Saya mengalami sakit, kemudian saya dijemput oleh ambulans dan harus naik dalam kapsul itu. Kemungkinan besar saya akan merasa makin panik dan ketakutan.Â
Mungkin saya juga akan merasa cemas memikirkan bagaimana reaksi keluarga dan tetangga yang melihat saya terbaring di sana bagai jenazah di keranda.
Kedua, otak saya membayangkan skenario: Kapsul itu adalah keranda yang benar-benar untuk mayat, dan saya terbaring di dalamnya sebagai mayat.
Tentu arwah saya akan menyesal mendapati nasib tidak bisa lagi ngapa-ngapain sekedar untuk memperbaiki ketaatan kepada Tuhan.
Saya membayangkan, saya terbaring di keranda. Saya hanya bisa terbaring resah menunggu hari Penghakiman tiba. Memikirkan apakah saya bisa masuk ke Surga, atau disiksa di Neraka. Apakah ada yang masih mau mendoakan saya, atau begitu saya mati, orang-orang lupa sama saya...
....Â
Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, sehingga tidak perlu naik dan terbaring dalam kapsul isolasi itu.
***
Demikian. Terima kasih sudah membaca sampai akhir.
Salam.
Bacaan:
- Ferit Ä°ÅŸbilir, dkk. 2018. Insulated Patient Transport Capsule for Chemical, Biological, Radiological and Nuclear (CBRN) Contamination Cases. European Mechanical Science.
- Kompas.com. 2020. Mengenal Kapsul Transport yang Disiapkan Pemerintah untuk Antisipasi Virus Corona.
- Thenationalnews.com. 2020. Police air wing launches isolation capsule for Covid-19 patients.