Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Rahasia Membuat Puisi yang Bisa Tembus Headline Kompasiana

8 November 2020   15:22 Diperbarui: 8 November 2020   15:26 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Katie Az (unsplash.com/@katishna)

Biasanya saya mengumpulkan tiga puisi yang bertema sama dalam satu konten. Atau paling tidak saya selalu berusaha agar puisi dalam satu unggahan saya terdiri dari lebih dari seratus kata.

Kenapa begitu? Sebab saya tidak mau calon pembaca puisi saya yang sudah repot-repot klik konten saya merasa kecewa. 

Misal: "Sudah capek ngeklik, eh isi kontennya cuma 50 kata. Bukannya dapat nikmat malah dapat iklan jimat"

Saya juga tidak mau ada dari penulis opini/esai merasa diperlakukan tidak adil sebab saya tahu bahwa menulis sebuah artikel esai itu sangat melelahkan. 

Misal: "Udah capek2 nulis 1000 kata eh gadapet label pilihan. Giliran puisi cuma 50 kata malah diberi label pilihan. Mana keadilan untuk mendapatkan kreward?" Haha

Saya rasa Editor Kompasiana mengamini. Sangat jarang puisi berjumlah 50an kata dijadikan sebagai headline. Maka jika ingin mendapatkan Headline, perbesarlah porsi untuk setiap konten puisi yang diunggah.

5. Pahami Kriteria Headline di FAQ

Editor kompasiana sudah menerapkan standar puisi seperti apa yang dapat dijadikan Headline dalam halaman Frequently Asked Questions. Kriterianya: Inspiratif, Aktual (terkait isu terkini), Berlatar Sosio-Kultural/Historis (Mimesis), Katarsis.

Jika puisi yang dibuat sudah memenuhi kriteria tersebut maka akan diganjar minimal label pilihan dan kemungkinan besar mendapatkan label headline.

6. Jangan Terlalu Berharap

Mengharapkan puisi diganjar Headline itu bagaikan mengharapkan nomor lotre muncul di undian. Semua rahasia yang saya sampaikan di atas jika diterapkan tidak akan menjamin secara pasti puisi kita  bakal Headline. Kalaupun bisa headline, itu cuma kebetulan.

Jadi yang terpenting adalah berkaryalah sesuka hati. Dan berbahagialah dengan puisi. Headline atau tidak, cuekin.

Penutup

Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Semua tulisan saya mohon diambil sisi positifnya. Jika tidak ada yang positif buang saja.

O iya, artikel ini sudah kelar, mohon jangan iri lagi sama saya apalagi membenci saya. Maaf jikalau ada kekeliruan.

Sekian. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun