Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Rahasia Membuat Puisi yang Bisa Tembus Headline Kompasiana

8 November 2020   15:22 Diperbarui: 8 November 2020   15:26 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Katie Az (unsplash.com/@katishna)

Sebelum membuat puisi agar headline, Kamu wajib mengenal bagaimana sifat dalam dirimu dan kenali ciri khas menonjol dari sifatmu itu. 

Lalu simpulkan sendiri apakah sifatmu cengeng, lembut, keras, lucu, romantis, atau bahkan apatis. Kemudian jadikan sifatmu itu sebagai bumbu penambah cita rasa unik untuk puisi yang akan dibuat.

2. Perbanyak Baca Puisi

Ketika sudah mengenali sifat dan menemukan keunikan diri sendiri, maka perbanyaklah membaca puisi karya orang lain yang sesuai dengan sifatmu.

Jika kamu termasuk orang yang lembut seperti gerimis di pagi hari bacalah puisi-puisi Karya Sapardi. Jika mbeling, bacalah WS Rendra, jika tidak suka pakai celana bacalah Joko pinurbo, jika keras dan kritis bacalah Wiji thukul, jika masih remaja menye-menye bacalah puisi-puisi di wattpad.

Apabila mampu, bacalah semua. Serap dan gabungkanlah sifat-sifat dari karya para pujangga tersebut lalu ciptakan sendiri keunikan puisimu.

3. Buatlah Puisi Naratif

Puisi naratif adalah puisi yang berisi kisah, berita baik itu terinspirasi dari pengalaman pribadi atau pengalaman imajinasi. Tujuannya adalah untuk menyampaikan kesan dan pesan kepada pembaca secara halus sehingga pembaca merasa tidak sedang diceramahi.

Empat puisi saya yang diganjar headline semuanya berjenis puisi naratif. Pun puisi-puisi karya kompasianer lain yang sering headline adalah puisi naratif.

Dari fakta itu saya berasumsi bahwa para Editor Kompasiana sangat menyukai puisi berjenis naratif. Maka dengan menuliskan puisi naratif, kemungkinan puisimu dipilih menjadi headline semakin tinggi.

Saya pribadi lebih suka membuat dan membaca puisi naratif dibandingkan dengan puisi lirik, deskriptif atau jenis puisi lain. Alasan saya menyukai puisi naratif diantaranya sebagai berikut:

  1. Mudah dipahami
  2. Mudah untuk dibuat
  3. Alternatif karena belum bisa membuat cerpen
  4. Lebih kaya makna
  5. Lebih unik dan berwarna
  6. Lebih menyentuh hati

Untuk lebih tahu bagaimana bentuk puisi naratif sila baca buku-buku puisi Joko Pinurbo atau bisa pula kamu dapatkan teorinya dengan membaca buku "Bilang Begini Maksudnya Begitu" dari Sapardi Djoko Damono.

4. Perbesar Porsi

Dalam mengunggah puisi di Kompasiana saya selalu berusaha untuk menyajikan porsi yang besar dalam setiap satu unggahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun