Kalau tidak salah, admin kompasiana dalam acara Kompasiana A-Z pernah bilang bahwa akhir-akhir ini terjadi peningkatan anggota terutama dari kalangan muda.
Jujur saja, saya (Abdul, bukan Abdulwati) sebagai anak muda yang hampir tua merasa bahagia mendengar kabar tersebut. Pasalnya, selama saya meneduh di Kompasiana sangat jarang sekali saya temui penulis-penulis muda atau remaja.
Kebanyakan yang muncul sudah tuwir-tuwir. Sudah jadi bapakbapak emakemak yang kaku. Dalam lingkungan Kompasiana interaksi yang terjadi terkesan terlalu formal bagi anak muda. Wkw
Sejak kabar itu, saya mencari-cari anak muda di sini, tapi kok masih susah nemu ya dimana letak para kompasianer muda yang katanya berpopulasi banyak itu? Sejauh ini sih, saya baru nemu si Puja dan Si Firda.
Kok bisa begitu? Katanya banyak anak muda yang jadi anggota, mana? Apa mungkin saya kurang jeli nyarinya sampai tidaak nemu keberadaan kompasianer muda tersebut ya.
Saya menduga, populasi Kompasianer muda yang tidak kelihatan itu disebabkan karena mereka bikin akun Kompasiana cuma sebagai formalitas penggugur tugas dari guru/dosen saja.
Alhasil mereka cuma jadi silent reader dan sangat minim sekali berinteraksi dengan Kompasianer lainnya. Jadilah yang muncul itu-itu mulu (David, Ozy, Reba, Luna, Desy).
Namun diangkatnya "Fiksi Teenlit" sebagai topik pilihan bulan ini membangkitkan harapan saya. Saya berharap besar Topil ini mampu mendatangkan penulis dari kalangan remaja untuk menulis di Kompasiana.
Hadirnya topil ini semoga saja mampu menarik minat penulis berusia remaja yang biasanya nongki di wattpad atau mojok bisa pula menuliskan karyanya di Kompasiana ini.Â
Dengan begitu, bukan cuma anak tua yang nangkring, anak muda juga makin banyak nangkring di sini sehingga Kompasiana menjadi lebih berwarna kayak pelangi.
Bapak, Ibu, Pak Guru, Bu Guru, Dosen mari ajak anak dan murid anda untuk menulis di sini. Ada topik pilihan "Fiksi Teenlit" yang sangat menarik lho.