Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengupas Puisi "Tamu" Karya Syahrul Chelsky

25 November 2020   22:49 Diperbarui: 25 November 2020   23:02 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Intro Dulu

Dalam artikel ini saya hendak mengapresiasi sebuah karya sastra berjenis puisi. Kata Pak Sapardi, apresiasi sastra adalah penghargaan terhadap sastra atau kesadaran akan adanya se-suatu yang berharga pada sastra.

Maka sebagai orang awam yang baru-baru ini hobi membaca karya-karya sastra, saya mencoba menulis ini tak lain sebagai wujud terimakasih kepada para penulisnya.

Puisi yang hendak saya kupas (berdasarkan pemahaman saya) kali ini adalah Puisi berjudul "Tamu" karya dari Syahrul Chelsky. Puisi ini di tayangkan di situs Kompasiana dan dinobatkan sebagai Artikel Utama Kompasiana beberapa waktu yang lalu.

Kenapa saya mau mengapresiasi Puisi "Tamu" karya Syahrul Chelsky ini? Ya karena suka aja. Saya suka sebab ada kucing dalam penggalan larik puisi ini.

Syahrul Chelsky, saya tidak kenal siapa orang ini. Dari planet mana asalnya, tinggal di mana, karnivorakah atau herbivora, saya benar-benar tidak tahu.

Satu yang saya tahu, dia adalah Kompasianer spesialis penulis fiksi (cerpen dan puisi). Selebihnya, saya hanya sok tahu tentang Ia melalui secuil dari informasi pada profil Kompasiana miliknya.

Pengetahuan saya tentang Syahrul Chelsky terbatas. Dari namanya, saya membayangkan wajahnya ganteng mirip Artis jadul Syahrul Gunawan plus blasteran muka orang slavic/rusia sana. Dah gitu aja.

Oleh karena itu, dalam mengupas ini saya menjamin tidak ada bias yang timbul akibat hubungan pribadi antara saya sebagai pembaca dan dia sebagai penulis.

Ini murni, akan saya tuliskan berdasarkan apa yang saya rasakan ketika membaca Puisi "Tamu" tanpa embel-embel kenal/kagum sama sosok penulisnya.

Mengupas Puisi Tamu, Syahrul Chelsky

Oke, mari kita mulai dengan membaca puisi ini secara utuh berikut ini:

Tamu

kepalaku sakit dan hidungku
agak beringus
kucing-kucing di rumah
berlarian, membawa suara
bukan lagu lama di radio
atau nada bicara seorang penyiar
yang mengingatkanku pada seseorang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun