbukti di jaman sekarang.
Ustad Ismail Qosim memulai sekolah Umum di SDN Karanganyar 4, Tambelangan dan tamat disana pada tahun 2006. Dari situ, orang tuanya kemudian memasukkannya ke sekolah menengah di daerah Jrengik, Sampang. Disana ia mengenyam pendidikan selama 3 tahun.
Masa Remaja: MA, Sarjana dan Master di Alkhoziny
Pada tahun 2010 Ia hijrah belajar di Sidoarjo, menjadi santri dan bersekolah di Ponpes Alkhoziny Buduran Sidoarjo dan tamat jenjang MA pada tahun 2013. Kemudian Ustad Ismail Qosim melanjutkan pendidikannya di jenjang perguruan tinggi yang masih berada dalam naungan pesantren alkhoziny.
Ia kuliah di Institut Agama Islam Alkhoziny, Buduran dan menuntaskan S1 nya pada tahun 2017 lalu melanjutkan pendidikan S2, mengambil jurusan yang linear di kampus ini dan melesaikannya pada tahun 2019. Selain di Alkhoziny, Ustad Ismail Qosim pada tercatat pernah mengikuti pondok ramadhan di Pesantren Asuhan KH. Maimoen Zubair, Sarang, Jawa Tengah.
Awal dakwah Ustad Ismail Qosim
Sejak di pesantren beliau sudah aktif dakwah melalui tulisan, baik cetak maupun Online. Selain Artikel, beliau juga menulis buku Ensiklopedia Fiqh Puasa, Perbandingan Madzhab. dan, banyak karya tulis, puisi, dan sebagainya. Ustad Ismail Qosim dituntut untuk selalu produktif lantaran ia menjabat pimpinan umum Lembaga Pers Pesantren Alkhoziny selama 3 periode.
Ustad Ismail Qosim mulai berdakwah sejak tahun 2018 saat itu ia masih berstatus santri di Alkhoziny. Setiap kali liburan maulid, ustad Ismail Qosim tidak pulang kerumah jutru berangkat dakwah bersama atau menggantikan sang ayah ke Kalimantan Barat.
Belajar di Kota Seribu Wali
Ustad Ismail Qosim selesai belajar di Alkhoziny pada tahun 2019 dan Ia memiliki keinginan untuk melanjutkan rihlah keilmuannya di Kota Tarim, Hadromaut. Karena tahun 2019 adalah awal Covid, maka butuh tiga tahun menunggu keberangkatan.
Dalam penantiannya, Ustad Ismail aktif sebagai pengurus Lembaga Dakwah MWCNU Tambelangan dan salah satu tim dakwah Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor (RA), Tambelangan. Disela-sela kesibukannya mengajar di pesantren Ma'had Darut Tauhid Buker (Madar), beliau diminta untuk menjabat sebagai Kepala Sekolah SMPS Al-Ilmi Karanganyar.
Diceritakan bahwa penantian selama covid, sempat membuat Ustad Ismail Qosim ragu dan bimbang, memilih antara lanjut study di Mekkah atau Yaman. Subhanallah, tanpa ditunda kebingungan itu dijawab oleh mimpi beliau sendiri. Ia berkali-kali memimpikan sosok Sayyidil Habib Umar bin Hafidz. Dan pada bulan Maret tahun 2023 takdir beliau berangkat ke Kota Tarim. (Tam)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H